PENDAHULUAN
Manusia tidak lepas dari agama,
ada 5 agama di Indonesia. Ke5 agama ini mempunyai kewajiban untuk beribadah
kepada tuhanya masing-masing. Hubungan antara agama dengan manusia sangat
intern.
Islam memiliki perbedaan yang
nyata dengan agama-agama lain di muka bumi ini. Islam sebagai agama yang
sempurna tidak hanya mengatur hubungan manusia dengan Sang Tuhan-nya dan alam
syurga, namun Islam memiliki aturan dan tuntunan yang bersifat komprehensif,
harmonis, jelas dan logis. Salah satu kelebihan adalah perihal perspektif Islam
dalam mengajarkan kesehatan bagi individu maupun masyarakat.
Rasulullah SAW banyak
memerintahkan berolahraga. Beliau sendiri mampu mengalahkan para sahabat dan
Aisyah RA dalam lari sprint. Beliau SAW juga memerintahkan agar belajar dan
mengajarkan memanah, renang dan menunggang kuda. Dalam hadits yang diriwayatkan
Umar bin Al Khaththab RA beliau SAW memerintahkan kepada kaum muslimin agar
mengajari anak-anaknya renang, panahan dan menunggang kuda. Beliau SAW di dalam
hadits yang diriwayatkan oleh Jabir bin Abdullah RA bersabda bahwa segala
sesuatu bukan dzikir kepada Allah adalah senda-gurau dan main-main belaka yang
tidak berpahala, kecuali 4 hal : Canda seorang suami dengan istrinya, melatih
kuda, jalan seseorang di antara dua batas dan pengajaran tentang renang. Di
antara macam-maca olahraga : Qiyamullail, yang merupakan ibadah kepada Allah
SWT dan olahraga bagi fisik. Karena menurut sabda Rasulullah SAW qiyamullail
itu menjauhkan penyakit dari tubuh.Dengan hal tersebut diatas dapat diartikan
bahwa Rasulullah SAW mengajarkan agar umatnya berolahraga supaya memiliki tubuh
yang sehat dan bugar dan bisa menjauhkan penyakit dari tubuh.
Olahraga sangat bervariasi dan
sangat bermanfaat. Hal ini sudah dikenal oleh orang-orang terdahulu. Dalam
Ath-Thibbun Nabawi (Kedokteran a la Nabi) Ibnul Qayyim mengatakan, “Berkuda,
panahan, gulat dan lomba lari adalah olahraga untuk keseluruhan fisik dan mampu
menghilangkan penyakit akut”.
Semua itu tidak perlu dilakukan
secara rutin setiap hari. Sejumlah pakar mendapatkan bahwa melakukan olahraga 5
kali dalam sepekan sudah cukup untuk mewujudkan tujuan yang dimaksud, dengan
syarat, dilakukan dengan rutin.
ISI KAJIAN
Agama dan olahraga tentunya
sangat berkaitan, kedua-duanya saling berhubungan dimana agama berhubungan
dengan olahraga dan olahraga berhubungan dengan agama. Keduanya secara tidak
langsung tidak dapat dipisahkan hubungan ini bisa dibuktikan dengan sifat-sifat
yang ada di dalam olahraga berlandaskan kepada agama, khususnya agama islam.
Seperti sifat jujur dalam bertanding,,dalam islam kita di wajibkan untuk selalu
jujur juga..lalu karena kita beragama kita juga saling diajarkan untuk saling
mengh0rmati maupun menghargai individu lain..dalam olahraga Disini kedua hal
tersebut harus seimbang, olahraga itu baik untuk kesehatan dan dengan tubuh
yang sehat maka seseorang dapat melakukan ibadah dengan lebih baik.
Maka dari itu, selain memiliki
jasmani yang sehat, seseorang juga perlu mengimbangi dengan keadaan rohani yang
sehat pula, yang dapat dicapai dengan lebih mendekatkan diri kepada Allah SWT.
