KATA PENGANTAR
Puji syukur
penulis penjatkan kehadirat Alloh SWT, yang atas rahmat-Nya maka penulis dapat
menyelesaikan penyusunan makalah yang berjudul Mengonstruksi Teks
Laporan Hasil Observasi.
Dalam penulisan
makalah ini penulis merasa masih banyak kekurangan-kekurangan baik pada teknis
penulisan maupun materi, mengingat akan kemampuan yang dimiliki penulis. Untuk
itu kritik dan saran dari semua pihak sangat penulis harapkan demi
penyempurnaan pembuatan makalah ini. Dan tak lupa, pada kesempatan kali ini,
penulis mengucapkan banyak tertima kasih kepada semua pihak yang telah membantu
dalam penyelesaian makalah ini.
Akhirnya
penulis berharap semoga Allah memberikan imbalan yang setimpal pada mereka yang
telah memberikan bantuan, dan dapat menjadikan semua bantuan ini sebagai
ibadah, Amiin Yaa Robbal ‘Alamiin.
Sidamulih, 24 Agustus 2017
Penulis
DAFTAR ISI
KATA PENGANTAR....................................................................................... i
DAFTAR ISI...................................................................................................... ii
BAB I PENDAHULUAN................................................................................. 1
A.
Latar Belakang........................................................................................ 1
B.
Tujuan..................................................................................................... 2
BAB II PEMBAHASAN................................................................................... 3
A.
Kemampuan Mengonstruksi Teks Laporan Hasil
Observasi.................. 3
B.
Tahapan Mengonstruksi Laporan Hasil.................................................. 4
C.
Metode Penelitian................................................................................... 5
D.
Hasil Penelitian....................................................................................... 6
E.
Pembahasan Hasil Penelitian.................................................................. 7
BAB III PENUTUP........................................................................................... 8
A.
Kesimpulan............................................................................................. 8
B.
Saran....................................................................................................... 8
DAFTAR PUSTAKA........................................................................................ 9
BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
Bahasa Indonesia merupakan suatu bentuk alat komunikasi dan sebagai
alat pemersatu bangsa.Bahasa Indonesia juga merupakan salah satu hasil
kebudayaan yang harus dipelajari dan diajarkan. Pengajaran bahasa Indonesia
pada hakikatnya merupakan salah
satu sarana mengupayakan
pembinaan dan pengembangan
bahasa Indonesia secara terarah.
Maka dari itu proses pengajaran bahasa Indonesia diharapkan siswa mempunyai kemampuan
yang memadai untuk menggunakan bahasa Indonesia secara baik dan benar.
Belajar berbahasa merupakan belajar berkomunikasi.Pembelajaran bahasa
juga ditujukan untuk menumbuhkan kebanggaan dalam berbahasa.Namun, dewasa ini
para siswa kurang memiliki motivasi untuk menggunakan bahasa Indonesia. Karena
kurang memiliki motivasi maka kebanggaan menggunakan bahasa Indonesia juga
menurun, bahkan implikasinya terasa dalam pencapaian hasil belajar rendah.
Kondisi ini memerlukan pikiran-pikiran baru (kreatif) dalam pembelajaran bahasa
sehingga kebanggaan berbahasa Indonesia menjadi tumpuan bangsa Indonesia kelak.
Komponen yang mempengaruhi proses pembelajaran adalah siswa, guru,
tujuan pembelajaran, materi, strategi, media dan pendekatan serta evaluasi.
Jika salah satu komponen tersebut kurang maksimal, maka pengaruhnya adalah
proses pembelajaran pun menjadi kurang maksimal pula. Kreativitas guru dalam
menyampaikan materi yang dibawakan serta penggunaan media atau strategi sangat
berpengaruh terhadap ketertarikan siswa dalam belajar.
Pembelajaran Bahasa Indonesia dalam kurikulum 2013, siswa diharapkan
mampu menngonstruksi dan menggunakan teks sesuai dengan tujuan dan fungsi
sosialnya. Dalam pembelajaran bahasa berbasis teks, bahasa Indonesia diajarkan
bukan sekadar sebagai pengetahuan bahasa, melainkan sebagai teks yang mengemban
fungsi untuk menjadi sumber aktualisasi diri penggunanya pada konteks
sosial-budaya akademis. Teks dimaknai sebagai satuan bahasa yang mengungkapkan
makna secara kontekstual.
B. Tujuan
Adapun tujuan lainnya yaitu :
1.
