Pencarian

Sunday, June 4, 2017

LIPID




PAPER LIPID
Disusun untuk memenuhi salah satu tugas mata kuliah biokimia
 
BAB I
PENDAHULUAN

1.1  Latar Belakang
Lipid atau lemak adalah suatu kumpulan zat yang tidak larut dalam air tetapi  dapat   larut   dalam   pelarut   seperti  alkohol  atau   kloroform  (Oxford Dictionary,  2003).  Selama  bertahun-tahun,  banyak  perhatian  yang  difokuskan terhadap golongan lipid dan lipoprotein yang mengangkut lipid ke dalam sirkulasi (Burtis, 2006). Menurut WHO keadaan dimana terjadi akumulasi lemak  yang berlebihan di dalam tubuh sehingga dapat mengganggu kesehatan disebut sebagai obesitas (Chadha et al, 2006).
Telah  diterima  secara  luas  bahwa  lemak  tubuh  yang  berlebihan  dan obesitas   dapat    menimbulkan    faktor    resiko    terhadap    diabetes,    penyakit kardiovaskular  dan  dislipidemia  (Chadha  et  al,  2006).  Dewasa  ini  prevalensi terjadinya obesitas meningkat, beserta hubungannya dengan pengurangan harapan hidup,  telah membuat obesitas sebagai salah satu masalah kesehatan masyarakat yang   darurat  (Mataix,  2008).  Berbagai  macam  abnormalitas  dari  lipid  dan lipoprotein    telah   diobservasi   terhadap   individu   yang   obesitas,   termasuk peningkatan  kolesterol,  trigliserida  dan  penurunan  dari  kadar  kolesterol  HDL (Chadha et al, 2006).
Berdasarkan percobaan dan bukti-bukti lain,  National Heart, Lung and Blood  Institute mengadakan National  Cholesterol Education Program (NCEP) untuk  meningkatkan kewaspadaan publik tentang kolesterol; strategi alat untuk diagnosis dan pengobatan hiperkolesterolemia pada orang dewasa, anak-anak dan remaja;  dan  meningkatkan  pengukuran  pada  tes  laboratorium  terhadap  lemak (Burtis, 2006).
Dislipidemia termasuk salah satu dari keadaan dimana terjadi abnormalitas kadar  lemak  pada  penyakit  metabolik  seperti obesitas dan sindrom metabolik (Greenspan,   Gardner,  2004).  Dislipidemia  ditandai  dengan  kenaikan  kadar kolesterol total, ko lesterol LDL, trigliserida dan penurunan ko lesterol HDL. Nilai ini diperoleh dari hasil tes fraksi lipid (Hardjoeno, 2003).
Menurut Goode (1993) dalam Weta et al (2000) dislipidemia merupakan salah  satu dari sekian banyak faktor resiko utama dari penyakit kardiovaskular yang dapat ditentukan dari peran nutrisi terhadap kegemukan atau obesitas.

1.2  Tujuan
  1. Mengetahui pengertian, struktur, dan fungsi lipid
  2. Mengetahui perbedaan kandungan lipid pada ikan air tawar dan air laut
  3. Dapat mengetahui metabolism lipid  

BAB II
PEMBAHASAN

2.1 Pengertian Lipid


Lipid adalah senyawa organik yang diperoleh dari proses dehidrogenasi endotermal rangkaian hidrokarbon. Lipid bersifat amfifilik, artinya lipid mampu membentuk struktur seperti vesikel, liposom, atau membran lain dalam lingkungan basah.

