KATA PENGANTAR
Puji syukur
penulis penjatkan kehadirat Alloh SWT, yang atas rahmat-Nya maka penulis dapat
menyelesaikan penyusunan makalah yang membahas tentang PT. PERTAMINA.
Dalam
penulisan makalah ini penulis merasa masih banyak kekurangan-kekurangan baik
pada teknis penulisan maupun materi, mengingat akan kemampuan yang dimiliki
penulis. Untuk itu kritik dan saran dari semua pihak sangat penulis harapkan
demi penyempurnaan pembuatan makalah ini. Dan tak lupa, pada kesempatan kali
ini, penulis mengucapkan banyak tertima kasih kepada semua pihak yang telah
membantu dalam penyelesaian makalah ini.
Akhirnya
penulis berharap semoga Allah memberikan imbalan yang setimpal pada mereka yang
telah memberikan bantuan, dan dapat menjadikan semua bantuan ini sebagai
ibadah, Amiin Yaa Robbal ‘Alamiin.
Pangandaran, 03 April 2017
Penulis
DAFTAR ISI
KATA PENGANTAR....................................................................................... i
DAFTAR ISI...................................................................................................... ii
BAB I PENDAHULUAN................................................................................. 1
A.
Latar Belakang........................................................................................ 1
B.
Rumusan Masalah................................................................................... 2
C.
Tujuan..................................................................................................... 2
BAB II PEMBAHASAN................................................................................... 3
A.
Profil Perusahaan PERTAMINA............................................................ 3
B.
Sejarah Berdirinya PERTAMINA.......................................................... 5
C.
Bidang Usaha PERTAMINA................................................................. 8
D.
Produk yang Dihasilkan.......................................................................... 10
BAB III PENUTUP........................................................................................... 13
A.
Kesimpulan............................................................................................. 13
B.
Saran....................................................................................................... 13
DAFTAR PUSTAKA........................................................................................ 14
BAB I
PENDAHULUAN
A.
Latar
Belakang
PERTAMINA adalah perusahaan minyak
dan gas bumi yang dimiliki Pemerintah Indonesia (National Oil Company), yang
berdiri sejak tanggal 10 Desember 1957 dengan nama PT PERMINA. Pada tahun 1961
perusahaan ini berganti nama menjadi PN PERMINA dan setelah merger dengan PN
PERTAMIN di tahun 1968 namanya berubah menjadi PN PERTAMINA. Dengan bergulirnya
Undang Undang No. 8 Tahun 1971 sebutan perusahaan menjadi PERTAMINA. Sebutan
ini tetap dipakai setelah PERTAMINA berubah status hukumnya menjadi PT
PERTAMINA (PERSERO) pada tanggal 17 September 2003 berdasarkan Undang-Undang
Republik Indonesia Nomor 22 tahun 2001 pada tanggal 23 November 2001 tentang
Minyak dan Gas Bumi.
PT PERTAMINA (PERSERO) didirikan
berdasarkan akta Notaris Lenny Janis Ishak, SH No. 20 tanggal 17 September
2003, dan disahkan oleh Menteri Hukum & HAM melalui Surat Keputusan No.
C-24025 HT.01.01 pada tanggal 09 Oktober 2003. Pendirian Perusahaan ini
dilakukan menurut ketentuan-ketentuan yang tercantum dalam Undang-Undang No. 1
tahun 1995 tentang Perseroan Terbatas, Peraturan Pemerintah No. 12 tahun 1998
tentang Perusahaan Perseroan (Persero), dan Peraturan Pemerintah No. 45 tahun
2001 tentang Perubahan atas Peraturan Pemerintah No. 12 tahun 1998 dan
peralihannya berdasarkan PP No.31 Tahun 2003 "TENTANG PENGALIHAN BENTUK
PERUSAHAAN PERTAMBANGAN MINYAK DAN GAS BUMI NEGARA (PERTAMINA) MENJADI
PERUSAHAAN PERSEROAN (PERSERO)" .
