KATA PENGANTAR
Puji syukur Alhamdulillah saya panjatkan kehadirat Allah SWT, karena hanya berkat rahmat dan hidayah-Nya lah saya bisa menyelesaikan tugas dari dosen mata kuliah Fisika Dasar II untuk membuat makalah yang berjudul “Teori Atom Dalton” dengan lancar dan tepat waktu.
Terima kasih saya ucapkan kepada Dra. Hj. Hermin Budiningarti, M.Pd. selaku dosen pengajar mata kuliah Fisika Dasar II yang selalu memberikan bimbingan dan arahan kepada saya dalam menyelesaikan makalah ini. Dan tak lupa juga saya ucapkan terima kasih kepada teman-teman saya dan pihak-pihak lain yang turut serta membantu saya dalam menyelesaikan makalah ini.
Semoga makalah ini bermanfaat bagi kita semua, khususnya bagi para pembaca. Dan saya mengharap kepada teman-teman untuk bersedia memberikan kritik dan sarannya kepada saya menyangkut pembuatan makalah ini, sebagai bahan pertimbangan saya untuk membuat makalah selanjutnya, karena makalah ini masih banyak kekurangannya atau masih jauh dari kesempurnaan.
Surabaya, 30 Juni 2005
Penulis
DAFTAR ISI
KATA PENGANTAR............................................................................................. i
DAFTAR ISI........................................................................................................... ii
BAB I : PENDAHULUAN............................................................................. 1
1.1. Latar Belakang............................................................................. 1
1.2. Rumusan Masalah........................................................................ 2
1.3. Tujuan.......................................................................................... 3
BAB II : PEMBAHASAN................................................................................ 4
2.1. Perkembangan Teori Atom.......................................................... 4
2.2. Teori Atom Menurut John Dalton............................................... 5
2.3. Model Atom Menurut John Dalton............................................. 8
2.4. Kelebihan Teori Atom Dalton..................................................... 9
2.5. Kelemahan Teori Atom Dalton.................................................. 10
2.6. Bobot Atom Relatif Menurut Teori Atom Dalton..................... 11
2.7. Lambang Unsur Atom Menurut John Dalton............................ 12
BAB III : PENUTUP........................................................................................ 13
3.1. Kesimpulan................................................................................ 13
3.2. Penutup...................................................................................... 15
DAFTAR PUSTAKA........................................................................................... 16
BAB I
PENDAHULUAN
1.1. Latar Belakang
Paling tidak selama 2500 tahun orang telah bertanya-tanya tentang sifat materi. Kita pun masih mempertanyakan. Partikel apakah yang paling kecil dalam suatu materi? Adakah partikel dasar —suatu komponen pembangun— yang begitu kecil sehingga tidak dapat dipecah lagi?
Pada abad kelima sebelum Masehi, filsuf Yunani Democritus mengemukakan bahwa semua materi, apa pun jenisnya, dapat dipecah-pecah menjadi partikel kecil yang tidak dapat dibagi lagi. Partikel yang dianggap paling kecil ini disebut atom. “Atom” adalah gabungan 2 kata Yunani yang berarti “tidak” dan “terbagi”; dengan demikian “atom” berarti tidak dapat dibagi. Democritus percaya bahwa, meskipun zat dasar atom sama, atom dari berbagai benda —misalnya, hewan, tumbuhan, atau mineral— berbeda dalam ukuran, bentuk, dan bobotnya.
Pada saat Democritus memperkenalkan teori atomnya, filsuf Yunani yang lain, Empedocles, mencoba menjelaskan susunan materi dengan cara yang berbeda. Ia yakin bahwa semua materi terdiri atas 4 zat utama atau zat dasar yang disebut “unsur” —yaitu tanah, udara, api, dan air. Empedocles tidak sependapat dengan teori atomnya Democritus. Ia berpendapat bahwa, dalam hubungannya dengan unsur, ada 4 macam atom yang berbeda.
Pendapat Empedocles didukung ahli pikir besar Yunani, Aristotle. Karena wibawa dukungan Aristotle terhadap teori Empedocles, pendapat Democritus dan penganut teori atom lainnya terlalaikan selama hampir 2.000 tahun.