Menurut Lau (2009) lipid adalah suatu komponen molekul yang terdiri atas lemak, minyak, kolesterol, dan lesitina. Lipid disebut lemak apabila berbentuk padat saat berada pada suhu ruangan. Normalnya, lemak didapatkan dari sumber hewani sedangkan minyak nabati dari sumber nabati.
Lipid atau Lemak adalah  senyawa yang merupakan ester dari asam lemak dengan gliserol yang kadang-kadang mengandung gugus lain. Lipid tidak larut dalam air, tetapi larut dalam pelarut organik seperti eter, aseton, kloroform, dan benzene. Lipid tidak memiliki rumus molekul yang sama, akan tetapi terdiri dari beberapa golongan yang berbeda. Berdasarkan kemiripan struktur kimia yang dimiliki, lipid dibagi menjadi beberapa golongan, yaitu Asam lemak, Lemak dan fosfolipid ( Salirawati et al,2007)
Pada umumnya lemak tidak larut dalam air, yang berarti juga tidak larut dalam plasma darah. Agar lemak dapat diangkut ke dalam peredaran darah, maka lemak tersebut harus dibuat larut dengan cara mengikatkannya pada protein yang larut dalam air. Ikatan antara lemak (kolesterol, trigliserida, dan fosfolipid) dengan protein inidisebut  Lipoprotein  (dari  kata  Lipo = lemak,  dan  protein).  Lipoprotein  bertugas mengangkut lemak dari tempat pembentukannya menuju tempat penggunaannya.
Lipid yang ditemukan di kedua hewan dan tumbuhan. Mereka memiliki cadangan energi yang lebih tinggi daripada karbohidrat dan protein. Satu gram lemak menghasilkan 9 kilo kalori sedangkan satu gram karbohidrat dan protein menghasilkan 4 kilo kalori.
   Kita sering mendengar kata minyak dan lemak. Lemak dan minyak tergolong senyawa trigiserida atau triasilgliserol yang berarti triester dari gliserol. Tiga -OH dari gliserol dapat diganti dengan sejenis sisa asam atau berbagai jenis sisa asam.

2.2  Fungsi Lipid
Secara umum fungsi lipid adalah :
  • Sebagai pelindung tubuh dari suhu rendah
  • Sebagai pelarut vitamin A,D,E dan K
  • Sebagai pelindung alat-alat tubuh vital (antara lain jantung dan lambung), yaitu sebagai bantalan lemak
  • Sebagai penghasil energi tertingggi
  • Penahan rasa lapar,karena adanya lemak akan memperlambat pencernaan. Bila pencernaan terlalu cepat maka akan cepat pula timbulnya rasa lapar.
  • Sebagai salah satu bahan penyusun membran sel
  • sebagai salah satu bahan penyusun hormon dan vitamin (khususnya untuk sterol)
  • Sebagai salah satu bahan penyusun empedu, asam  kholat (di dalam hati), dan hormon seks (khususnya untuk kolesterol pembawa zat-zat makan esensial)
2.3  Jenis-Jenis Lipid
Adapun rumus umum dari asam lemak adalah: CH3(CH2)nCOOH atau CnH2n+1-COOH Rentang ukuran dari asam lemak adalah C12 sampai dengan C24. Ada dua macam asam lemak yaitu:
1.      Asam lemak jenuh (saturated fatty acid) asam lemak ini tidak memiliki ikatan rangkap
2.      Asam lemak tak jenuh (unsaturated fatty acid)  asam lemak ini memiliki satu atau lebih ikatan rangkap
Semua lemak itu lipid tetapi tidak semua lipid adalah lemak. Kelompok utama lipid adalah Trigliserida, Fosfolipid, Sfingolipid, Lipoprotein, Steroid, dan Lilin.

1.      Trigliserida


Sebuah molekul trigliserida terdiri dari satu molekul gliserol dan 3 molekul asam lemak (jenuh atau tidak jenuh). Lipid ini ditemukan sebagai tetesan dalam sitoplasma sel. Karena semua lipid, ini juga larut non polar dan tidak. Itulah sebabnya trigliserida mengambang di sitoplasma sel (karena mereka kurang padat daripada air). Jika trigliserida memadatkan pada 20 º C, maka mereka disebut sebagai lemak. Jika mereka mempertahankan keadaan cair mereka, mereka disebut minyak. Semakin tinggi konsentrasi asam lemak tak jenuh dalam trigliserida, lebih rendah adalah titik leleh. Penggunaan utama dari trigliserida dalam tubuh adalah penyimpanan energi.