B.
Rumusan
Masalah
Dari uraian latar belakang diatas,
maka penulis menyusunkan rumusan masalahnya sebagai berikut :
1.
Bagaimana Profil Perusahaan PERTAMINA ?
2.
Bagaimana Sejarah Berdirinya Pertamina ?
3.
Apa saja Bidang Usaha PERTAMINA ?
4.
Apa saja Produk yang Dihasilkan ?
C.
Tujuan
Tujuan yang ingin dicapai dari
penulisan makalah ini, antara lain :
1.
Mengetahui tentang Profil Perusahaan PERTAMINA.
2.
Mengetahui tentang Sejarah Berdirinya Pertamina.
3.
Mengetahui tentang Bidang Usaha PERTAMINA.
4.
Mengetahui tentang Produk yang Dihasilkan.
BAB II
PEMBAHASAN
A. Profil Perusahaan PERTAMINA
Sebagai lokomotif perekonomian
bangsa Pertamina merupakan perusahaan milik negara yang bergerak di bidang
energi meliputi minyak, gas serta energi baru dan terbarukan.Pertamina
menjalankan kegiatan bisnisnya berdasarkan prinsip-prinsip tata kelola
korporasi yang baik sehingga dapat berdaya saing yang tinggi di dalam era
globalisasi. Dengan pengalaman lebih dari 56 tahun, Pertamina semakin percaya
diri untuk berkomitmen menjalankan kegiatan bisnisnya secara profesional dan
penguasaan teknis yang tinggi mulai dari kegiatan hulu sampai
hilir.Berorientasi pada kepentingan pelanggan juga merupakan suatu hal yang
menjadi komitmen Pertamina,agar dapat berperan dalam memberikan nilai tambah
bagi kemajuan dan kesejahteraan bangsa Indonesia.
Upaya perbaikan dan inovasi sesuai
tuntutan kondisi global merupakan salah satu komitmen Pertamina dalam setiap
kiprahnya menjalankan peran strategis dalam perekonomian nasional. Semangat
terbarukan yang dicanangkan saat ini merupakan salah satu bukti komitmen
Pertamina dalam menciptakan alternatif baru dalam penyediaan sumber energi yang
lebih efisien dan berkelanjutan serta berwawasan lingkungan. Dengan inisatif
dalam memanfaatkan sumber daya dan potensi yang dimiliki untuk mendapatkan
sumber energi baru dan terbarukan di samping bisnis utama yang saat ini
dijalankannya, Pertamina bergerak maju dengan mantap untuk mewujudkan visi
perusahaan, Menjadi Perusahaan Energi Nasional Kelas Dunia.
Mendukung visi tersebut, Pertamina
menetapkan strategi jangka panjang perusahaan, yaitu “Aggressive in Upstream,
Profitable in Downstream”, dimana Perusahaan berupaya untuk melakukan ekspansi
bisnis hulu dan menjadikan bisnis sektor hilir migas menjadi lebih efisien dan
menguntungkan.
Pertamina menggunakan landasan
yang kokoh dalam melaksanakan kiprahnya untuk mewujudkan visi dan misi
perusahaan dengan menerapkan Tata Kelola Perusahaan yang sesuai dengan standar
global best practice, serta dengan mengusung tata nilai korporat yang telah dimiliki
dan dipahami oleh seluruh unsur perusahaan, yaitu Clean, Competitive,
Confident, Customer-focused, Commercial dan Capable. Seiring dengan itu
Pertamina juga senantiasa menjalankan program sosial dan lingkungannya secara
terprogram dan terstruktur, sebagai perwujudan dari kepedulian serta tanggung
jawab perusahaan terhadap seluruh stakeholder-nya.