Pada tahun 1661 ahli fisika dan kimia Inggris Robert Boyle mengemukakan dalam The Skeptical Chemist suatu konsepsi yang modern dan tepat tentang unsur. Boyle yakin bahwa komponen pembangun dalam sebagian besar material dapat digambarkan sebagai “benda primitif tertentu yang sederhana dan sangat murni”. Benda ini disebutnya unsur. Unsur dapat dipakai untuk membangun zat lain, yaitu senyawa. Senyawa yang mana pun pasti dapat dipecah menjadi unsur-unsur. Sejumlah ilmuwan tertarik kembali kepada teori atom Democritus. Akan tetapi, baru pada abad XIX para ilmuwan mulai memperlengkapi percobaan-percobaannya untuk menentukan struktur atom.
Para ilmuwan tersebut antara lain :
a. John Dalton
b. J.J. Thomson
c. Ernest Rutherford
d. Niels Bohr
Dimana keempat ilmuwan diatas menghasilkan suatu teori tentang atom yang didukung / dapat dibuktikan dengan penelitian atau percobaannya dan teori yang dihasilkan para ilmuwan tersebut berbeda-beda serta memiliki kelebihan dan kelemahan sendiri-sendiri.
Pada makalah ini khusus menjabarkan teori atom menurut John Dalton yang didalamnya memuat penjelasan tentang :
a. Perkembangan teori atom
b. Teori atom menurut John Dalton
c. Model atom menurut John Dalton
d. Kelebihan dari teori atom Dalton
e. Kelemahan dari teori atom Dalton
f. Bobot atom relatif menurut teori atom Dalton
g. Lambang unsur atom menurut John Dalton
1.2. Rumusan Masalah
a. Perkembangan teori atom
b. Teori atom menurut John Dalton
c. Model atom menurut John Dalton
d. Kelebihan dari teori atom Dalton
e. Kelemahan dari teori atom Dalton
f. Bobot atom relatif menurut teori atom Dalton
g. Lambang unsur atom menurut John Dalton
1.3. Tujuan
a. Memahami perkembangan teori atom
b. Memahami teori atom menurut John Dalton
c. Mengetahui model atom menurut John Dalton
d. Mengetahui kelebihan dari teori atom Dalton
e. Mengetahui kelemahan dari teori atom Dalton
f. Memahami bobot atom relatif menurut teori atom Dalton
g. Mengetahui lambang unsur atom menurut John Dalton
BAB II
PEMBAHASAN
2.1. Perkembangan Teori Atom
Pemikiran manusia tentang bagian terkecil penyusun suatu benda telah dimulai sejak zaman Aristotle yang menyatakan bahwa “setiap benda dapat dibelah menjadi bagian yang lebih kecil terus-menerus sampai tak terhingga”.
Pada selang waktu yang tidak lama kemudian, Democritus menyatakan konsep atomnya yang pertama, yaitu “setiap benda dapat dipecah terus-menerus sampai bagian terkecil yang tidak dapat dibagi lagi”. Bagian terkecil itulah yang dinamakan atom (atomos). Ungkapan Democritus tentang atom adalah hasil pemikiran yang sama sekali tidak didasari hasil suatu percobaan.
Setelah waktu yang cukup lama, barulah konsep atom diungkapkan berdasarkan pendekatan empiris melalui suatu percobaan dan penelitian. Para ahli yang mengungkapkan konsep atomnya yaitu :
a. John Dalton
b. J.J. Thomson
c. Ernest Rutherford
d. Niels Bohr
Dimana para ilmuwan-ilmuwan menyatakan konsep atomnya dengan teori atom yang berbeda-beda, diantara teori-teori atom yang dinyatakan para ilmuwan tersebut memiliki kelebihan dan kelemahan. Teori atom yang mereka nyatakan sangat kuat karena didukung oleh hasil penelitian dan percobaan. Semakin baru teori yang muncul maka semakin terperinci juga penjelasan akan teori atom.
2.2. Teori Atom Menurut John Dalton
John Dalton adalah seorang guru Inggris, yang mengembangkan teori modern yang pertama mengenai atom-atom sebagai partikel terkecil unsur dan molekul-molekul adalah partikel terkecil senyawa. Untuk menerangkan sifat unsur, ia mengembangkan gagasan bahwa suatu unsur mengandung hanya satu macam atom dan bahwa suatu atom merupakan partikel sederhana yang tidak dapat dirusak (dari) materi. Unsur, katanya, tak dapat diubah menjadi zat yang lebih sederhana, karena atom-atom mereka tidak dapat dipecah.