2.      Steroid



Steroid didasari molekul karbon dan memiliki struktur cincin menyatu empat. Mereka tidak mengandung asam lemak. Contoh steroid estrogen, vitamin D2, testosteron dan kolesterol. Mereka memainkan peran penting dalam menyusun struktur membran plasma, mempengaruhi permeabilitas.

3.      Kolesterol




Selain fosfolipid, kolesterol merupakan jenis lipid yang menyusun membran plasma. Kolesterol juga menjadi bagian dari beberapa hormon.
Kolesterol berhubungan dengan pengerasan arteri. Dalam hal ini timbul plaque pada dinding arteri, yang mengakibatkan peningkatan tekanan darah karena arteri menyempit, penurunan kemampuan untuk meregang. Pembentukan gumpalan dapat menyebabkan infark miokard dan stroke.

4.      Fosfolipid








Fosfolipid adalah lipid kompleks yang mengandung hidrofobik (menolak air) dan molekul hidrofilik (tertarik air) terstruktur. Mereka sebagian besar tersusun dari gugus fosfat dan seperti namanya. Ketika itu bersentuhan dengan air, mereka segera mencapai mengatur struktur molekul. Mereka secara umum merupakan membran sel.

5.      Glikolipid


 








Lipid dibentuk oleh rantai pendek gula. Mereka jelas ditemukan di permukaan exoplasmic membran sel dalam tubuh manusia. Glikolipid terutama bertanggung jawab untuk pengenalan sel-sel dan meningkatkan sistem kekebalan tubuh.

6.      Lipoprotein
Lipoprotein merupakan gabungan antara lipid dengan protein.


 







Gabungan lipid dengan protein (lipoprotein) merupakan contoh dari lipid kompleks
Ada 4 klas mayor dari lipoprotein plasma yang masing-masing tersusun atas beberapa jenis lipid, yaitu:
1.      Kilomikron
Kilomikron berfungsi sebagai alat transportasi trigliserid dari usus ke jaringan lain, kecuali ginjal
2.      VLDL (very low - density lypoproteins)
VLDL mengikat trigliserid di dalam hati dan mengangkutnya menuju jaringan lemak
3.      LDL (low - density lypoproteins)
LDL berperan mengangkut kolesterol ke jaringan perifer
4.      HDL (high - density lypoproteins)
HDL mengikat kolesterol plasma dan mengangkut kolesterol ke hati.

Kombinasi lemak dan protein yang ditemukan dalam membran sel yang dikenal dengan lipoprotein. Contoh terbaik dari lipoprotein dalam tubuh kita adalah enzim, antigen dan protein struktural. Lipoprotein dalam tubuh kita ada dua macam: HDL (High Density Lipoprotein) dan LDL (Low Density Lipoprotein) yang memungkinkan kadar lemak dalam aliran darah untuk melakukan perjalanan.
Kolesterol HDL adalah singkatan dari high density lipoprotein yang berfungsi untuk menyerap kadar kolesterol yang berlebihan dalam darah. LDL bertugas untuk mendistribusikan kolesterol yang ada dalam darah kembali ke dalam liver. Kadar minimal HDL dalam darah adalah 35 mg/dl dan umumnya kadar normal HDL yang ada pada tubuh wanita lebih banyak dibandingkan dalam tubuh laki-laki. Semakin tinggi kadar HDL dalam darah artinya semakin baik untuk kesehatan kita, khususnya kesehatan jantung. Semakin tinggi kadar HDL maka semakin rendah resiko untuk terkena serangan jantung atau stroke.







