KARYA TULIS
(BURUNG HANTU)
MUSEUM BIOLOGI
KATA PENGANTAR
Segala puji dan syukur penulis panjatkan
kehadirat Allah SWT yang telah memberikan rahmat dan hidayah -nya serta
kekuatan pada penulis sehingga penulis dapat menyelesaikan karya tulis kami
yang berjudul “ INDAHNYA MALAM BERSAMA
KUKUK”
Karya tulis kami disusun berdasarkan
sistematika penulisan yang baik agar membantu pembantu dalam memahami makna –
makna yang terkandung didalamnya dan selanjutnya dapat diterapkan dalam
kehidupan sehari – hari, terutama dalam proses belajar mengajar.
Laporan ini tidak akan terwujud tanpa
bantuan dari berbagai pihak. Dengan demikian dalam kesempatan ini kami ucapkan
terimakasih kepada :
·
Drs. H. Surman M.Pd Selaku kepala sekolah
SMA N 1 Pangandaran
·
Drs. Ngadiman S.Pd Selaku wali kelas XI
IPA 6
·
Drs. Ngadiman Selaku
guru pembimbing
·
Orang tua yang telah
memberikan dukugan dan motivasinya kepada kami dalam menyusun karya tulis.
Besar harapan kami, Semoga karya tulis
ini bermanfaat khususnya bagi kami dan umumnya bagi pembaca untuk menambah ilmu
pengetahuan, Amin.
Pangandaran, Pebruari 2017
Penyusun
DAFTAR ISI
LEMBAR PENGESAHAN.................................................................................... i
KATA PENGANTAR............................................................................................ ii
DAFTAR ISI........................................................................................................... iii
BAB 1 PENDAHULUAN..................................................................................... 1
1.1 Latar Belakang............................................................................................. 1
1.2 Tujuan.......................................................................................................... 2
1.3 Rumusan Masalah........................................................................................ 2
1.4 Pembatasan Masalah.................................................................................... 2
1.5 Metode Penelitian........................................................................................ 3
1.6 Sistematik Penelitian.................................................................................... 3
BAB II LANDASAN
TEORI................................................................................ 4
2.1 Deskripsi Tentang Kukuk............................................................................ 4
2.2 Manfaat Burung Kukuk............................................................................... 6
BAB III PEMBAHASAN...................................................................................... 7
BAB IV SIMPULAN DAN
SARAN.................................................................... 13
4.1 Kesimpulan.................................................................................................. 13
4.2 Saran............................................................................................................ 13
DAFTAR PUSTAKA............................................................................................. 14
LAMPIRAN............................................................................................................ 15
BAB 1
PENDAHULUAN
1.1 Latar Belakang
Burung
hantu dikenal karena matanya besar dan menghadap ke depan, tak seperti umumnya
jenis burung lain yang matanya menghadap ke samping. Bersama paruh yang bengkok
tajam seperti paruh elang dan susunan bulu di kepala yang membentuk lingkaran
wajah, tampilan “wajah” burung hantu ini demikian mengesankan dan
terkadang menyeramkan. Apalagi leher burung ini demikian lentur sehingga
wajahnya dapat berputar 180 derajat ke belakang. Umumnya burung hantu
berbulu burik, kecoklatan atau abu-abu dengan bercak-bercak hitam dan putih.
Dipadukan
dengan perilakunya yang kerap mematung dan tidak banyak bergerak, menjadikan
burung ini tidak mudah kelihatan; begitu pun ketika tidur di siang hari di
bawah lindungan daun-daun. Ekor burung hantu umumnya pendek, namun sayapnya
besar dan lebar. Rentang sayapnya mencapai sekitar tiga kali panjang tubuhnya.
Kebanyakan jenis burung hantu berburu di malam hari, meski sebagiannya berburu
ketika hari remang-remang di waktu subuh dan sore (krepuskular) dan ada
pula beberapa yang berburu di siang hari. Mata yang menghadap ke depan,
sehingga memungkinkan mengukur jarak dengan tepat; paruh yang kuat dan tajam;
kaki yang cekatan dan mampu mencengkeram dengan kuat; dan kemampuan terbang
tanpa berisik, merupakan modal dasar bagi kemampuan berburu dalam gelapnya
malam.
