Pencarian

Thursday, August 24, 2017

Mengonstruksi Teks Laporan Hasil Observasi





KATA PENGANTAR


Puji syukur penulis penjatkan kehadirat Alloh SWT, yang atas rahmat-Nya maka penulis dapat menyelesaikan penyusunan makalah yang berjudul                            Mengonstruksi Teks Laporan Hasil Observasi.
Dalam penulisan makalah ini penulis merasa masih banyak kekurangan-kekurangan baik pada teknis penulisan maupun materi, mengingat akan kemampuan yang dimiliki penulis. Untuk itu kritik dan saran dari semua pihak sangat penulis harapkan demi penyempurnaan pembuatan makalah ini. Dan tak lupa, pada kesempatan kali ini, penulis mengucapkan banyak tertima kasih kepada semua pihak yang telah membantu dalam penyelesaian makalah ini.
Akhirnya penulis berharap semoga Allah memberikan imbalan yang setimpal pada mereka yang telah memberikan bantuan, dan dapat menjadikan semua bantuan ini sebagai ibadah, Amiin Yaa Robbal ‘Alamiin.

Sidamulih,  24 Agustus 2017


Penulis


DAFTAR ISI


KATA PENGANTAR....................................................................................... i
DAFTAR ISI...................................................................................................... ii
BAB I PENDAHULUAN................................................................................. 1
A.    Latar Belakang........................................................................................ 1
B.     Tujuan..................................................................................................... 2
BAB II PEMBAHASAN................................................................................... 3
A.    Kemampuan Mengonstruksi Teks Laporan Hasil Observasi.................. 3
B.     Tahapan Mengonstruksi Laporan Hasil.................................................. 4
C.     Metode Penelitian................................................................................... 5
D.    Hasil Penelitian....................................................................................... 6
E.     Pembahasan Hasil Penelitian.................................................................. 7
BAB III PENUTUP........................................................................................... 8
A.    Kesimpulan............................................................................................. 8
B.     Saran....................................................................................................... 8
DAFTAR PUSTAKA........................................................................................ 9

 



BAB I
PENDAHULUAN

A.    Latar Belakang
Bahasa Indonesia merupakan suatu bentuk alat komunikasi dan sebagai alat pemersatu bangsa.Bahasa Indonesia juga merupakan salah satu hasil kebudayaan yang harus dipelajari dan diajarkan. Pengajaran bahasa Indonesia pada hakikatnya merupakan salah  satu  sarana  mengupayakan  pembinaan  dan  pengembangan  bahasa  Indonesia secara terarah. Maka dari itu proses pengajaran bahasa Indonesia diharapkan siswa mempunyai kemampuan yang memadai untuk menggunakan bahasa Indonesia secara baik dan benar.
Belajar berbahasa merupakan belajar berkomunikasi.Pembelajaran bahasa juga ditujukan untuk menumbuhkan kebanggaan dalam berbahasa.Namun, dewasa ini para siswa kurang memiliki motivasi untuk menggunakan bahasa Indonesia. Karena kurang memiliki motivasi maka kebanggaan menggunakan bahasa Indonesia juga menurun, bahkan implikasinya terasa dalam pencapaian hasil belajar rendah. Kondisi ini memerlukan pikiran-pikiran baru (kreatif) dalam pembelajaran bahasa sehingga kebanggaan berbahasa Indonesia menjadi tumpuan bangsa Indonesia kelak.

Komponen yang mempengaruhi proses pembelajaran adalah siswa, guru, tujuan pembelajaran, materi, strategi, media dan pendekatan serta evaluasi. Jika salah satu komponen tersebut kurang maksimal, maka pengaruhnya adalah proses pembelajaran pun menjadi kurang maksimal pula. Kreativitas guru dalam menyampaikan materi yang dibawakan serta penggunaan media atau strategi sangat berpengaruh terhadap ketertarikan siswa dalam belajar.
Pembelajaran Bahasa Indonesia dalam kurikulum 2013, siswa diharapkan mampu menngonstruksi dan menggunakan teks sesuai dengan tujuan dan fungsi sosialnya. Dalam pembelajaran bahasa berbasis teks, bahasa Indonesia diajarkan bukan sekadar sebagai pengetahuan bahasa, melainkan sebagai teks yang mengemban fungsi untuk menjadi sumber aktualisasi diri penggunanya pada konteks sosial-budaya akademis. Teks dimaknai sebagai satuan bahasa yang mengungkapkan makna secara kontekstual.