                                                                                                

Kolesterol LDL singkatan dari low density lippoprotein adalah kolesterol yang bertugas mendistribusikan kolesterol dari liver ke sel – sel di seluruh tubuh. Kadar LDL yang berlebihan bisa menyebabkan atherosclerosis, yaitu proses penebalan lapisan (penyempitan) pembuluh darah oleh lemak yang bisa menyebabkan berbagai penyakit dalam tubuh. LDL yang terlalu tinggi bisa menyebabkan serangan jantung dan stroke, juga kerusakan pada mata dan ginjal. Umumnya kadar normal LDL dalam darah maksimal adalah130 mg/dl, jika kadar kolesterol LDL dalam darah mencapai 160 mg/dl berarti jantung kita berada dalam kondisi bahaya.

7.      Lilin




Lilin mengandung asam lemak rantai panjang yang dikombinasikan dengan alkohol. Lipid yang ditemukan pada daun tanaman, di dalam telinga bulu manusia dan hewan. Lipid berfungsi sebagai lapisan semipermeabel pelindung untuk melindungi sel-sel tubuh.
Malam tidak larut di dalam air dan sulit dihidrolisis. Malam sering digunakan sebagai lapisan pelindung untuk kulit, rambut dan lain-lain. Malam merupakan ester antara asam lemak dengan alkohol rantai panjang.
2.4  Kandungan Lipid Ikan Air Tawar dan Ikan Air Laut
Kandungan asam lemak omega 3 berbeda-beda pada setiap jenis ikan. Secara umum ikan dapat dibagi menjadi 3 jenis berdasarkan habitat hidupnya yaitu ikan air tawar (freshwater fish), ikan air payau (brackish water fish), dan ikan air laut (seawater fish). Ketiga jenis habitat ikan ini dibedakan berdasarkan kandungan garamnya (salinitas).
   Air tawar memiliki kadar garam <0 0="" 3-5="" 3.="" air="" antara="" asam="" di="" garam="" gizi="" habitat="" hidup="" ikan="" ini="" kadar="" kandungan="" laut="" lemak="" memiliki="" omega="" pada="" payau="" pengaruh="" sedangkan="" span="" tempat="" terhadap="" ternyata="" tersebut="" terutama="" yang="">
   Ikan yang hidup di air laut memiliki kandungan asam lemak omega 3 yang lebih banyak dibandingkan dengan ikan yang hidup di air tawar. Pernyataan ini didukung pula oleh suatu penelitian yang dilakukan oleh Ugoala, dkk (2008) yang dipublikasi di Internet Journal of Food Safety Vol. 10.
   Hasil penelitian tersebut menyebutkan bahwa asam lemak omega 3 terdapat lebih banyak pada ikan-ikan yang hidup di air laut sedangkan ikan air tawar mengandung lebih banyak asam lemak omega 6 dibandingkan asam lemak omega 3. Perbedaan ini disebabkan karena perbedaan jenis makanan yang dikonsumsi oleh ikan air tawar dan ikan air laut.

Tabel 1. Nilai nutrisi rata-rata pada ikan air tawar, air payau, dan air laut dalam 100 g.
Jenis ikan
Energi (kkal)
Karb.
(gr)
Protein (g)
Lemak (gr)
Tot. omega 3 (gr)
Tot. omega 6 (gr)
Cholesterol (mg)
Ikan air tawar
(freshwater fish)
110
0
18,14
3,75
0,48
0,82
61,2
Ikan air payau (brackish water fish)
130
0
19,85
4,99
1,21
0,12
43,0
Ikan air laut (seawater fish)
110
0
18,88
3,32
0,68
0,08
43,8
Sumber: National Nutrient Database for Standard Refference USDA.

2.5  Metabolisme Lipid
A.     Jalur-jalur Metabolisme lipid
Lipid yang kita peroleh sebagai sumber energi utamanya adalah dari lipid netral, yaitu trigliserid (ester antara gliserol dengan 3 asam lemak). Secara ringkas, hasil dari pencernaan lipid adalah asam lemak dan gliserol, selain itu ada juga yang masih berupa monogliserid. Karena larut dalam air, gliserol masuk sirkulasi portal (vena porta) menuju hati. Asam-asam lemak rantai pendek juga dapat melalui jalur ini.