Beberapa
jenis bahkan dapat memperkirakan jarak dan posisi mangsa dalam kegelapan total,
hanya berdasarkan indera pendengaran dibantu oleh bulu-bulu wajahnya untuk
mengarahkan suara. Burung hantu berburu aneka binatang seperti serangga, kodok,
tikus, dan lain-lain. Sarang terutama dibuat di lubang-lubang pohon, atau di
antara pelepah daun bangsa palem. Beberapa jenis juga kerap memanfaatkan
ruang-ruang pada bangunan, seperti di bawah atap atau lubang-lubang yang
kosong. Bergantung pada jenisnya, bertelur antara satu hingga empat butir,
kebanyakan berwarna putih atau putih bercak.
1.2 Tujuan
Tujuan dalam membuat karya tulis ini selain sebagai
syarat untuk menuntaskan tugas sekolah,kami juga memiliki tujuan lain.
Diantaranya sebagai berikut :
1.
Mengetahui karakteristik burung kukuk?
2.
Mengetahui perkembangbiakan burung kukuk?
3.
Mengetahui jenis burung kukuk?
4.
Mengetahui apa saja makanan yang dikonsumsi oleh burung kukuk?
5.
Mengetahui cara reproduksi burung
kukuk?
6.
Mengetahui perkembangan burung kukuk?
1.3 Rumusan
Masalah
Dalam karya tulis ini, kami telah membuat rumusan
masalah sebagai berikut :
1.
Apa karakteristik burung kukuk?
2.
Cara perkembangbiakan burung kukuk?
3.
Apa jenis burung kukuk?
4.
Apa saja makanan yang dikonsumsi burung kukuk?
5.
Cara reproduksi burung kukuk?
6.
Cara perkembangan burung kukuk?
1.4 Pembatasan
Masalah
Masalah yang akan di
bahasa dalam karya tulis ini hanya membahas mengenai:
1.
Siapa si kukuk itu?
2.
Mengapa dia bisa disebut si kukuk?
3.
Apa keistimewaan dari kukuk itu?
4.
Mengapa si kukuk disebut dari dua dunia?
5.
Manfat apa saja dari si kukuk itu?
6.
Apa sajakah makanan si kukuk itu?
1.5 Metode
Penelitian
1. Tehnik pengumpumpulan data
1. Tehnik pengumpumpulan data
a.
survei lapangan
Merupakan sduatu aktivitas atau
kegiatan penelitian yang dilakukan untuk mendapat suatu kepastian informasi
dengan cara mengambil sampel dari suatu populasi dan menggunakan kuesioner
sebagai alat pengumpulan data yang pokok.
b.
Study pustaka
Segala usaha yang dilakukan oleh peneliti
untuk menghimpun informasi yang relevan dengan topik atau masalah yang akan
atau sedang di teliti.
c.
Wawancara
Mendapat informasi denagn cara bertanya langsung kepada responden.
Mendapat informasi denagn cara bertanya langsung kepada responden.
2. Tehnik
pengolahan data
a. Menjelaskan
Menjelaskan adalah menerangkan sesuatu.
b. Deskripsi
Menjelaskan adalah menerangkan sesuatu.
b. Deskripsi
Deskripsi adalah menggambarkan sesuatu.
