77 Cabang Iman
Dari Abu
Hurairah ra, Rasulullah saw bersabda, “Iman itu memiliki tujuh puluh cabang
(riwayat lain tujuh puluh tujuh cabang) dan yang paling utama ialah Laa ilaaha
illa Allah, dan yang terendah ialah mebuang duri dari jalan. Dan malu juga merupakan
salah satu cabang iman.” (Ashhabus Sittah).
Banyak ahli
hadits yang menulis risalah mengenai cabang iman di antaranya ialah : Abu
Abdillah Halimi rah a dalam Fawaidul Minhaj, Imam Baihaqi rah a dalam Syu’bul
Iman, Syaikh Abdul Jalil rah a dalam Syu’bul Iman, Ishaq bin Qurthubi rah a
dalam An Nashaih, dan Imam Abu Hatim rah a dalam Washful Iman wa Syu’buhu.
Para
pensyarah kitab Bukhari rah a menjelaskan serta mengumpulkan ringkasan masalah
ini dalam kitab-kitab tersebut. Walhasil pada hakikatnya iman yang sempurna itu
mempunyai 3 (tiga) bagian :
- Tashdiq bil Qalbi, yaitu meyakini dengan hati,
- Iqrar bil Lisan, mengucapkan dengan lisan, dan
- Amal bil Arkan, mengamalkan dengan anggota badan.
Cabang iman
terbagi lagi menjadi 3 (tiga) bagian, yaitu yang berhubungan dengan :
A. Yang
Berhubungan dengan Niat, Aqidah, dan Hati
1) Beriman kepada Allah,
kepada Dzat-Nya, dan segala sifat-Nya, meyakini bahwa Allah adalah Maha Suci,
Esa, dan tiada bandingan serta perumpamaannya.
2) Selain Allah semuanya
adalah ciptaan-Nya. Dialah yang Esa.
3) Beriman kepada para
malaikat.
4) Beriman kepada
kitab-kitab yang diturunkan Allah kepada para Rasul-Nya.
5) Beriman kepada para
Rasul.
6) Beriman kepada takdir
yang baik maupun buruk, bahwa semua itu dating dari Allah.
7) Beriman kepada hari
Kiamat, termasuk siksa dan pertanyaan di dalam kubur, kehidupan setelah mati,
hisab, penimbangan amal, dan menyeberangi shirat.
8) Meyakini akan adanya
Syurga dan Insya Allah semua mukmin akan memasukinya.
9) Meyakini neraka dan
siksanya yang sangat pedih untuk selamanya.
10) Mencintai ALLAH
11) Mencintai karena Allah dan membenci karena
Allah termasuk mencintai para sahabat, khususnya Muhajirin dan Anshar, juga
keluarga Nabi Muhammad saw dan keturunannya.
12) Mencintai Rasulullah saw, termasuk siapa
saja yang memuliakan beliau, bershalawat atasnya, dan mengikuti sunnahnya.
13) Ikhlash, tidak riya dalam beramal dan
menjauhi nifaq.
14) Bertaubat, menyesali dosa-dosanya dalam hati
disertai janji tidak akan mengulanginya lagi.
15) Takut kepada Allah.
16) Selalu mengharap Rahmat Allah.
17) Tidak berputus asa dari Rahmat Allah.
18) Syukur.
19) Menunaikan amanah.
20) Sabar.
21) Tawadhu dan menghormati yang lebih tua.
22) Kasih saying, termasuk mencintai anak-anak
kecil.
23) Menerima dan ridha dengan apa yang telah
ditakdirkan.
24) Tawakkal.
25) Meninggalkan sifat takabbur dan membanggakan
diri, termasuk menundukkan hawa nafsu.
26) Tidak dengki dan iri hati.
27) Rasa malu.
28) Tidak menjadi pemarah.
29) Tidak menipu, termasuk tidak berburuk sangka
dan tidak merencanakan keburukan atau maker kepada siapapun.
30) Mengeluarkan segala cinta dunia dari hati,
termasuk cinta harta dan pangkat.
B. Yang Berhubungan dengan Lidah
31) Membaca kalimat Thayyibah.
32) Membaca Al Quran yang suci.
33) Menuntut ilmu.
34) Mengajarkan ilmu.
35) Berdoa.
36) Dzikrullah, termasuk istighfar.
37) Menghindari bicara sia-sia.
C. Yang
berhubungan dengan Anggota Tubuh
38) Bersuci. Termasuk kesucian badan, pakaian,
dan tempat tinggal.
39) Menjaga shalat. Termasuk shalat fardhu,
sunnah, dan qadha’.
40) Bersedekah. Termasuk zakat fitrah, zakat
harta, member makan, memuliakan tamu, serta membebaskan hamba sahaya.
41) Berpuasa, wajib maupun sunnah.
42) Haji, fardhu maupun sunnah.
43) Beriktikaf, termasuk mencari lailatul qadar
di dalamnya.
44) Menjaga agama dan meninggalkan rumah untuk
berhijrah sementara waktu.
45) Menyempurnakan nazar.
46) Menyempurnakan sumpah.
47) Menyempurnakan kifarah.
48) Menutup aurat ketika shalat dan di luar
shalat.
49) Berkorban hewan, termasuk memperhatikan
hewan korban yang akan disembelih dan menjaganya dengan baik.
50) Mengurus jenazah.
51) Menunaikan utang.
52) Meluruskan mu’amalah dan meninggalkan riba.
53) Bersaksi benar dan jujur, tidak menutupi
kebenaran.
54) Menikah untuk menghindari perbuatan keji dan
haram.
55) Menunaikan hak keluarga dan sanak kerabat,
serta menunaikan hak hamba sahaya.
56) Berbakti dan menunaikan hak orang tua.
57) Mendidikan anak-anak dengan tarbiyah yang
baik.
58) Menjaga silaturrahmi.
59) Taat kepada orang tua atau yang dituakan
dalam agama.
60) Menegakkan pemerintahan yang adil
61) Mendukung jemaah yang bergerak di dalam
kebenaran.
62) Mentaati hakim (pemerintah) dengan syarat
tidak melanggar syariat.
63) Memperbaiki mu’amalah dengan sesama.
64) Membantu orang lain dalam kebaikan.
65) Amar makruh Nahi Mungkar.
66) Menegakkan hukum Islam.
67) Berjihad, termasuk menjaga perbatasan.
68) Menunaikan amanah, termasuk mengeluarkan 1/5
harta rampasan perang.
69) Memberi dan membayar utang.
70) Memberikan hak tetangga dan memuliakannya.
71) Mencari harta dengan cara yang halal.
72) Menyumbangkan harta pada tempatnya, termasuk
menghindari sifat boros dan kikir.
73) Memberi dan menjawab salam.
74) Mendoakan orang yang bersin.
75) Menghindari perbuatan yang merugikan dan
menyusahkan orang lain.
76) Menghindari permainan dan senda gurau.
77) Menjauhkan benda-benda yang mengganggu di
jalan.
No comments:
Post a Comment