Untuk mengatasi suatu persoalan.
2.
Untuk menemukan teknik atau cara terbaru.
3.
Untuk mengambil keputusan yang lebih efektif.
4.
Untuk melakukan pengawasan dan/atau perbaikan.
5.
Untuk mengetahui perkembangan suatu
permasalahan.
BAB II
PEMBAHASAN
A. Kemampuan Mengonstruksi Teks Laporan Hasil
Observasi
Teks laporan hasil observasi adalah
teks yang menjelaskan informasi mengenai sesuatu, baik itu hewan, tumbuhan,
alam, fenomena sosial, hasil karya manusia, dan/atau fenomena alam sesuai fakta
dengan klasifikasi kelas dan subkelas yang ada di dalamnya berdasarkan hasil
observasi yang telah dilakukan. Menurut Priyatni (2015: 76) “Teks yang
menyampaikan informasi tentang sesuatu apa adanya sebagai hasil pengamatan dan
analisis secara sistematis disebut dengan teks laporan hasil observasi. Teks
laporan hasil observasi bertujuan untuk menginformasikan kondisi objektif
sesuatu yang di amati dan di analisis secara sistematis, tidak di bumbui dengan
respons pribadi tentang objek yang di laporkan tersebut.” Menurut Darmawati
(2016: 3) “Teks laporan hasil observasi (report) berisi penjabaran umum
mengenai sesuatu yang didasarkan pada hasil kegiatan observasi. Kegiatan
observasi merupakan kegiatan pengumpulan data atau informasi melalui pengamatan
langsung atau peninjauan secara cermat di lapangan atau lokasi pengamatan.Teks
laporan ini menyampaikan informasi apa adanya sebagai hasil pengamatan yang
sistematik dan berdasarkan fakta.”Sedangkan menurut Kosasih (2014: “Teks laporan hasil observasi adalah teks yang
mengemukakan fakta-fakta yang diperoleh melalui pengamatan.Dengan teks
tersebut, pembaca memperoleh sejumlah pengetahuan ataupun wawasan, bukan hasil
imajinasi.”
Berdasarkan uraian di atas dapat
disimpulkan bahwa teks laporan hasil observasi adalah sebuah teks yang
memaparkan hasil observasi secara sistematik dan objektif berdasarkan kenyataan
atau fakta yang ada.Teks jenis ini juga mendeskripsikan mengenai bentuk, ciri,
dan/atau sifat umum suatu objek.Objek tersebut dapat berupa manusia, benda,
hewan, tumbuhan, atau berbagai peristiwa yang terjadi di dunia ini. Kemampuan
mengonstruksi teks laporan hasil observasi merupakan kemampuan untuk memahami
dan mengetahui teks laporan hasil observasi dengan isi, struktur, dan ciri
kebahasaan dari teks tersebut.Teks ini berisi penjabaran umum mengenai sesuatu
yang didasarkan pada hasil kegiatan observasi.Kegiatan observasi merupakan
kegiatan pengumpulan data atau informasi melalui pengamatan langsung atau
peninjauan secara cermat di lapangan atau lokasi pengamatan.Kegiatan ini
dilakukan untuk memperoleh
informasi tentang tingkah laku,
keadaan, kondisi, atau situasi dari objek yang diteliti.Kemudian, peneliti
mencatat setiap keadaan yang diamati. Teks laporan ini menyampaikan informasi
apa adanya sebagai hasil pengamatan yang sistematik dan berdasarkan fakta.
Kemampuan mengonstruksi teks laporan hasil observasi ini sangat penting, karena
mengonstruksi teks laporan hasil observasi termasuk salah satu kompetensi yang
harus dicapai siswa dalam kurikulum 2013.Tolok ukurnya yaitu sudah mampukah
siswa mengonstruksi sebuah teks laporan hasil observasi dengan pemahaman isi,
struktur, dan ciri kebahasaan yang dimilikinya. Berdasarkan penjelasan
tersebut, dapat disimpulkan bahwa yang akan diteliti dalam penelitian ini
adalah kemampuan siswa dalam mengonstruksi teks laporan hasil observasi.
B. Tahapan Mengonstruksi Laporan Hasil
Mengonstruksi teks laporan hasil
observasi memerlukan beberapa persiapan.
1.
Memahami kriteria laporan hasil observasi yang
baik.