Dalton menerangkan bahwa susunan yang tetap (dari) senyawa dengan teori bahwa atom unsur-unsur digabung untuk membuat partikel yang lebih kompleks yang disebut molekul, yang merupakan satuan-satuan tersederhana dari suatu senyawa. Menurut Dalton, kombinasi atom yang dipilih untuk hanya dua unsur agaknya adalah 1 : 1. Karena semua molekulnya identik, senyawa akan memiliki susunan yang konstan, yang mengandung persentase bobot besar untuk unsur yang atomnya lebih berat. Beberapa diagram atom dan molekul dari zaman dahulu ditunjukkan dalam gambar berikut :
Gambar 1.
Beberapa lambang Dalton untuk unsur dan senyawa. Rumus yang benar diberikan dalam tanda kurung bila rumusnya salah.
Hukum pelestarian massa juga mudah diterangkan. Teori itu mengatakan bahwa dalam reaksi kimia apa saja atom-atom dapat berganti pasangan, atau bahkan molekul-molekul dapat dipecah menjadi atom-atom, tetapi banyaknya atom dalam pereaksi akan sama dengan banyaknya atom dalam hasil reaksi. Jika atom tidak dapat dimusnahkan, maka tak ada massa yang tercipta ataupun musnah dalam suatu reaksi kimia.
Hukum perbandingan berganda dengan mudah diterangkan jika diandaikan bahwa pada sesuatu kondisi dua macam atom bersenyawa dalam suatu kombinasi 1 : 1, dan pada kondisi yang lain bersenyawa dengan kombinasi 1 : 2 atau 1 : 3 atau 2 : 3 atau sesuatu yang lain. Jika kita kembali ke contoh mengenai dua oksida karbon, kita akan ingat bahwa angka banding bobot-bobot oksigen yang bersenyawa dengan sejumlah tertentu karbon pada dua kondisi yang berlainan ialah 2 : 1. Dengan diagram seperti diagram Dalton dapatlah ditunjukkan dengan jelas bahwa bobot oksigen per bobot karbon dapat menjadi dua kali lebih besar dari yang lain, jika diandaikan bahwa pada satu kasus kombinasi atom ialah 1 : 1 dan pada kasus lain kombinasi itu adalah 1 : 2, seperti ditunjukkan secara bagan dalam Gambar 2. Dalam lambang modern molekul oksida pertama diberi rumus CO dan dinamai karbon monoksida. Rumus untuk sebuah molekul oksida kedua adalah CO2, dan senyawa ini disebut karbon dioksida.
Gambar 2.
Dalton mempostulatkan bahwa dalam satu oksida karbon, satu atom oksigen
bersenyawa dengan satu atom karbon; dan bahwa dalam oksida lain, dua atom oksigen bersenyawa dengan satu atom karbon
bersenyawa dengan satu atom karbon; dan bahwa dalam oksida lain, dua atom oksigen bersenyawa dengan satu atom karbon
Teori atom Dalton dapat diringkas dengan mencantumkan pengandaian berikut :
a. Semua materi terbuat dari partikel-partikel satuan kecil dan tak pernah dimusnahkan, yang disebut atom.
b. Atom-atom suatu unsur tertentu adalah sama.
c. Selama reaksi kimia atom-atom dapat bergabung, atau kombinasi atom-atom dapat pecah menjadi atom-atom yang terpisah, tetapi atom-atom itu sendiri tak berubah.
d. Bila atom membentuk molekul, atom-atom ini bergabung dengan angka banding berbilangan bulat-kecil, seperti 1 : 1; 1 : 2; 1 : 3; 2 : 3.
Meskipun beberapa pengandaian ini belakangan terbukti tidak benar, teori Dalton merupakan azas pembanding selama satu abad penemuan-penemuan kimia yang cemerlang.
2.3. Model Atom Menurut John Dalton
Pada tahun 1808, John Dalton (ahli kimia bangsa Inggris) mengemukakan gagasannya tentang atom sebagai partikel penyusun materi. Gagasannya adalah sebagai berikut :
a. Atom merupakan partikel terkecil yang tak dapat dipecah lagi.
b. Atom suatu unsur sama segala sifatnya, sedangkan atom unsur berbeda, berlainan dalam massa dan sifatnya.
c. Senyawa terbentuk bila atom bergabung satu sama lain.
d. Reaksi kimia hanya melibatkan penataulangan atom-atom sehingga tidak atom yang berubah akibat reaksi kimia.