B.     Metabolisme gliserol
Gliserol sebagai hasil hidrolisis lipid (trigliserida) dapat menjadi sumber energi. Gliserol ini selanjutnya masuk ke dalam jalur metabolisme karbohidrat yaitu glikolisis. Pada tahap awal, gliserol mendapatkan 1 gugus fosfat dari ATP membentuk gliserol 3-fosfat. Selanjutnya senyawa ini masuk ke dalam rantai respirasi membentuk dihidroksi aseton fosfat, suatu produk antara dalam jalur glikolisis.








Oksidasi asam lemak (oksidasi beta)
Untuk memperoleh energi, asam lemak dapat dioksidasi dalam proses yang dinamakan oksidasi beta. Sebelum dikatabolisir dalam oksidasi beta, asam lemak harus diaktifkan terlebih dahulu menjadi asil-KoA. Dengan adanya ATP dan Koenzim A, asam lemak diaktifkan dengan dikatalisir oleh enzim asil-KoA sintetase (Tiokinase).





Aktivasi asam lemak menjadi asil KoA

Dalam oksidasi beta, asam lemak masuk ke dalam rangkaian siklus dengan 5 tahapan proses dan pada setiap proses, diangkat 2 atom C dengan hasil akhir berupa asetil KoA. Selanjutnya asetil KoA masuk ke dalam siklus asam sitrat. Dalam proses oksidasi ini, karbon β asam lemak dioksidasi menjadi keton.


 







Oksidasi karbon β menjadi keton
C.     Metabolisme pada Hewan air dan Tumbuhan
Pada tumbuhan hijau, asam lemak diproduksi di kloroplas. Biosintesis asam lemak pada tumbuhan merupakan cabang dari daur Calvin, yang memproduksi glukosa dan asetil-KoA.
Pencernaan lipid dimulai pada saat bahan makanan sampai di usus dengan bantuan enzim lipase usus, lipase lambung, dan lipase pankreas. Lipase akan menghidrolisis lipid dan trigliserida menjadi gliserida, monogliserida, gliserol, dan asam lemak bebas. Lipase dalam bentuk zimogen (prolipase) akan diaktifkan oleh protein khusus dari sel epitel usus (disebut kolipase) sehingga dapat memecah lipid menjadi asam lemak. Lipid tidak pernah tercerna seluruhnya secara sempurna menjadi gliserol dan asam lemak. Dalam proses penyerapan lipid, garam empedu berperan penting untuk mengemulsikan lemak sehingga mempermudah terjadinya kontak antara molekul lemak dengan mikrofili, yakni dengan membentuk kompleks garam empedu-lemak.
Garam empedu akan mengubah hasil pencernaan lipid menjadi butiran kecil (diameter 3-10 nm) yang lebih hidrofil. Butiran kecil tersebut akan menembus membran sel epitel mukosa usus pada jejunum. Pada bagian ini, molekul asam lemak dan gliserol akan terpisah dan berdifusi melalui membran plasma (masuk ke dalam sel) dengan cara pinositosis. Asam lemak rantai pendek (kurang dari 10-12 atom karbon) akan berdifusi secara langsung ke pembuluh darah, sedangkan asam lemak rantai panjang dan gliserol akan berkombinasi dengan trigliserida (di retikulum endoplasma halus). Hasil kombinasi tersebut kemudian dikemas dalam selubung protein tipis, membentuk kumpulan molekul khusus yang, berdiameter antara 0,1-3,5 mikrometer disebut kilomikron. Kilomikron akan masuk ke dalam pembuluh lakteal pada fili usus. Pembuluh lakteal ialah pembuluh limfe yang dikhususkan untuk mengangkut lemak.

