BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
Dinamika sosial telah mewujudkan aneka ragam masyarakat dan kebudayaan dunia, baik perwujudan adaptasi kelompok sosial terhadap lingkungan maupun kecepatan perkembangan. Kebudayaan mengandung keseluruh pengertian nilai sosial, norma sosial, ilmu pengetahuan serta keseluruhan struktur-struktur sosial dan religius.
Pertambahan sosial budaya adalah suatu gejala perubahannya struktur sosial dan pola budaya dalam suatu masyarakat. Perubahan sosial budaya merupakan gejala umum yang terjadi sepanjang masa dalam perubahan itu terjadi sesuai dengan hakikat dan sifat dasar manusia yang selalu ingin mengadakan perubahan.
B. Rumusan Masalah
Pada pembahasan kali ini, penulis menitik beratkan tentang Pertambahan Budaya Indonesia Pada Masa Hindu, Budha, Islam.
BAB II
PEMBAHASAN
PENGARUH KEBUDAYAAN HINDU BUDDHA
1. Bidang agama, yaitu berkembangnya agama Hindu-Buddha di Indonesia .Sebelum masuk pengaruh India, kepercayaan yang berkembang di Indonesia masih bersifat animisme dan dinamisme. Masyarakat pada saat itu melakukan pemujaan terhadap arwah nenek moyang dan kekuatan-kekuatan benda-benda pusaka tertentu serta kepercayaan pada kekuatan-kekuatan alam.
2. Bidang politik dan pemerintahan, pengaruhnya terlihat jelas dengan lahirnya kerajaan-kerajaan bercorak Hindu-Buddha di Indonesia. Sebelum masuknya pengaruh agama Hindu-Buddha di Indonesia tampaknya belum mengenal corak pemerintahan dengan sistem kerajaan. Sistem pemerintahan yang berlangsung masih berupa pemerintahan kesukuan yang mencakup daerah-daerah yang terbatas.
3. Bidang pendidikan membawa pengaruh bagi munculnya lembaga-lembaga pendidikan. Meskipun lembaga pendidikan tersebut masih sangat sederhana dan mempelajari satu bidang saja, yaitu keagamaan. Akan tetapi lembaga pendidikan yang berkembang pada masa Hindu-Buddha ini menjadi cikal bakal bagi lahirnya lembaga-lembaga pendidikan di Indonesia.bukti yang menunjukkan telah berkembangnya pendidikan pada masa kerajaan-kerajaan Hindu-Buddha di Indonesia, antara lain adalah:
a. catatan perjalanan I-Tsing
b. Prasasti Nalanda yang dibuat pada sekitar pertengahan abad ke-9
d. prasasti Turun Hyang
4. Bidang sastra dan bahasa. Dari segi bahasa, orang-orang Indonesia mengenal bahasa Sanskerta dan huruf Pallawa. Pada masa kerajaan Hindu-Buddha di Indonesia, seni sastra sangat berkembang terutama pada aman kejayaan kerajaan Kediri. Karya sastra itu antara lain,
a. Arjunawiwaha, karya Mpu Kanwa yang disusun pada masa pemerintahan Airlangga.
b. Bharatayudha, karya Mpu Sedah dan Mpu Panuluh disusun pada aman kerajaan Kediri.
c. Gatotkacasraya, karya Mpu Panuluh disusun pada aman kerajaan Kediri.
d. Arjuna Wijaya dan Sutasoma, karya Mpu Tantular yang disusun pada aman kerajaan Majapahit.
e. Negarakertagama, karya Mpu Prapanca disusun pada aman kerajaan Majapahit.
f. Wretta Sancaya dan Lubdhaka, karya Mpu Tanakung yang disusun pada aman kerajaan Majapahit.
5. Bidang seni tari. Bentuk-bentuk tarian yang digambarkan dalam relief memperlihatkan jenis tarian seperti tarian perang, tuwung, bungkuk, ganding, matapukan (tari topeng). Tari-tarian tersebut tampaknya diiringi dengan gamelan yang terlihat dari relief yang memperlihatkan jenis alat gamelan yang terbatas seperti gendang, kecer, gambang, saron, kenong, beberapa macam bentuk kecapi, seruling dan gong.