Sejak didirikan pada 10 Desember
1957, Pertamina menyelenggarakan usaha minyak dan gas bumi di sektor hulu
hingga hilir. Bisnis sektor hulu Pertamina yang dilaksanakan di beberapa
wilayah di Indonesia dan luar negeri meliputi kegiatan di bidang-bidang
eksplorasi, produksi, serta transmisi minyak dan gas. Untuk mendukung kegiatan
eksplorasi dan produksi tersebut, Pertamina juga menekuni bisnis jasa teknologi
dan pengeboran, serta aktivitas lainnya yang terdiri atas pengembangan energi
panas bumi dan Coal Bed Methane (CBM). Dalam pengusahaan migas baik di dalam
dan luar negeri, Pertamina beroperasi baik secara independen maupun melalui
beberapa pola kerja sama dengan mitra kerja yaitu Kerja Sama Operasi (KSO),
Joint Operation Body (JOB), Technical Assistance Contract (TAC), Indonesia
Participating/ Pertamina Participating Interest (IP/PPI), dan Badan Operasi
Bersama (BOB).
Aktivitas eksplorasi dan produksi
panas bumi oleh Pertamina sepenuhnya dilakukan di dalam negeri dan ditujukan
untuk mendukung program pemerintah menyediakan 10.000 Mega Watt (MW) listrik
tahap kedua. Di samping itu Pertamina mengembangkan CBM atau juga dikenal
dengan gas metana batubara (GMB) dalam rangka mendukung program diversifikasi
sumber energi serta peningkatan pasokan gas nasional pemerintah. Potensi
cadangan gas metana Indonesia yang besar dikelola secara serius yang dimana
saat ini Pertamina telah memiliki 6 Production Sharing Contract (PSC)-CBM.
Sektor hilir Pertamina meliputi
kegiatan pengolahan minyak mentah, pemasaran dan niaga produk hasil minyak, gas
dan petrokimia, dan bisnis perkapalan terkait untuk pendistribusian produk
Perusahaan. Kegiatan pengolahan terdiri dari: RU II (Dumai), RU III (Plaju), RU
IV (Cilacap), RU V (Balikpapan), RU VI (Balongan) dan RU VII (Sorong).
Selanjutnya, Pertamina juga mengoperasikan Unit Kilang LNG Arun (Aceh) dan Unit
Kilang LNG Bontang (Kalimantan Timur). Sedangkan produk yang dihasilkan
meliputi bahan bakar minyak (BBM) seperti premium, minyak tanah, minyak solar,
minyak diesel, minyak bakar dan Non BBM seperti pelumas, aspal, Liquefied
Petroleum Gas (LPG), Musicool, serta Liquefied Natural Gas (LNG), Paraxylene,
Propylene, Polytam, PTA dan produk lainnya.
Selain itu Direktorat Gas, Energi
Baru dan Terbarukan mengelola bisnis Gas, Power, dan NRE sebagai core business
Pertamina untuk memperkuat business positioning dan daya saing, mengoptimalkan
profit serta mendukung business sustainability Perseroan. Strategi:
1.
Mengembangkan penguasaan pasar Gas, Power, dan
NRE dengan mengamankan sisi pasokan, serta meng-create dan memperluas pasar
untuk mengembangkan skala bisnis melalui optimalisasi bisnis eksisting dan
penguasaan resources baru.
2.
Ekspansi pasar baru untuk mengakselerasi bisnis
Direktorat GEBT di bidang Gas, Power, dan NRE.
3.
Mengembangkan resources dan bisnis baru sebagai
new growth engine
4.
Ekspansi pasar baru untuk mengakselerasi bisnis
Direktorat GEBT di bidang Gas, Power, dan NRE
5.
Mengembangkan resources dan bisnis baru sebagai
new growth engine.
B. Sejarah Berdirinya Pertamina
1.
Prolog Masa 1871 - 1885 (Masa Awal Pencarian dan
Penemuan Minyak di Indonesia) Industri minyak Indonesia mulai di awal abad 19.