Seseorang harus sehat jasmani dan juga rohani, karena dalam menjalankan
aktifitas kehidupannya Allah telah memberikannya bentuk tubuh beserta fungsinya
dengan sempurna dan kita dapat bersyukur dengan selalu menjalankan perintahnya
dan juga menjaga tubuh ini dengan baik. Allah SWT menyukai muslim yang kuat,
dengan kata lain agama islam menganjurkan setiap umatnya untuk menjadi kuat.
kuat rohaninya,maupun jasmaninya. Untuk mendapatkan rohani yang kuat, kita
beribadah. Dan untuk mendapatkan jasmani yang kuat, kita harus berolahraga.
Kita sebagai manusia hanya bisa berikhtiar, sedangkan segala keputusan Allah
yang menentukan. jadi serajin apapun kita berlatih untuk mencapai target yang
diinginkan, apabila tidak di imbangi dengan berdoa dan beribadah semuanya akan
sia-sia, dengan kita berdoa insyallah segala sersuatunya pasti akan mendapatkan
atau diridhoi oleh allah SWT.
Hubungan antara olahraga dan
agama yaitu tentang kejujuran serta keadilan.Agama mengajarkan kita untuk
bersikap jujur dan adil. Dalam pertandingan olahraga, peran agamapun sangat
penting, seperti sebelum bertanding kita berdoa. Disetiap pertandingan olahraga
setiap atletpun menjunjung tinggi sportifitas dan kejujuran,karena tujuan dari
olahraga itu sendiri adalah kerendahan dalam kemenangan dan kesetiakawanan
dalam kekalahan.Apabila seorang atlet memenangi pertandingan diharapkan dapat
rendah diri, dan mampu membangkitkan semangat kepada lawan yang kalah. Seperti
sifat rasul yang selalu sederhana tidak pernah sombong dan selalu menyayangi
setiap manusia tanpa harus memandang status ornag tersebut. Sebagai atlit atau
wasit dituntut untuk profesional dalam menjalaninya.
Dalam bertanding, misalnya kita
harus fairplay dan sportif. Serta sebagai wasit,kita harus bersikap adil dan
tidak membela salah satu kelompok pemain.Jadi hubungan olahraga dan agama itu
sangat penting untuk dipahami. Dalam berolahraga kita diajarkan untuk bersikap
jujur dan sportif seperti yang diajarkan agama kita harus selalu bersikap jujur
dan adil. Selain itu dengan berolahraga kita bisa menyehatkan jasmani dan
rohani serta pikiran kita pun menjadi lebih sehat dan dapat berpikiran positif.
Kesehatan merupakan salah satu
anugerah atau nikmat yang diberikan oleh Tuhan terhadap hambanya. Menjaga
kesehatan dengan cara berolahraga merupakan bentuk daya dan upaya manusia dalam
berusaha mensyukuri nikmat dan karunia kesehatan yang telah diberikan tuhan
kepada kita.
Dalam pertandingan olahraga, peran
agamapun sangat penting, seperti sebelum bertanding kita berdoa. Disetiap
pertandingan olahraga setiap atletpun menjunjung tinggi sportifitas dan
kejujuran,karena tujuan dari olahraga itu sendiri adalah kerendahan dalam
kemenangan dan kesetiakawanan dalam kekalahan.Apabila seorang atlet memenangi
pertandingan diharapkan dapat rendah diri, dan mampu membangkitkan semangat
kepada lawan yang kalah. Seperti sifat rasul yang selalu sederhana tidak pernah
sombong dan selalu menyayangi setiap manusia tanpa harus memandang status ornag
tersebut.
Aturan Islam dalam Olahraga
Sepakbola
Di antara olah raga yang digandrungi
para pria adalah bermain sepakbola. Di setiap penjuru negeri, dari kota hingga
desa, menggemari olahraga yang satu ini. Dalam Islam, olahraga sepakbola
asalnya boleh. Namun tentu saja kita mesti memperhatikan aturan Islam tentang
olahraga yang satu ini. Olahraga
sepakbola itu boleh dengan beberapa ketentuan:
Pertama: Tidak membuka aurat.