1.6
Sistematik Penelitian
KATA
PENGANTAR
DAFTAR ISI
BAB 1. PENDAHULUAN
1.1 Latar belakang
1.2 Tujuan
1.3 Rumusan Masalah
1.4 Pembatasan Masalah
1.5 Metode penelitian
1.6 Sistematika Penulisan
DAFTAR ISI
BAB 1. PENDAHULUAN
1.1 Latar belakang
1.2 Tujuan
1.3 Rumusan Masalah
1.4 Pembatasan Masalah
1.5 Metode penelitian
1.6 Sistematika Penulisan
BAB II. LANDASAN TEORI
2.1 Deskripsi tentang kukuk
2.2 Manfaat kukuk
BAB III. PEMBAHASAN
3.1 Siapakah si kukuk itu?
3.2 Bagaimana kukuk bisa di sebut si kukuk?
3.3 Bagaimana kukuk berkembangbiak ?
3.4 Apa keistimewaan si kukuk?
3.5 Manfaat apa saja dari si kukuk itu?
3.4 Apa sajakah makanan si kukuk itu?
2.1 Deskripsi tentang kukuk
2.2 Manfaat kukuk
BAB III. PEMBAHASAN
3.1 Siapakah si kukuk itu?
3.2 Bagaimana kukuk bisa di sebut si kukuk?
3.3 Bagaimana kukuk berkembangbiak ?
3.4 Apa keistimewaan si kukuk?
3.5 Manfaat apa saja dari si kukuk itu?
3.4 Apa sajakah makanan si kukuk itu?
BAB IV. PENUTUP
4.3 Kesimpulan
4.4 Saran
DAFTAR PUSTAKA
LAMPIRAN
BAB II
LANDASAN TEORI
2.1 Deskripsi
Tentang Kukuk
Burung hantu
adalah kelompok burung yang merupakan anggota ordo Strigiformes. Burung ini
termasuk golongan burung buas (karnivora, pemakan daging) dan merupakan
hewan malam (nokturnal). Seluruhnya, terdapat sekitar 222 spesies yang
telah diketahui, yang menyebar di seluruh dunia kecuali Antartika, sebagian
besar Greenland, dan beberapa pulau-pulau terpencil.
Di dunia barat, hewan ini dianggap simbol kebijaksanaan, tetapi di beberapa tempat di Indonesia dianggap pembawa pratanda maut, maka namanya Burung Hantu. Walau begitu tidak di semua tempat di Nusantara burung ini disebut sebagai burung hantu.
Di dunia barat, hewan ini dianggap simbol kebijaksanaan, tetapi di beberapa tempat di Indonesia dianggap pembawa pratanda maut, maka namanya Burung Hantu. Walau begitu tidak di semua tempat di Nusantara burung ini disebut sebagai burung hantu.
Di Jawa misalnya, nama burung ini
adalah darès atau manuk darès
yang tidak ada konotasinya dengan maut atau hantu. Di Sulawesi Utara, burung
hantu dikenal dengan nama Manguni.Burung
hantu dikenal karena matanya besar dan
menghadap ke depan, tak seperti umumnya jenis burung lain yang matanya
menghadap ke samping. Bersama paruh
yang bengkok tajam seperti paruh elang dan susunan bulu di kepala yang
membentuk lingkaran wajah,
tampilan "wajah" burung hantu ini demikian mengesankan dan
kadang-kadang menyeramkan. Apalagi leher burung ini demikian lentur sehingga wajahnya dapat berputar 180 derajat ke
belakang.Umumnya burung hantu berbulu burik, kecoklatan atau abu-abu
dengan bercak-bercak hitam dan putih. Dipadukan dengan perilakunya yang kerap
mematung dan tidak banyak bergerak, menjadikan burung ini tidak mudah
kelihatan; begitu pun ketika tidur di siang hari di bawah lindungan daun-daun.
2.2 Manfaat Burung Kukuk
Burung hantu biasanya digunakan sebagai pengendali Hama. Tikus menjadi salah satu makanan
spesifik burung hantu. Burung hantu dewasa bisa memangsa tikus 2 – 5 ekor tikus
setiap harinya, jika tikus sulit didapat, tak jarang burung ini menjelajah
kawasan berburunya hingga 12 km dari sarangnya. Hebatnya, dia memiliki
pendengaran sangat tajam dan mampu mendengar suara tikus dari jarak 500 meter.