B.     Tujuan
Adapun tujuan lainnya yaitu :
1.      Untuk mengatasi suatu persoalan.
2.      Untuk menemukan teknik atau cara terbaru.
3.      Untuk mengambil keputusan yang lebih efektif.
4.      Untuk melakukan pengawasan dan/atau perbaikan.
5.      Untuk mengetahui perkembangan suatu permasalahan.



BAB II
PEMBAHASAN

A.    Kemampuan Mengonstruksi Teks Laporan Hasil Observasi
Teks laporan hasil observasi adalah teks yang menjelaskan informasi mengenai sesuatu, baik itu hewan, tumbuhan, alam, fenomena sosial, hasil karya manusia, dan/atau fenomena alam sesuai fakta dengan klasifikasi kelas dan subkelas yang ada di dalamnya berdasarkan hasil observasi yang telah dilakukan. Menurut Priyatni (2015: 76) “Teks yang menyampaikan informasi tentang sesuatu apa adanya sebagai hasil pengamatan dan analisis secara sistematis disebut dengan teks laporan hasil observasi. Teks laporan hasil observasi bertujuan untuk menginformasikan kondisi objektif sesuatu yang di amati dan di analisis secara sistematis, tidak di bumbui dengan respons pribadi tentang objek yang di laporkan tersebut.” Menurut Darmawati (2016: 3) “Teks laporan hasil observasi (report) berisi penjabaran umum mengenai sesuatu yang didasarkan pada hasil kegiatan observasi. Kegiatan observasi merupakan kegiatan pengumpulan data atau informasi melalui pengamatan langsung atau peninjauan secara cermat di lapangan atau lokasi pengamatan.Teks laporan ini menyampaikan informasi apa adanya sebagai hasil pengamatan yang sistematik dan berdasarkan fakta.”Sedangkan menurut Kosasih (2014:  “Teks laporan hasil observasi adalah teks yang mengemukakan fakta-fakta yang diperoleh melalui pengamatan.Dengan teks tersebut, pembaca memperoleh sejumlah pengetahuan ataupun wawasan, bukan hasil imajinasi.”
Berdasarkan uraian di atas dapat disimpulkan bahwa teks laporan hasil observasi adalah sebuah teks yang memaparkan hasil observasi secara sistematik dan objektif berdasarkan kenyataan atau fakta yang ada.Teks jenis ini juga mendeskripsikan mengenai bentuk, ciri, dan/atau sifat umum suatu objek.Objek tersebut dapat berupa manusia, benda, hewan, tumbuhan, atau berbagai peristiwa yang terjadi di dunia ini. Kemampuan mengonstruksi teks laporan hasil observasi merupakan kemampuan untuk memahami dan mengetahui teks laporan hasil observasi dengan isi, struktur, dan ciri kebahasaan dari teks tersebut.Teks ini berisi penjabaran umum mengenai sesuatu yang didasarkan pada hasil kegiatan observasi.Kegiatan observasi merupakan kegiatan pengumpulan data atau informasi melalui pengamatan langsung atau peninjauan secara cermat di lapangan atau lokasi pengamatan.Kegiatan ini dilakukan untuk memperoleh
informasi tentang tingkah laku, keadaan, kondisi, atau situasi dari objek yang diteliti.Kemudian, peneliti mencatat setiap keadaan yang diamati. Teks laporan ini menyampaikan informasi apa adanya sebagai hasil pengamatan yang sistematik dan berdasarkan fakta. Kemampuan mengonstruksi teks laporan hasil observasi ini sangat penting, karena mengonstruksi teks laporan hasil observasi termasuk salah satu kompetensi yang harus dicapai siswa dalam kurikulum 2013.Tolok ukurnya yaitu sudah mampukah siswa mengonstruksi sebuah teks laporan hasil observasi dengan pemahaman isi, struktur, dan ciri kebahasaan yang dimilikinya. Berdasarkan penjelasan tersebut, dapat disimpulkan bahwa yang akan diteliti dalam penelitian ini adalah kemampuan siswa dalam mengonstruksi teks laporan hasil observasi.