2.6   Peranan Lipid di Bidang Perikanan
1.      Berperan dalam pemeliharaan struktur dan membran sel.
2.      Pelarut dalam proses penyerapan vitamin A, D, E, dan K.
3.      Membantu proses metabolisme
4.      Penunjang pertumbuhan ikan pembentukan gelembung renang pada stadia larva.
5.      Kebutuhan lemak bagi ikan berbeda-beda dan sangat tergantung dari stadia ikan, jenis ikan, dan lingkungan. Menurut Cho dan Watanabe (1985), lemak yang dibutuhkan ikan berkisar antara 4-18%. Dalam pakan buatan, kadar lemak tidak boleh terlalu tinggi. Kadar lemak yang terlalu tinggi akan berpengaruh terhadap mutu pakan, yaitu mudah mengalami oksidasi dan menghasilkan bau tengik. Jika ikan terlalu banyak mengkonsumsi lemak juga akan mengalami penimbunan asam lemak pada dinding rongga abdominal dan usus sehingga terjadi gejala lever lipid degeration (LLD).
6.      Kelebihan lemak dapat menyebabkan kerusakan pada ginjal edema, dan animea yang dapat menimbulkan kematian.
7.      Pada ikan penyerapan lemak dapat juga terjadi secara langsung dalam bentuk lemak asli tanpa penguraian. Oleh karena itu, perlu diperhatikan komposisi lemak dalam pemberian pakan buatan pada ikan, karena nanti akan sangat berpengaruh terhadap rasa daging ikan.
8.       Daya cerna lemak pada ikan akan meningkat seiring dengan penurunan titik cair dari lemak. Dapat juga dikatakan bahwa lemak yang mempunyai titik cair yang rendah akan mudah sekali dicerna oleh ikan, sedangkan lemak dengan titik cair yang tinggi akan sulit dicerna ikan atau ikan akan mempunyai daya cerna yang rendah terhadap lemak itu.


BAB III
PENUTUP

3.1    Kesimpulan
Rumus umum dari asam lemak adalah: CH3(CH2)nCOOH atau CnH2n+1-COOH. Ada dua macam asam lemak yaitu:  Asam lemak jenuh (saturated fatty acid) asam lemak ini tidak memiliki ikatan rangkap. Asam lemak tak jenuh (unsaturated fatty acid) asam lemak ini memiliki satu atau lebih ikatan rangkap. Kelompok utama lipid adalah Trigliserida, Fosfolipid, Sfingolipid, Lipoprotein, Steroid, dan Lilin.
Lipid yang kita peroleh sebagai sumber energi utamanya adalah dari lipid netral, yaitu trigliserid (ester antara gliserol dengan 3 asam lemak). Secara ringkas, hasil dari pencernaan lipid adalah asam lemak dan gliserol, selain itu ada juga yang masih berupa monogliserid. Karena larut dalam air, gliserol masuk sirkulasi portal (vena porta) menuju hati.
Pada dasarnya lipid memiliki fungsi sebagai pelindung tubuh dari suhu rendah, pelarut vitamin A,D,E dan K, pelindung alat-alat tubuh vital (antara lain jantung dan lambung), yaitu sebagai bantalan lemak dan sebagai salah satu bahan penyusun membran sel. Sedangkan pada bidang perikanan lipid memiliki peranan dalam pemeliharaan struktur dan membran sel, pelarut dalam proses penyerapan vitamin A, D, E, dan K, membantu proses metabolism dan banyak lagi.




DAFTAR PUSTAKA

·         Merry Hastiani.2015.https://www.academia.edu/16837496/ Biokimia_Lipid. Diakses pada tanggal 11 Maret 2017.
·         Sona Yudha Diliana.2014.https://www.academia.edu/8959236/Biokimia_Lipid. Diakses pada tanggal 11 MAret 2017.
·         Monica.et.al.2014. Lemak Tidak Jenuh Pada Seafood (Ikan).http://www.foodchem-studio.com/2014/04/lemak-tidak-jenuh-pada-seafood-ikan.html. Diakses pada tanggal 11 Maret 2017.

No comments:

Pencarian isi Blog