Aurat pria adalah antara pusar
hingga lutut. Artinya antara pusar dan lutut tidak boleh dipandang. Lutut
sendiri tidak termasuk aurat. Nabi shallallahu ‘alaihi wa sallam bersabda,
فَإِنَّ مَا تَحْتَ السُّرَّةِ إِلَى رُكْبَتِهِ مِنَ
الْعَوْرَةِ
“Karena di antara pusar dan lutut adalah aurat.” Oleh karena
itu, yang ingin bermain sepakbola hendaknya tidak mengenakan celana yang pendek
sehingga kelihatan pahanya.
Syaikh ‘Abdul Muhsin Al ‘Ubaikan, ulama senior di
Saudi Arabia ditanya mengenai hukum bermain sepakbola oleh orang awam dan kapan
terlarang, lalu apa batasan pakaian yang dibolehkan. Beliau hafizhohullah
menjawab, “Bermain sepakbola itu boleh. Akan tetapi harus menutup aurat antara
pusar dan lutut, wallahu a’lam.
Kedua: Bermain bola tidak dengan
taruhan.
Alasannya karena Nabi shallallahu ‘alaihi wa sallam
hanya membolehkan musabaqoh (perlombaan) dengan taruhan pada perkara
tertentu saja. Perkara tersebut adalah yang dapat menegakkan islam, yaitu
sebagai sarana untuk latihan berjihad. Perlombaan dengan taruhan yang
dibolehkan disebutkan dalam hadits Abu Hurairah,
لاَ سَبَقَ إِلاَّ فِى نَصْلٍ أَوْ خُفٍّ أَوْ حَافِرٍ
“Tidak ada taruhan kecuali dalam perlombaan
memanah, pacuan unta, dan pacuan kuda.”[4] Sebagian ulama memperluas lagi perlombaan yang
dibolehkan (dengan taruhan) yaitu perlombaan menghafal Al Qur’an, hadits dan
berbagai macam ilmu agama. Karena menghafal di sini dalam rangka menjaga
langgengnya ajaran Islam sehingga bernilai sama dengan lomba pacuan kuda atau
lomba memanah.
Ketiga: Tidak menyia-nyiakan waktu shalat.
Ini juga harus diperhatikan karena pria punya
kewajiban shalat dan punya kewajiban berjama’ah di masjid. Jika shalat
disia-siakan, maka perkara lainnya akan lebih dilalaikan lagi. Amirul Mukminin,
Umar bin Al Khoththob radhiyallahu ‘anhu mengatakan, “Sesungguhnya di
antara perkara terpenting bagi kalian adalah shalat. Barangsiapa menjaga
shalat, berarti dia telah menjaga agamanya. Barangsiapa yang menyia-nyiakannya,
maka untuk amalan lainnya akan lebih disia-siakan lagi. Tidak ada bagian dalam
Islam, bagi orang yang meninggalkan shalat.“[5]
Keempat: Tujuan bermain sepakbola adalah untuk
membugarkan badan.
Tujuan bermain pun jelas untuk melatih fisik,
membugarkan badan sebagaimana kita melakukan olahraga-olahraga lainnya.
Kelima: Tidak sampai menyia-nyiakan waktu
Bermain bola haruslah memperhatikan waktu. Jangan
sampai waktu kita jadi sia-sia karena seringnya bermain bola setiap saat. Nabi shallallahu
‘alaihi wa sallam bersabda,
مِنْ حُسْنِ إِسْلاَمِ الْمَرْءِ
تَرْكُهُ مَا لاَ يَعْنِيهِ
“Di antara tanda kebaikan Islam seseorang adalah
meninggalkan hal yang tidak bermanfaat baginya.”[6] Ingatlah bahwa membuang-buang waktu itu hampir sama
dengan kematian yaitu sama-sama memiliki sesuatu yang hilang. Namun sebenarnya
membuang-buang waktu masih lebih jelek dari kematian. Semoga kita merenungkan
perkataan Ibnul Qoyyim, “(Ketahuilah bahwa) menyia-nyiakan waktu lebih jelek
dari kematian. Menyia-nyiakan waktu akan memutuskanmu (membuatmu lalai) dari
Allah dan negeri akhirat. Sedangkan kematian hanyalah memutuskanmu dari dunia
dan penghuninya.”[7] Sangat baik sekali jika waktu senggang kita diisi
dengan ibadah, menghafal Kitabullah, mempelajari Islam dan kegiatan manfaat
lainnya.