12 tahun setelah pemboran minyak pertama di Titusville, Pensylvania, AS 1859
Reering 1871 - Zilker 1885 masa pencarian dan penemuan minyak (mulai pemboran
1883 di Telaga Tiga)Prolog Masa 1885 - 1945 (Masa Eksploitasi Minyak oleh
Penjajah)
2.
Pasca 1885 Berdiri Royal Dutch Company di
Pangkalan Berandan (Sumatera Utara)
3.
1887 - Pencarian minyak di Jawa Timur (Surabaya)
4.
1888 - Konsesi Sultan Kutai dengan JH Meeten di
Sanga-Sang
5.
1890 - Pendirian kilang Wonokromo & Cepu
6.
1892 - Pembangunan kilang minyak di Pangkalan
Berandan
7.
1894 - Pendirian kilang Balikpapan oleh Shell
Transport and Trading
8.
1899 - UU Pertambangan Pemerintah Hindia Belanda
(Indische Mijnwet) yang mengatur kegiatan pencarian minyak bumi di Indonesia AS
dan Belanda AS berusaha masuk ke Indonesia tapi dicegah pemerintah Belanda.
Namun karena tekanan AS kepada Den Haag, akhirnya muncul perusahaan patungan AS
dan Belanda yakni SHELL dan NIAM (Jambi, Bunyu, dan Sumatera Utara) Standard
Oil masuk dan dipecah menjadi Standard Oil of New Jersey (membentuk Anak
Perusahaan American petroleum Co) dan Nederlandsche Koloniale Petroleum
Maatschappij (NKPM). NKPM menemukan lapangan Talang Akar (Sumsel) yang
merupakan lapangan terbesar di Hindia Belanda
Mendirikan Kilang Sungai Gerong di seberang Kilang Plaju milik Shell 1933 Standard Oil of New Jersey yang mendapat
konsesi Jawa dan Madura menggabungkan seluruh usahanya ke dalam Standard Vacuum
Petroleum Maatschappij (SVPM) dalam bentuk patungan. Di dalamnya ada bagian
pemasaran Standard Oil of New York sekarang bernama Mobil Oil. Penggabungan ini
diubah statusnya menjadi PT Standard Vacuum Petroleum (Stanvac) pada1947.
9.
1922 Standard Oil of California masuk ke
Kalimantan dan Irian Jaya
10. 1928
Gulf Oil (AS) masuk ke Sumatera Utara
11. 1929
Standard Oil of California masuk ke Sumatera Utara
12. 1933
Standard Oil of New Jersey yang mendapat konsesi Jawa dan Madura menggabungkan
seluruh usahanya ke dalam Standard Vacuum Petroleum Maatschappij (SVPM) dalam
bentuk patungan. Di dalamnya ada bagian pemasaran Standard Oil of New York
sekarang bernama Mobil Oil. 1947 Penggabungan SVPM diubah statusnya menjadi PT
Standard Vacuum Petroleum (Stanvac). Catatan: Di zaman Jepang, usaha yang
dilakukan umumnya adalah merehabilitasi lapangan dan sumur yang rusak akibat
bumi hangus atau pengeboman. Prolog Masa 1945 - 1957 (Masa Perjuangan Minyak Pra-Pertamina)
Selama perang kemerdekaan kegiatan pencarian minyak berhenti. Perjuangan
Pangkalan Berandan, Sumatera Utara, dan Aceh Timur Muncul "Laskar
Minyak" mensuplai keperluan pesawat terbang dan kendaraan lain
13. 1945
didirikan PTMSU
14. 1945
didirikan PTMN Cepu di lokasi ex SHELL (Lap. Nglobo, Semanggi Ledok dan
Wonokromo)
15. 1950
PTMN Cepu berubah menjadi PTMNRI Cepu
16. 1950
PTMN Sumatera Utara berubah menjadi PTMRI Sumatera Utara
17. 1954
PTMNRI Sumatera Utara berubah menjadi TMSU
18. 22
Juli 1957 TMSU ditetapkan menjadi PT ETMSU (eksploitasi)
19. Agustus
1951 Mosi Mohammad Hasan Gubernur
Sumatera Mr. Teuku H. Moh. Hasan mengajukan sebuah mosi yang memperjuangkan
pertambangan minyak dan disokong oleh kabinet secara bulat pada 2 Agustus 1951
dan dibentuk sebuah komisi. Perjuangan di parlemen salah satunya adalah
merintis UU pertambangan yang mengganti Indische Mijnwet 24 Oktober 1956 � PP No. 24/1956
20. Diputuskan
tambang minyak Sumatera Utara tidak dikembalikan kepada SHELL 1957 Juli 1957
Jend. AH. Nasution mendapatkan pelimpahan tugas tambang minyak Sumut.