6. Seni relief pada candi yang kemudian menghasilkan seni pahat. Hiasan pada candi atau sering disebut relief yang terdapat pada candi-candi di Indonesia didasarkan pada cerita-cerita epik yang berkembang dalam kesusastraan yang bercorak Hindu ataupun Buddha.
7. Seni Arca dan Patung, sebagai akibat akulturasi budaya pemujaan arwah leluhur dengan agama
Hindu-Buddha maka beberapa keluarga raja diperdewa dalam bentuk arca yang ditempatkan di candi makam.
Patung-patung dewa dalam agama Hindu yang merupakan peninggalan sejarah di Indonesia, antara lain:
a. Arca batu Brahma.
b. Arca perunggu Siwa Mahadewa.
c. Arca batu Wisnu.
d. Arca-arca di Prambanan, di antaranya arca Lorojongrang.
e. Arca perwujudan Tribhuwanatunggadewi di Jawa Timur.
f. Arca Ganesa, yaitu dewa yang berkepala gajah sebagai dewa ilmu pengetahuan.
8. Seni pertunjukan, terutama seni wayang sampai sekarang merupakan salah satu bentuk seni yang masih populer di kalangan masyarakat Indonesia. Seni wayang beragam bentuknya seperti wayang kulit, wayang golek, dan wayang orang. Seni pertunjukan wayang tampaknya telah dikenal oleh bangsa Indonesia sejak aman prasejarah.
9. Bidang seni bangunan merupakan salah satu peninggalan budaya Hindu-Buddha di Indonesia yang sangat menonjol antara lain berupa candi dan stupa. Selain itu, terdapat pula beberapa bangunan lain yang berkaitan erat dengan kehidupan keagamaan, seperti: ulan dan satramerupakan semacam pesanggrahan atau tempat bermalam para pe iarah;sima adalah daerah perdikan yang berkewajiban memelihara bangunan suci di suatu daerah; patapan adalah tempat melakukan tapa;sambasambaran yang berarti tempat persembahan; meru merupakan bangunan berbentuk tumpang yang melambangkan gunung Mahameru sebagai tempat tinggal dewa dewa agama Hindu
PENGARUH KEBUDAYAAN ISLAM
Pengaruh Islam Terhadap Peradaban Bangsa Indonesia Perkembangan islam di Indonesia membawa pengaruh yang sangat besar, sehingga tidak di rasa kebudayaan dan peradaban Indonesia banyak yang bersal dari islam. Masuknya pengaruh islam ke kebudayaan nasional, meliputi bahasa, nama, adat-istiadat, dan kesernian.[2]
1. Pengaruh bahasa dan nama
Bahasa Indonesia banyak yang di pengaruhi islam, bersal dari bahasa arab. Karena sering di pergunakannya pada pembicaraan umum, surat kabar dan lain-lainnya, seolah-olah bahasa tersebut sudah menjadi bahsa Indonesia. Seperti, kata perlu yang bersal dari fardu, musawarah dari kata musyawarah, dan kata ihlas dari kata ikhlas.
Di bidang nama sudah sangat luas pengaruhnya pada masyarakat Indonesia. Tidak sedikit jumlahnya bangsa Indonesia yang namanya berasal dari bahasa arab,karena pengaruhnya ajaran agama islam.
2. Pengaruh adat-istiadat
Adat-istiadat bansa Indonesia yang dari pengaruh ajaran agama islam, tidak saja orang islam yang melakukan, tetapi oprang lainpun banyak yang melakukan seolah-olah sudah menjadi milik bangsa Indonesia sendiri. Seperti, mengucapkan salam ketiak hendak berpidato atau bertemu dengan yang lainnya dan membaca doa pada setiap acara dan pekerjaan yang dilaksanakan.
3. Pengaruh kesenian
pengaruh kesenian ini yang mencolok pada kesenian lagu-lagu kosidah , di mana dalam syairnya bernafaskan ajaran-ajaran agama. Lagu-lagu kosidah itu di iringi dengan musik rebana.memukul rebana dengan irama yang teratur disertai bacaan memuji allah, sering dilakukan masyarakat Indonesia pada upacara perkawinan, maulidiyah, khitanan dan lain-lainnya.