Model atom Dalton, adalah gagasan tentang partikel materi, bahwa materi terdiri atas butiran-butiran yang sangat kecil, yaitu atom. Model ini telah menghapus pendapat yang mengatakan bahwa pembagian materi bersifat kontinu. Walaupun kini ternyata bahwa atom terdiri atas partikel-partikel subatom, tetapi atom adalah partikel terkecil dari suatu unsur yang mempunyai sifat yang sama dengan unsur itu. Atom adalah unit terkecil dari suatu unsur yang terlibat dalam suatu reaksi. Jika suatu atom diuraikan atas proton, neutron dan elektron, maka tidak ada lagi unsur-unsur yang kita kenal sekarang dan kenyataannya tidak mudah menguraikan suatu atom menjadi partikel-partikel subatomnya.
Gambar 3 menunjukkan model atom Dalton. Model ini dianggap sebagai model atom ilmiah yang pertama kali dikemukakan, sebab dilandasi fakta temuan eksperimen, yakni hukum kekekalan massa dan hukum perbandingan tetap.
Sesungguhnya gagasan tentang atom sebagai partikel terkecil materi telah dilontarkan jauh hari sebelum Dalton hidup, misalnya oleh Democritus, seorang filsuf Yunani yang hidup sekitar 400 tahun SM. Namun pandangan Democritus tidak dianggap sebagai pandangan ilmiah karena tidak dilandasi fakta-fakta empiris.
2.4. Kelebihan Dari Teori Atom Dalton
Seperti yang kita ketahui bahwa Dalton merupakan salah satu ilmuwan pertama yang melakukan percobaan dan penelitian tentang atom, meskipun sebelumnya ada ilmuwan juga yang bernama Democritus yang menyatakan konsep tentang atom tetapi hasil pemikirannya sama sekali tidak didasari hasil suatu percobaan.
Beberapa teori atom yang dinyatakan John Dalton memiliki beberapa kelebihan, diantaranya yaitu :
- Bahwa seperti kenyataannya, dua buah atom atau lebih yang berasal dari unsur-unsur yang sama maupun yang tidak sama dapat membentuk suatu molekul.
Contoh : * Untuk unsur-unsur yang sama
O2, H2, N2, O3, dll.
* Untuk unsur-unsur yang berbeda
H2O, H2SO4, HCl, dll.
- Teori atom yang menyatakan bahwa atom-atom yang bersenyawa membentuk molekul mempunyai perbandingan tertentu, sehingga melahirkan hukum kekekalan massa Lavoiser (jumlah massa sebelum dan sesudah reaksi adalah tetap).
- Memotivasi para ilmuwan yang lain untuk mengkaji lebih dalam tentang atom, sehingga muncullah teori-teori atom yang lebih lengkap, seperti : teori atom Thomson, teori atom Rutherford, dan teori atom Niels Bohr.
- Dll.
Meskipun kelebihan teori atom Dalton hanya sedikit tetapi teori Dalton dianggap sebagai teori penyulut yang dapat memotivasi para ilmuwan untuk mengkaji lebih dalam lagi tentang atom.
2.5. Kelemahan Dari Teori Atom Dalton
Dari teori-teori atom yang dinyatakan John Dalton selain memiliki kebaikan/kelebihan juga memiliki kekurangan/kelemahan, diantaranya yaitu :
- Menurut John Dalton atom merupakan bagian terkecil suatu materi yang tidak dapat dibagi lagi, sedangkan pada kenyataannya atom masih dapat dibagi lagi menjadi sub-sub atom yang terdiri (proton, neutron, dan elektron) kenyataan ini dapat dibuktikan oleh Thomson melalui percobaannya.
- Dalam teori John Dalton belum dapat menjelaskan gagasan tentang inti atom sesuai/seperti yang dinyatakan Rutherford, dari hasil percobaannya dengan menggunakan sumber partikel Alfa.
- Teori yang dinyatakan John Dalton mengenai atom asih sangat sederhana dan masih banyak kekurangannya, dimana teori John Dalton belum bis menjelaskan tentang adanya tingkat-tingkat energi (kulit-kulit) dalam atom, lintasan-lintasan stasioner dalam atom, dan pancaran atau penyerapan energi dari masing-masing lintasan dalam atom.