Rehabilitasi lapangan dan ekspor hasil untuk pembangunan. 1957 Pemerintah RI
mengambil alih semua perusahaan Belanda di Indonesia. (Kecuali SHELL karena
kepemilikannya bersifat internasional) Perubahan nuansa kedaerahan menjadi
nasional (AH Nasution, 1957).
21. 10
Desember 1957 berdirinya PT Permina sebagai perusahaan minyak pertama bersifat
nasional Pasca 1957 1959 berdiri NV NIAM (NV Nederlands Indische Aardolie
Maatschappij) Perusahaan patungan AS dan
Belanda 31 Des 1959 50% saham diambil alih pemerintah RI dan NV NIAM berubah
jadi PT Permindo 1961 PT Permindo dikukuhkan menjadi PN Permigan .
22. Tahun
1961 : PT. PERMINA menjadi PN. PERMINA dan PTMN menjadi PN. PERMIGAN 4 Jan 1966
Permigan dilikuidasi karena peristiwa G30S/PKI (Perbum) Aset Permigan diberikan kepada PN Pertamin
dan PN Permina 1968 PN Pertamin dan PN
Permina merger menjadi PN Pertamina.
23. 1971
diterbitkan UU No. 8 tahun 1971 yang mengukuhkan PN Pertamina menjadi Pertamina
2001 diterbitkan UU Migas No 22 tahun 2001 yang akhirnya mengantar Pertamina
menjadi PT Pertamina (Persero) 2003
Pertamina berubah status menjadi PT Pertamina (Persero) Perubahan mendasar ada
pada peran regulator menjadi player Era
Persero Pertamina adalah Badan Usaha Milik Negara yang telah berubah bentuk
menjadi PT. Persero yang bergerak di bidang energi, petrokimia dan usaha lain
yang menunjang bisnis Pertamina, baik di dalam maupun di luar negeri yang
berorientasi pada mekanisme pasar.
Modal Setor PT. Pertamina (Persero) : PT. Pertamina (Persero) merupakan
BUMN yang 100% sahamnya dimiliki oleh Negara. Modal Disetor (Penanaman Modal
Negara/PMN) PT. Pertamina (Persero) pada saat pendirian adalah Rp. 100 Trilyun.
Nilai Rp. 100 Trilyun tersebut diperoleh dari : "Seluruh Kekayaan Negara
yang selama ini tertanam pada Pertamina, yang meliputi Aktiva Pertamina beserta
seluruh Anak Perusahaan, termasuk Aktiva Tetap yang telah direvaluasi oleh
Perusahaan Penilai Independen, dikurangi dengan semua Kewajiban (Hutang)
Pertamina".
C. Bidang Usaha PERTAMINA
1.
PT Pertamina EP
Bidang Usaha :
Eksplorasi, eksploitasi serta penjualan produksi minyak dan gas bumi hasil
kegiatan eksploitasi.
2.