Kriterianya
adalah sebagai berikut:
-
ditulis dalam bahasa yang baik dan jelas,
-
tidak menimbulkan salah pengertian,
-
disertai data yang akurat dan meyakinkan,
-
menarik untuk dibaca.
2.
Memenuhi susunan laporan hasil observasi, yaitu:
-
Nama Kegiatan atau tema kegiatan
-
Pendahuluan
-
Tujuan Kegiatan
-
Pelaksana
-
Waktu dan Tempat pelaksanaan
-
Proses pelaksanaan
-
Simpulan dan Saran
3.
Langkah mengonstruksi teks laporan hasil
observasi, yaitu:
-
Menentukan tema kegiatan observasi
-
menentukan tujuan observasi
-
melaksanakan kegiatan observasi melalui
pengamatan
-
menyusun kriteria aspek yang harus dilaporkan
-
membatasi jumlah aspek yang dilaporkan
-
mulai mendeskripsikan unsur sesuai aspeknya
-
melengkapi teks laporan hasil observasi dengan
data dan gabar
-
membuat simpulan laporan hasil observasi.
C. Metode Penelitian
Sukmadinata (2012: 52) menyatakan
bahwa, “Metode penelitian merupakan rangkaian cara atau kegiatan pelaksanaan
penelitian yang didasari oleh asumsi-asumsi dasar, pandangan – pandangan
filosofis dan ideologis, pertanyaan dan isu-isu yang dihadapi.” Maka dalam
penelitian ini, penulis menggunakan metode kualitatif deskriptif, yaitu suatu
metode yang berusaha menggambarkan situasi atau gejala yang terjadi dalam
keadaan nyata. Dalam penelitian kualitatif deskriptif, peneliti tidak melakukan
manipulasi atau memberi perlakuan-perlakuan tertentu terhadap variabel, tetapi
semua kegiatan, keadaan, kejadian, aspek komponen atau variabel berjalan apa
adanya. Penemuan makna adalah fokus dari keseluruhan proses yang akan
dilakukan.
Dari pernyataan di atas, menjadi
alasan penulis menggunakan metode ini, dengan tujuan untuk melihat kemampuan
siswa dalam mengonstruksi teks laporan hasil observasi.
D. Hasil Penelitian
Data penelitian ini diolah dengan
menggunakan teknik statistik deskripsi.Pengolahan data penelitian mengonstruksi
teks laporan hasil observasi dilakukan dengan tahapan menghitung nilai
rata-rata (mean) kemudian mempresentasekan nilai kemampuan dengan menyusun
tabel frekuensi data.
Nilai rata-rata kemampuan mengonstruksi
teks laporan hasil observasi siswa kelas X SMA Negeri 7 Medan adalah sebagai
berikut.
= ∑
=
4890
62
=
78,87
Keterangan:
M= rata-rata nilai
N= jumlahsiswa
∑Xi =
jumlahnilaiseluruhsiswa
Kemudian skor rata-rata ini
dikonfirmasikan dengan kategori penilaian
untuk skala empat yang
dikemukakan oleh Sudijono (2007:24) sebagaiberikut.
No
|
Skor
|
KategoriNilai
|
1
|
86-100
|
SangatBaik
|
2
|
76-85
|
Baik
|
3
|
56-75
|
Cukup
|
4
|
10-55
|
Kurang
|
|
|
|
Berdasarkan skor rata-rata yang diperoleh yaitu 78,87 dan setelah
dibulatkan menjadi 79 dan setelah dikonfirmasikan dengan peringkat nilai
kategori maka dapat disimpulkan bahwa kemampuan mengonstruksi teks laporan
hasil observasi oleh siswa kelas X SMA Negeri 7 Medan tahun pembelajaran
2016/2017 adalah baik. Dengan kata lain, siswa mampu mengonstruksi teks laporan
hasil observasi berdasarkan keseluruhan aspek yakni, isi, struktur, dan ciri
kebahasaan teks laporan hasil observasi.
E. Pembahasan Hasil Penelitian
Berdasarkan hasil penelitian,
diketahui bahwa kemampuan mengonstruksi teks 54 laporan hasil observasi oleh
siswa kelas X SMA Negeri Medan Tahun Pembelajaran 2016/2017 dengan skor
rata-rata 79, dikategorikan baik. Ada tiga aspek yang dinilai dalam kemampuan
mengonstruksi teks laporan hasil observasi, yaitu aspek isi, struktur, dan ciri
kebahasaan. Berdasarkan penelitian yang telah dilakukan, aspek isi dan aspek
struktur yakni aspek isi memperoleh nilai 90 dan aspek struktur memperoleh
nilai 89, kedua aspek ini berada pada kategori sangat baik.