- Dalam perkembangan zaman dan seiring kemajuan teknologi mungkin akan lebih banyak pembuktian bahwa teori atom yang dinyatakan John Dalton masih sangat sederhana dan masih banyak pula kelemahannya. Contoh dari pendapat Dalton yang salah :
“Atom-atom pada suatu unsur tertentu adalah identik, artinya memiliki massa, ukuran dan sifat-sifat yang sama”, tapi para ilmuwan lain dapat menunjukkan bahwa atom-atom dari unsur yang sama dapat memiliki massa dan ukuran yang berbeda.
2.6. Bobot Atom Relatif Menurut Teori Atom Dalton
Teori atom Dalton, yang berpasangan dengan penentuan susunan banyak senyawa, menghasilkan perkembangan suatu skala bobot relatif atom-atom. Perhatikan contoh karbon monoksida. Untuk membentuk senyawa ini 1,00 g karbon bersenyawa dengan 1,33 g oksigen. Jika kita andaikan bahwa 2,33 g karbon monoksida merupakan kumpulan bermilyar-milyar molekul. Semuanya dengan rumus CO, maka dari hubungan bobot 1,00 g C setara dengan 1,33 g O dapatlah disimpulkan bahwa tiap atom oksigen 1/3 lebih berat daripada atom karbon. Seandainya bobot salah satu atom itu, maka bobot atom lain dapat dihitung.
Tak mungkin bagi Dalton dan rekan sejamannya untuk menentukan bobot sebuah atom atau bahkan membuktikan secara meyakinkan bahwa atom itu memang ada. Namun mereka mengandaikan bahwa atom-atom memang mempunyai bobot-bobot yang pasti, dan memberikan bobot atom relatif kepada atom-atom itu, yang cocok dengan susunan yang dikenal (dari) senyawa-senyawa itu.
Beberapa tahun setelah karya awal Dalton, atom-atom oksigen dipilih sebagai standar, karena unsur ini mudah bereaksi dengan unsur lain, sehingga memungkinkan pembandingan langsung bobot-bobot yang bersenyawa. Atom oksigen secara sembarang diberi bobot relatif 16, agar bobot atom teringan, hidrogen, mempunyai bobot relatif mendekati 1. Bobot atom-atom lain dibandingkan dengan oksigen, dengan menganalisis sebanyak mungkin senyawa dan mereka-reka rumus yang paling mungkin untuk senyawa-senyawa ini. Dalam hal tiga unsur hidrogen, karbon dan oksigen, bobot relatif H : C : O ialah 1 : 12 : 16. Namun metode kimia lama ini dalam menentukan bobot atom relatif tidak lagi digunakan, karena ditemukan suatu metode modern yang lebih cermat.
2.7. Lambang Unsur Atom Menurut John Dalton
Ahli kimia abad pertengahan menggunakan lambang-lambang untuk unsur, seperti suatu bulan sabit untuk perak (warna keperakan bulat), suatu lingkaran untuk emas (lambang matahari keemasan dan kesempurnaan). Dalton membuat lambang-lambang lain seperti tertera dalam Gambar 1. Sistem kita dewasa ini yang menggunakan huruf sebagai lambang, dimulai oleh rekan sezaman Dalton, ahli kimia Swedia J.J. Berzelius (1779 – 1848). Ia mulai dengan menggunakan huruf pertama nama sebagai lambang. Contoh yang telah disebut di depan : H untuk hidrogen, O untuk oksigen dan C untuk karbon. Karena beberapa unsur mempunyai nama dengan huruf pertama yang sama, maka Berzelius merasa perlu menggunakan dua huruf dalam beberapa lambang. Jadi karbon, kalsium, klor dan kobalt dinyatakan masing-masing oleh lambang C, Ca, Cl, dan Co. Perhatikan bahwa huruf pertama lambang adalah huruf besar, dan huruf kedua tidak. Dalam beberapa hal, lambang yang dewasa ini digunakan dihubungkan dengan nama-nama Latin berabad-abad yang lalu. Misalnya perak (Ag), tembaga (Cu) dan besi (Fe) masing-masing diturunkan dari nama Latin argentum, cuprum dan ferrum.
Mungkin penggunaan terpenting lambang-lambang unsur ialah dalam rumus untuk merekam susunan dari lebih dari 4 juga senyawa yang dikenal. Rumus suatu senyawa menunjukkan macam dan banyaknya atom yang bergabung secara kimia dalam satuan terkecil senyawa itu; rumus ini menggunakan lambang-lambang. Perhatikan rumus untuk glukosa, C6H12O6. Rumus itu membawakan informasi dalam partikel terkecil gula mengandung 24 atom yang bersenyawa kimia, 6 atom karbon, 12 atom hidrogen dan 6 atom oksigen.