Seni baca al qur’an musabaqah tilawtil qur’an yang dilaksanakan tiap tahun dari tingkat anak sampai dewasa. Pengaruh islam pada bangsa Indonesia semakin hari bertambah luas, sehingga ikut pula mewarnai pertumbuhan kebudayaan indonsia.
Awal Mula Masuknya Islam Di Indonesia
Sejak awal masehi Indonesia merupakan Indonesia merupakan Negara yang sering dilewati oleh pedagang-pedagang asing baik dari India, cina, atau timur tengah. Seperti di malaka dan wilayah barat nusantara sejak masa kuno wilayah ini menjadi titik perhatian pedagang asing dan menjadi daerah lintasan penting antara cina dan India. Pedagang muslim asal arab Persia dan India juga ada yang yang sampai ke kepulauan Indonesia untuk berdaan sejak abad ke 7 M atau abad ke 1 H, ketika islam pertama kali berkembang di timur tengah. Diperkirakan sejak abad ini pribumi Indonesia sebagian diantaranya sudah ada yang masuk islam. Hanyasaja menurut Taufiq Abdullah belum ada bukti bahwa pribumi Indonesia yang disinggahi oleh pedagang muslim itu beragama islam.[3]
Baru pada zaman-zaman berikutnya penduduk kepulauan ini masuk islam bermula dari penduduk pribumi dikoloni-koloni pedagang muslim itu. Menjelang abad ke 13M, masyarakat muslim sudah ada di samudera pasai, perlak, dan palembang. Dari sinilah akhirnya islam bisa berkembang berkembang kedaerah-daerah yang lainnya di pulau jawa sampai sekarang. Masuknya islam di Indonesia tentunya melalui tahapan-tahapan dan dengan adanya metode-metode yang diterapkan sehingga mampu untuk mengislamkan kepulauan ini.
Metode-Metode Masuknya Islam Di Indonesia
Sebagaimana yang telah dijelaskan pada bab sebelumnya islam masuk di Indonesia dibawa oleh pedagang asing yang singgah di Indonesia sehingga bisa disimpulkan masuknya islam di Indonesia dilakukan dengan cara damai atau tanpa ada penumpahan darah.
Menurut uka tjandrasasmita[4] masuknya islam di Indonesia dilakukan enam saluran yaitu:
1. Saluran perdagangan
Masuknya pedagang-pedagang asing dikepulauan Indonesia seperti arab. Cina, Persia dan India merupakan awal mula masuknya islam di Indonesia yaitu bermula dari bermukimnya para pedagang asing di pesisir jawa yang penduduknya masih kafir. Hingga akhirnya mereka mampu mendirikan masjid-masjid dan pemukiman-pemukiman muslim.
2. Saluran perkawinan
Dilihat dari sudut ekonomi, para pedagang muslim memiliki status sosial lebih baik dari pada pribumi Indonesia sendiri, sehingga tidak sedikit penduduk pribumi yang tertarik denan para pedagang muslim tersebut khususnya putri-putri raja dan bangsawan. Proses islamisasi ini dilakukan sebem adanya pernikahan yang kemudian dilanjutkan dengan proses pernikahan sampai pada akhirnya mereka mempunyai keturunan dan mampu membuat daerah-daerah atau bahkan kerajaan-kerajaan islam.
Jalur perkawinan ini lebih menguntungkan apabila terjadi antara saudagar muslim dengan anak bangsawan atau anak raja dan adipati, karena bangsawan, raja, dan adipati dapat mempercepat proses masuknya islam di Indonesia.
Demikianlah yang terjadi antara raden rahmat atau sunan ampel dengan nyai manila. Sunan gunung jati dengan putrid kaunganten. Brawijaya dengan putri campa yang menurunkan raden fatah ( raja pertama demak ).