PT Pertamina Geothermal Energy
Bidang usaha :
Pengelolaan dan pengembangan sumber daya panas bumi meliputi kegiatan
eksplorasi & ksploitasi, produksi uap dan pembangkitan listrik dan jasa
konsultasi, konstruksi, operasi dan pemeliharaan serta pengembangan teknologi
di bidang panas bumi.
3.
PT Pertagas
Bidang usaha :
Niaga, transportasi distribusi, pemrosesan dan bisnis lainnya yang terkait
dengan gas alam dan produk turunannya.
4.
PT Pertamina Hulu Energi
Bidang usaha :
Pengelolaan usaha sektor hulu minyak & gas bumi serta energi baik dalam
maupun luar negeri serta kegiatan usaha yang terkait dan atau menunjang
kegiatan usaha di bidang minyak & gas bumi.
5.
PT Pertamina EP Cepu
Bidang usaha :
Eksplorasi, eksploitasi dan produksi di Blok Cepu.
6.
PT Pertamina Drilling Services Indonesia
Bidang usaha :
Pengelolaan dan pengembangan sumber daya jasa drilling meliputi eksplorasi dan
eksploitasi baik migas maupun panas bumi.
7.
PT Nusantara Regas
Bidang usaha :
Pengelolaan dan pengembangan Fasilitas Storage and Regasification Terminal
(FSRT) termasuk pembelian LNG dan pemasaran hasil pengelolaan FSRT.
8.
PT Pertamina Patra Niaga
Bidang usaha :
Jasa teknologi, jasa perdagangan Non BBM serta industri di bidang pertambangan
minyak dan gas bumi.
9.
PT Pertamina Trans Kontinental
Bidang usaha :
Jasa operasi perkapalan meliputi supply vessels, tug boat, cargo vessels,
keagenan dan pengelolaan dermaga KABIL di Pulau Batam.
10. Pertamina
Energy Trading Limited (PETRAL)
Bidang usaha :
Niaga minyak mentah dan produk kilang lokasi usaha di Singapura.
11. PT
Pertamina Retail
Bidang usaha :
Retail SPBU, perdagangan BBM dan jasa pengangkutan BBM.
12. PT
Tugu Pratama Indonesia
Bidang usaha: Jasa
asuransi kerugian yang berkaitan dengan operasional industri migas dan marine
hull.
13. PT
Pertamina Dana Ventura
Bidang usaha :
Kegiatan modal ventura.
14. PT
Pertamina Bina Medika
Bidang usaha :
Jasa pelayanan kesehatan dan rumah sakit terletak di Jakarta & sekitarnya,
Cirebon, Balikpapan, Tanjung dan Prabumulih.
15. PT
Patra Jasa
Bidang usaha:
Hotel/Motel, perkantoran dan penyewaan Real Property/Hotel.
16. PT
Pelita Air Service
Bidang usaha :
Jasa transportasi udara, penyewaan pesawat udara dan penerbangan terjadwal
(reguler), menyelenggarakan usaha lain yang terkait atau menunjang kegiatan
usaha.
17. PT
Pertamina Training & Consulting
Bidang usaha :
Jasa pengembangan SDM, pengkajian dan konsultasi kesisteman manajemen dalam
rangka menunjang kegiatan migas dan panas bumi.
18. PT
Usayana
Bidang usaha :
Drilling, work over, well service, teknik bawah air, ticketing, event
organizer, perwismaan, perdagangan, properti, pengelolaan lapangan golf, gedung
olahraga, SPBU, perbengkelan dan konsultan..
D.
Produk yang Dihasilkan
1.
Bahan
Bakar Minyak (BBM)
Produk BBM yang
terdiri dari :
·
Minyak Bensin
·
Minyak Tanah
·
Minyak Solar
·
Minyak Diesel
·
Minyak Bakar
2.
Bahan
Bakar Khusus (BBK)
Produk BBK yang terdiri dari :
·
Aviation Gasoline (BBM pesawat
udara)
·
Aviation Turbine Fuel (BBM pesawat
udara ber-turbin)
·
Bio Pertamax
·
Bio Solar
·
Pertamax
·
Pertamax Plus
·
Pertamina Dex
·
Pertamax Racing
·
Premium
3.