BAB III
P E N U T U P
3.1. Kesimpulan
A. Perkembangan Teori Atom
Seiring dengan perkembangan zaman, kemajuan teknologi dan perkembangan pemikiran manusia, maka semakin banyaknya penjelasan tentang atom yang telah dikemukakan oleh para ilmuwan, diantaranya adalah :
1. Teori atom Dalton, oleh John Dalton
2. Teori atom Thomson, oleh J.J. Thomson
3. Teori atom Rutherford, oleh Ernest Rutherford
4. Teori atom Bohr, oleh Niels Bohr
Dari keempat ilmuwan diatas teori atom semakin berkembang dan semakin kompleks yang didukung oleh bukti-bukti dari hasil percobaan mereka.
B. Teori Atom Menurut John Dalton
John Dalton, dalam teori atomnya menyatakan bahwa :
a. Atom merupakan bagian terkecil suatu zat yang tidak dapat dibagi lagi.
b. Atom suatu unsur tidak dapat berubah menjadi atom unsur lain.
c. Dua buah atom atau lebih yang berasal dari unsur-unsur yang berbeda dapat membentuk suatu molekul.
d. Atom-atom yang bersenyawa membentuk suatu molekul mempunyai perbandingan tertentu dan memenuhi hukum kekekalan massa Lavoiser (jumlah massa sebelum dan sesudah reaksi adalah tetap).
e. Dalam reaksi kimia, atom-atom bergabung dengan perbandingan tertentu yang sederhana.
C. Model Atom Menurut John Dalton
Model atom Dalton adalah gagasan tentang partikel materi, bahwa materi terdiri atas butiran-butiran yang sangat kecil, yaitu atom yang sudah tidak dapat dibagi-bagi lagi (diskontinu).
D. Kelebihan Teori Atom Dalton
— Kebenaran akan molekul yang tersusun dari gabungan dua atom atau lebih, baik dari unsur-unsur yang sama atau yang berbeda.
— Kebenaran akan hukum kekekalan massa Lavoiser bahwa jumlah massa sebelum dan sesudah reaksi adalah sama.
— Memotivasi para ilmuwan yang lain untuk mengkaji lebih terperinci tentang atom.
E. Kelemahan Teori Atom Dalton
— Atom bukanlah penyusun partikel terkecil yang tidak dapat dibagi lagi, tetapi ilmuwan lain menemukan bahwa atom terdiri dari sub-sub atom (proton, neutron, elektron).
— Tidak dapat menjelaskan tentang inti atom.
— Teorinya masih sangat sederhana, belum bisa menjelaskan tentang tingkat-tingkat energi dalam atom, lintasan stasioner dalam atom dan pancaran/penyerapan energi dari masing-masing atom.
— Adanya kesalahan bahwa atom unsur tertentu adalah identik, padahal ada atom dari unsur yang sama memiliki massa dan ukuran yang berbeda.
F. Bobot Atom Relatif Menurut Teori Atom Dalton
Teori atom Dalton, yang berpasangan dengan penentuan susunan banyak senyawa menghasilkan perkembangan suatu skala bobot relatif atom-atom.
3.2. Penutup
Alhamdulillah dengan terselesaikannya makalah ini berarti saya telah memenuhi tugas akhir Semester 2 dari dosen mata kuliah Fisika Dasar II untuk membuat sebuah makalah yang berjudul “TEORI ATOM DALTON” dengan tepat waktu.
Saya menyadari bahwa makalah ini masih jauh dari kesempurnaan, oleh sebab itu saya mengharap kritik dan saran dari teman-teman, khususnya bagi para pembaca agar nanti dalam kesempatan selanjutnya saya bisa membuat makalah yang lebih baik dari makalah sebelumnya.
Semoga makalah ini bermanfaat bagi kita semua khususnya bagi para pembaca.
DAFTAR PUSTAKA
Beiser Arthur, alih bahasa The How Liong, Ph.D. 1982. Konsep Fisika Modern. Jakarta : Erlangga.
Holliday dan Resnick, Drs. Erwin Sucipto. 1984. Fisika. Jakarta : Erlangga.
Kertiasa, Nyoman. 1990. Fisika. Jakarta : Departemen Pendidikan dan Kebudayaan.
Sutrisno. 1986. Seri Fisika Dasar. Bandung : Penerbit ITB.
No comments:
Post a Comment