B.     Tahapan Mengonstruksi Laporan Hasil
Mengonstruksi teks laporan hasil observasi memerlukan beberapa persiapan.
1.      Memahami kriteria laporan hasil observasi yang baik.
Kriterianya adalah sebagai berikut:
-          ditulis dalam bahasa yang baik dan jelas,
-          tidak menimbulkan salah pengertian,
-          disertai data yang akurat dan meyakinkan,
-          menarik untuk dibaca.
2.      Memenuhi susunan laporan hasil observasi, yaitu:
-          Nama Kegiatan atau tema kegiatan
-          Pendahuluan
-          Tujuan Kegiatan
-          Pelaksana
-          Waktu dan Tempat pelaksanaan
-          Proses pelaksanaan
-          Simpulan dan Saran
3.      Langkah mengonstruksi teks laporan hasil observasi, yaitu:
-          Menentukan tema kegiatan observasi
-          menentukan tujuan observasi
-          melaksanakan kegiatan observasi melalui pengamatan
-          menyusun kriteria aspek yang harus dilaporkan
-          membatasi jumlah aspek yang dilaporkan
-          mulai mendeskripsikan unsur sesuai aspeknya
-          melengkapi teks laporan hasil observasi dengan data dan gabar
-          membuat simpulan laporan hasil observasi.

C.    Metode Penelitian
Sukmadinata (2012: 52) menyatakan bahwa, “Metode penelitian merupakan rangkaian cara atau kegiatan pelaksanaan penelitian yang didasari oleh asumsi-asumsi dasar, pandangan – pandangan filosofis dan ideologis, pertanyaan dan isu-isu yang dihadapi.” Maka dalam penelitian ini, penulis menggunakan metode kualitatif deskriptif, yaitu suatu metode yang berusaha menggambarkan situasi atau gejala yang terjadi dalam keadaan nyata. Dalam penelitian kualitatif deskriptif, peneliti tidak melakukan manipulasi atau memberi perlakuan-perlakuan tertentu terhadap variabel, tetapi semua kegiatan, keadaan, kejadian, aspek komponen atau variabel berjalan apa adanya. Penemuan makna adalah fokus dari keseluruhan proses yang akan dilakukan.
Dari pernyataan di atas, menjadi alasan penulis menggunakan metode ini, dengan tujuan untuk melihat kemampuan siswa dalam mengonstruksi teks laporan hasil observasi.


D.    Hasil Penelitian
Data penelitian ini diolah dengan menggunakan teknik statistik deskripsi.Pengolahan data penelitian mengonstruksi teks laporan hasil observasi dilakukan dengan tahapan menghitung nilai rata-rata (mean) kemudian mempresentasekan nilai kemampuan dengan menyusun tabel frekuensi data.
Nilai rata-rata kemampuan mengonstruksi teks laporan hasil observasi siswa kelas X SMA Negeri 7 Medan adalah sebagai berikut.
=    

=   4890

62

=   78,87

Keterangan:

M= rata-rata nilai

N= jumlahsiswa

Xi      = jumlahnilaiseluruhsiswa

Kemudian skor rata-rata ini dikonfirmasikan dengan kategori penilaian

untuk skala empat yang dikemukakan oleh Sudijono (2007:24) sebagaiberikut.

No
Skor
KategoriNilai
1
86-100
SangatBaik
2
76-85
Baik
3
56-75
Cukup
4
10-55
Kurang





Berdasarkan skor rata-rata yang diperoleh yaitu 78,87 dan setelah dibulatkan menjadi 79 dan setelah dikonfirmasikan dengan peringkat nilai kategori maka dapat disimpulkan bahwa kemampuan mengonstruksi teks laporan hasil observasi oleh siswa kelas X SMA Negeri 7 Medan tahun pembelajaran 2016/2017 adalah baik. Dengan kata lain, siswa mampu mengonstruksi teks laporan hasil observasi berdasarkan keseluruhan aspek yakni, isi, struktur, dan ciri kebahasaan teks laporan hasil observasi.