3. Saluran tasawuf
Pengajar-pengajar tasawauf atau para sufi, mengajarkan teosofi yangb bercampur dengan ajaran yang sudah dikenal luas oleh masyarakat Indonesia. Mereka mempunyai kemampuan dan kekuatan-kekuatan menyembuhkan. Diantara mereka ada juga yang mengawini putri-putri bangsawan setempat . dengan ilmu tasawufnya mereka mengajarkan islam kepada pribumi yang mempunyai persamaan dengan alam pikiran mereka yangb se4belumnya menganut agama hindu, sehingga agama baru itu mudah dimenerti dan di terima. Diantara ahli-ahli tasawuf yang memberikan ajaran yang mengandung persamaan dengan alam pikiran Indonesia pra islam itu adalah Hamzah Fansuri di aceh, syeh lemah abang, dan sunan panggung di jawa. Ajaran mistik seperti ini masih berkembang di Indonesia di abad ke-19 M bahkan di abad ke-20 M ini.
4. Saluran pendidikan
Islamisasi juga dilakukan melalui pendidikan, baik pesantren maupun pondok yang diselenggaakan oleh guru-guru agama, kiai-kiai, dan ulama-ulama. Di pesantren atau pondok itu, calon ulama, guru agama, dam kiai mendapat pendidikan agama. Setelah kelua dari pesantren, mereka pulang ke kampung masing-masing kemudian mereka berdakwah ketempat tertentu mengajarkan islam. Misalnya, pesantren yang didirikan oleh raden rahmat di Ampel Denta Surabaya dan sunan giri di giri. Keluaran pesantren giri ini banyak yang di undang ke maluku untuk mengajarkan agama islam.
5. Saluran kesenian
Saluran islamisasi melalui kesenian yang paling terkenal adalah pertunjukan wayang. Dikatakan, sunan kalijaga adalah tokoh yang paling mahir dalam mementaskan wayang. Dia tidak pernah meminta upah pertunjukan, tetapi ia meminta para penonton untuk mengikutinya mengucapkan kalimat syahadat. Sebagian besar cerita wayang masih dipetik dari cerita mahabarata dan Ramayana, tetapi di dalam cerita itu disisipkan ajaran dan nama-nama pahlawan islam. Kesenian-kesenian lain juga dijadikan alat islamisasi, seperti sastra ( hikayat, babad, dan sebagainya ), seni bangunan dan seni ukir.
6. Saluran politik
Di maluku dan sulawesi selatan, kebanyakan rakyat masuk islam setelah rajanya memeluk islam terlebih dahulu. Pengaruh politik raja sangat membantu tersebarnya islam didaerah ini. Di samping itu, baik di sumatera dan jawa maupun di Indonesia bagian timur, demi kepentingan politik, kerajaan-kerajaan islam memerangi kerajaan-kerajaan non-islam. Kemenangan kerajaan islam secara politis banyak menarik penduduk kerajaan bukan islam itu masuk islam.
BAB III
PENUTUP
A. Kesimpulan
Dari uraian yang telah penulis jabarkan secara panjang lebar di atas bisa disimpulkan bahwa Indonesia merupakan Negara kepulauan di asia tenggara yang banyak di singgahi oleh pedagang-pedagang asing sehingga dari sinilah kebudayaan-kebudayaan islam mulai memasuki kepulauan Indonesia. Adapun sebelum masuknya islam di Indonesia peradaban yang ada di Indonesia adalah hinduisme dan budhisme yang peninggalan-peninggalannya masih bisa dibuktiikan sampai sekarang seperti bangunan candi, relief dan sebagainya. Sedangkan masuknya islam di Indonesia menurut uka tjandrasasmita dilakukan dengan enam saluran yaitu: Saluran perdagangan, Saluran perkawinan, Saluran tasawuf, Saluran pendidikan, Saluran kesenian, dan Saluran politik.
B. Saran
1. Peran pemerintah harus mampu melaksanakan sebuah sistem politik nasional yang dapat mengakomodasikan aprisiasi masyarakat yang memiliki kebudayaan yang berbeda beda.
2. Peran masyarakat meminimalkan perbedaan yang ada dan berpijak pada kesamaan kesamaan yang dimiliki oleh setiap budaya daerah.
DAFTAR PUSTAKA
2. https://rayhizkia.wordpress.com/2014/11/29/pengaruh-kebudayaan-hindu-buddha-dan-islam-di-indonesia/
3. http://zackeyhernandez.blogspot.co.id/2013/04/masa-hindu-budha-dan-islam.html
No comments:
Post a Comment