Sedangkan aspek ciri kebahasaan
memperoleh nilai 60 yang berada pada kategori cukup.Hal ini menunjukkan bahwa
siswa lebih mampu mengonstruksi teks laporan hasil observasi berdasarkan isi
dan struktur dibandingkan dengan ciri kebahasaan.Dikarenakan siswa dalam
menguasai ciri kebahasaan dalam sebuah teks masih tidak memperdulikan kata-kata
teknis, kopula, kata benda, kata kerja, kata yang menyatakan pengelompokan,
kata yang menyatakan perbedaan.Hal inilah yang harus ada dalam teks laporan
hasil observasi.Untuk mengatasai hal tersebut, sebaiknya guru lebih sering
mengingatkan siswa mengenai ciri kebahasaan.
Aspek isi dalam teks laporan hasil
observasi memperoleh nilai 90 yang berada pada kategori sangat baik.Hal ini
menunjukkan bahwa kemampuan siswa dalam mengonstruksi teks laporan hasil
observasi sudah mampu menulis teks laporan hasil observasi yang memiliki topik,
sesuai dengan fakta dan informatif dengan baik. Aspek struktur dalam teks
laporan hasil observasi memperoleh nilai 89 yang berada pada kategori sangat
baik.Hal ini menunjukkan bahwa siswa mampu menulis teks laporan hasil observasi
sesuai dengan struktur dan runtut.
.
BAB III
PENUTUP
A. Kesimpulan
Berdasarkan hasil penelitian dan pembahasan mengenai kemampuan
mengonstruksi teks laporan hasil observasi maka dapat disimpulkan bahwa
kemampuan mengonstruksi teks laporan hasil observasi oleh siswa kelas X SMA
Negeri 7 Medan Tahun Pembelajaran 2016/2017 berada dalam kategori baik dengan
perolehan nilai rata- rata 79.Dari 62 siswa yang dijadikan sampel sebanyak 15
(24%) siswa berada pada rentang skor 86-100 termasuk dalam kategori sangat
baik.Kemudian sebanyak 24 (39%) siswa berada pada rentang skor 76-85 termasuk
dalam kategori baik.
Berikutnya, sebanyak 20 (32%) siswa berada pada rentang skor 56-75
termasuk dalam kategori cukup.Dan sebanyak 3 (5%) siswa yang berada pada
rentang skor 55-0 dalam kategori kurang. Berdasarkan analisis penilaian pada
aspek-aspek yang berkaitandengan kemampuan mengonstruksi teks laporan hasil
observasi oleh siswa kelas X SMA Negeri 7 Medan Tahun Pembelajaran 2016/2017,
ditemukan bahwa aspek isi memperoleh nilai rata-rata 90 berada dalam kategori
sangat baik, aspek struktur memperoleh nilai rata- rata 89 berada dalam
kategori sangat baik, sedangkan aspek ciri kebahasaan memperoleh nilai
rata-rata 60 berada dalam kategori cukup, aspek ciri kebahasaan perlu
mendapatkan perlakuan khusus.
B. Saran
Demikianlah makalah mengenai pengertian,
struktur, kaidah kebahasaan, contoh dan cara memproduksi/menyusun teks laporan
hasil observasi, semoga dapat menambah wawasan kita terhadap mata pelajaran
Bahasa Indonesia.
DAFTAR PUSTAKA
Salinan Permendikbud No.69 Tahun
2013 tentang Kerangka Dasar dan Struktur Kurikulum SMA/Aliyah.
Sudijono, Anas. 2007. Pengantar
Statistika Pendidikan. Jakarta: Raja Grafindo Persada.
Sukmadinata, Nana Syaodih. Metode
Penelitian Pendidikan. Bandung: PT. Remaja Rosdakarya.
Kosasih, H.E. 2014. Jenis – jenis
Teks Analisis Fungsi, Struktur, dan Kaidahnya serta Langkah Penulisannya.
Bandung: Yrama Widya.
Priyatni, Endah Tri. 2015. Desain
Pembelajaran Bahasa Indonesia dalam Kurikulum 2013. Jakarta: Bumi Aksara.
Darmawati, Uti. 2016. Bahasa
Indonesia Mata PelajaranWajib. Klaten: PT. Intan Pariwara
No comments:
Post a Comment