Bahan
Bakar Subsidi
Produk Bahan Bakar Subsidi yang
terdiri dari :
·
Bio Solar
·
Premium
4.
Non BBM
Bahan bakar bukan minyak yang
terdiri dari :
·
Aspal
·
Pelumas (Lube Base Oil)
·
Pelarut (Solvent)
·
Green Coke
·
Calcined Coke
·
Slack Wax
·
Heavy Aromate
·
Sulphur
5.
Gas
Terdiri dari LPG (Liqueified
Petroleum Gas), BBG (Bahan Bakar Gas), Musicool (Pengganti CFC yang ramah
lingkungan).
·
Fuel Gas
·
Liquid Petroleum Gas
·
Musicool
6.
Petrokimia
Berbagai produk petrokimia PERTAMINA
·
Asam Tereftalat Murnis
·
Benzene
·
Paraxylene
·
Polytam
·
Propylene
7. Pelumas
Memberikan
informasi tentang produk-produk pelumas PERTAMINA berdasarkan kegunaannya:
·
Air Cooled Motorcycle or Small
Engine Oil
·
Automatic Transmission & Manual
Transmission Oils
·
Circulating Oils
·
Grease
·
Heat Transfer Oils
·
Heavy Duty Diesel Engine Oils
·
Industrial and Marine Engine Oils
·
Industrial Compressor Oils
·
Industri Pelumas Hidrolik
·
Industri Pelumas Turbin
·
Industri Pelumas Gear
·
Pelumas Mesin Gas Alam
·
Pelumas Mesin Mobil Penumpang
·
Pelumas Diesel Mobil Penumpang
·
Pelumas Powershift & Hydraulic
Untuk Alat Berat
·
Pelumas Pendingin
·
Produk Khusus
·
Pelumas Mesin Kecil Berpendingin Air
BAB III
PENUTUP
A. Kesimpulan
Pertamina ke depan sebagai
perusahaan panutan (role model) di Indonesia. Hasil - hasil yang dicapai,
perbaikan berkesinambungan yang dilakukan sejak Juli 31 Desember 2006
diantaranya, Gelombang pertama dari 27
Breakthrough Projects (proyek-proyek terobosan) dalam 100 hari menghasilkan
pendapatan tambahan kurang lebih USD 15 juta. Identifikasi potensi penurunan
biaya sebesar Rp 2 trilyun dalam supply chain melalui peningkatan efisiensi
distribusi BBM 5 SPBU telah mencapai
standard "Pertamina Way", sesuai dengan sertifikasi BVI (Biro Veritas
Indonesia), dengan target dapat mengimplementasikan "Pertamina Way"
di 100 SPBU di DKI dan sekitarnya pada bulan Maret 2007 Roll out jaminan kualitas dan kuantitas di SPBU.
Program tersebut telah
diimplementasikan di 5 SPBU percontohan dan nilai yang dihasilkan jika program
tersebut selesai akan mencapai Rp. 800 milyar Kerjasama dengan berbagai
perusahaan minyak dan gas dunia; diantaranya telah membawa berbagai hasil,
misalnya pembangunan lube oil plant di Dumai dengan SK Corp, joint-bidding di
sektor hulu dengan Statoil, kerjasama di bidang aviasi dengan Shell. Sektor
Hulu dan Hilir Pertamina telah menunujukkan kinerja yang cukup baik dan
kemajuan yang cukup pesat.
B. Saran
Pertamina sudah mencapai kesuksesanya,
hampir semua masyarakat indonesia memakai pertamina, cuma ada satu saran, kalau
bisa pertamina menyediakan terus bahan bakarnya jangan sampai ada lagi yang
namanya kelangkaan BBM.
DAFTAR PUSTAKA
No comments:
Post a Comment