E.     Pembahasan Hasil Penelitian
Berdasarkan hasil penelitian, diketahui bahwa kemampuan mengonstruksi teks 54 laporan hasil observasi oleh siswa kelas X SMA Negeri Medan Tahun Pembelajaran 2016/2017 dengan skor rata-rata 79, dikategorikan baik. Ada tiga aspek yang dinilai dalam kemampuan mengonstruksi teks laporan hasil observasi, yaitu aspek isi, struktur, dan ciri kebahasaan. Berdasarkan penelitian yang telah dilakukan, aspek isi dan aspek struktur yakni aspek isi memperoleh nilai 90 dan aspek struktur memperoleh nilai 89, kedua aspek ini berada pada kategori sangat baik.
Sedangkan aspek ciri kebahasaan memperoleh nilai 60 yang berada pada kategori cukup.Hal ini menunjukkan bahwa siswa lebih mampu mengonstruksi teks laporan hasil observasi berdasarkan isi dan struktur dibandingkan dengan ciri kebahasaan.Dikarenakan siswa dalam menguasai ciri kebahasaan dalam sebuah teks masih tidak memperdulikan kata-kata teknis, kopula, kata benda, kata kerja, kata yang menyatakan pengelompokan, kata yang menyatakan perbedaan.Hal inilah yang harus ada dalam teks laporan hasil observasi.Untuk mengatasai hal tersebut, sebaiknya guru lebih sering mengingatkan siswa mengenai ciri kebahasaan.
Aspek isi dalam teks laporan hasil observasi memperoleh nilai 90 yang berada pada kategori sangat baik.Hal ini menunjukkan bahwa kemampuan siswa dalam mengonstruksi teks laporan hasil observasi sudah mampu menulis teks laporan hasil observasi yang memiliki topik, sesuai dengan fakta dan informatif dengan baik. Aspek struktur dalam teks laporan hasil observasi memperoleh nilai 89 yang berada pada kategori sangat baik.Hal ini menunjukkan bahwa siswa mampu menulis teks laporan hasil observasi sesuai dengan struktur dan runtut.

.

BAB III
PENUTUP

A.    Kesimpulan
Berdasarkan hasil penelitian dan pembahasan mengenai kemampuan mengonstruksi teks laporan hasil observasi maka dapat disimpulkan bahwa kemampuan mengonstruksi teks laporan hasil observasi oleh siswa kelas X SMA Negeri 7 Medan Tahun Pembelajaran 2016/2017 berada dalam kategori baik dengan perolehan nilai rata- rata 79.Dari 62 siswa yang dijadikan sampel sebanyak 15 (24%) siswa berada pada rentang skor 86-100 termasuk dalam kategori sangat baik.Kemudian sebanyak 24 (39%) siswa berada pada     rentang skor 76-85      termasuk dalam kategori baik.
Berikutnya, sebanyak 20 (32%) siswa berada pada rentang skor 56-75 termasuk dalam kategori cukup.Dan sebanyak 3 (5%) siswa yang berada pada rentang skor 55-0 dalam kategori kurang. Berdasarkan analisis penilaian pada aspek-aspek yang berkaitandengan kemampuan mengonstruksi teks laporan hasil observasi oleh siswa kelas X SMA Negeri 7 Medan Tahun Pembelajaran 2016/2017, ditemukan bahwa aspek isi memperoleh nilai rata-rata 90 berada dalam kategori sangat baik, aspek struktur memperoleh nilai rata- rata 89 berada dalam kategori sangat baik, sedangkan aspek ciri kebahasaan memperoleh nilai rata-rata 60 berada dalam kategori cukup, aspek ciri kebahasaan perlu mendapatkan perlakuan khusus.

B.     Saran
Demikianlah makalah mengenai pengertian, struktur, kaidah kebahasaan, contoh dan cara memproduksi/menyusun teks laporan hasil observasi, semoga dapat menambah wawasan kita terhadap mata pelajaran Bahasa Indonesia.





DAFTAR PUSTAKA


Salinan Permendikbud No.69 Tahun 2013 tentang Kerangka Dasar dan Struktur Kurikulum SMA/Aliyah.
Sudijono, Anas. 2007. Pengantar Statistika Pendidikan. Jakarta: Raja Grafindo Persada.
Sukmadinata, Nana Syaodih. Metode Penelitian Pendidikan. Bandung: PT. Remaja Rosdakarya.
Kosasih, H.E. 2014. Jenis – jenis Teks Analisis Fungsi, Struktur, dan Kaidahnya serta Langkah Penulisannya. Bandung: Yrama Widya.
Priyatni, Endah Tri. 2015. Desain Pembelajaran Bahasa Indonesia dalam Kurikulum 2013. Jakarta: Bumi Aksara.
Darmawati, Uti. 2016. Bahasa Indonesia Mata PelajaranWajib. Klaten: PT. Intan Pariwara









No comments:

Pencarian isi Blog