Keenam: Jangan mudah emosi
Sebagai tambahan, ketika bermain sepakbola hendaklah
menjaga amarah, jangan mudah emosi dan pandai-pandai menjaga lisan dari cacian.
Karena sudah barang tentu kita akan mendapatkan perlakuan kasar dari teman
bermain baik disengaja maupun tidak. Namun kita jangan sampai berbalik berlaku
kasar. Teruslah berakhlak mulia. Dan tunjukkan bahwa Anda adalah seorang muslim
yang baik dengan membalas kejelekan malah dengan kebaikan. Allah Ta’ala
berfirman,
وَلَا تَسْتَوِي
الْحَسَنَةُ وَلَا السَّيِّئَةُ ادْفَعْ بِالَّتِي هِيَ أَحْسَنُ فَإِذَا الَّذِي
بَيْنَكَ وَبَيْنَهُ عَدَاوَةٌ كَأَنَّهُ وَلِيٌّ حَمِيمٌ (34) وَمَا يُلَقَّاهَا
إِلَّا الَّذِينَ صَبَرُوا وَمَا يُلَقَّاهَا إِلَّا ذُو حَظٍّ عَظِيمٍ (35
“Dan tidaklah sama kebaikan dan kejahatan. Tolaklah
(kejahatan itu) dengan cara yang lebih baik, maka tiba-tiba orang yang antaramu
dan antara dia ada permusuhan seolah-olah telah menjadi teman yang sangat
setia. Sifat-sifat yang baik itu tidak dianugerahkan melainkan kepada
orang-orang yang sabar dan tidak dianugerahkan melainkan kepada orang-orang
yang mempunyai keuntungan yang besar.” (QS. Fushilat: 34-35). Sahabat yg
mulia, Ibnu ‘Abbas -radhiyallahu ‘anhuma- mengatakan, “Allah memerintahkan pada
orang beriman untuk bersabar ketika ada yang membuat marah, membalas dengan
kebaikan jika ada yang buat jahil, dan memaafkan ketika ada yang buat jelek.
Jika setiap hamba melakukan semacam ini, Allah akan melindunginya dari gangguan
setan dan akan menundukkan musuh-musuhnya. Malah yang semula bermusuhan bisa
menjadi teman dekatnya karena tingkah laku baik semacam ini.” Ibnu Katsir rahimahullah
mengatakan, “Namun yang mampu melakukan seperti ini adalah orang yang memiliki
kesabaran. Karena membalas orang yg menyakiti kita dengan kebaikan adalah suatu
yang berat bagi setiap jiwa.”[8] Sehingga bermain bola pun butuh sikap sabar.
KESIMPULAN
Agama dengan olahraga sangat
berhubungan, Disini kedua hal tersebut harus seimbang, olahraga itu baik untuk
kesehatan dan dengan tubuh yang sehat maka seseorang dapat melakukan ibadah
dengan lebih baik
Maka dari itu, selain memiliki
jasmani yang sehat, seseorang juga perlu mengimbangi dengan keadaan rohani yang
sehat pula, yang dapat dicapai dengan lebih mendekatkan diri kepada Allah SWT.
Seseorang harus sehat jasmani dan juga rohani, karena dalam menjalankan aktifitas
kehidupannya Allah telah memberikannya bentuk tubuh beserta fungsinya dengan
sempurna dan kita dapat bersyukur dengan selalu menjalankan perintahnya dan
juga menjaga tubuh ini dengan baik. Dalam berolahraga kita juga diajarkan untuk
bersikap jujur, fair play dan sportif seperti yang diajarkan agama kita harus
selalu bersikap jujur dan adil.
No comments:
Post a Comment