Kelebihan sifat burung hantu seperti ini sangat membantu upaya
menjadikannya sebagai pengendali hama tikus yang alami di daerah perkebunan.
Burung hantu jenis Tyto alba merupakan spesies yang saat ini disebar dikawasan
perkebunan di daerah Riau.
BAB III
PEMBAHASAN
Burung
hantu seperti burung lain, jangka waktu selama bersarang dan membesarkan burung
hantu muda menjadi bagian paling penting dari siklus tahunan. Ini adalah waktu
di mana gen tersebut diwariskan ke generasi berikutnya, dan usaha yang cukup
besar dikeluarkan oleh orang tua untuk memastikan hal ini terjadi. Dalam kasus
sebagian besar spesies burung hantu, terutama yang ditemukan di daerah beriklim
sedang atau sub-Arktik, waktu berkembang biak terjadi selama musim semi.
Namun,
semua burung hantu dewasa, dalam jangka waktu tertentu akan meninggalkan
mereka, ini selalu bertepatan dengan banyaknya hewan mangsa. Variasi dalam
jadwal berkembang biak mungkin dapat di sesuaikan dengan cuaca, ketersediaan
pangan, persaingan dari burung hantu lain, penyakit, dan ketersediaan pasangan
yang cocok. Ritual pacaran bervariasi dari spesies ke spesies, tapi selalu
melibatkan panggilan. Jantan biasanya akan mencoba dan menarik betina ke lokasi
sarang yang sesuai dan dapat menggunakan cara terbang khusus untuk pacaran,
panggilan dan persembahan makanan. Persetubuhan sering mengikuti dengan
penerimaan makanan oleh betina. Ada juga yang saling merapikan bulunya, dengan
pasangan bertengger berdekatan.
Sebagai
aturan umum,burung hantu adalah monogami atau pasangan yang terdiri dari satu
laki-laki dan satu perempuan, tak satu pun dari burung hantu yang memiliki
keterlibatan dengan burung hantu yang bersarang lainnya. Pada beberapa spesies
burung hantu terikat dengan pasangan terakhir hanya selama musim kawin,
terutama jika spesies yang terlibat terpencar atau bermigrasi. Khusus nya untuk
spesies burung hantu kecil akan menetap, pasangan mungkin tetap bersama-sama
sepanjang tahun. Pasang burung hantu cokelat sama-sama setia satu sama lain,
ikatan mereka yang tersisa untuk hidup. Burung hantu adalah teritorial, sebuah
fakta yang sangat jelas selama musim kawin. Mereka dengan penuh semangat
membela sarang dan terdefinisi dengan baik di sekitar wilayah makan terhadap
anggota spesies yang sama dan burung lainnya yang dibayangkan mungkin bersaing
untuk sumber daya yang sama.
Jika
Burung hantu tersebut adalah pengembara, teritorial ini hanya berlangsung
selama musim kawin. Penduduk sepanjang tahun seperti Tawny Owl dan Eagle Owls
akan mempertahankan wilayah mereka sepanjang tahun, usaha mereka memperluas
keturunan dari tahun sebelumnya setelah mereka di masa lalu masa lalu pergi
selama beberapa bulan. Serangan terhadap penyusup yang selalu tanpa hambatan
dan ganas jika penyusup berdiri tanah nya. Banyak spesies menengah dan besar
tanpa ragu akan menyerang bahkan manusia yang tersesat dan terlalu dekat dengan
sarang, sering mengarahkan pukulan dengan kaki dan cakar di wajah dan mata si
penyusup.
Ada
kasus yang terdokumentasi dengan baik orang kehilangan mata karena serangan
Tawny Owl, dan keganasan Great Grey Owl yang legendaris di sarangnya. Spesies
Owl kecil (pesaing potensial untuk makanan dan bersarang) juga diserang, dan
Tawny Owl, misalnya, akan siap membunuh burung hantu bertelingan panjang yang
berada di wilayah mereka. Hal ini menyebabkan efektif dalam kenyataan bahwa dua
spesies tidak tumpang tindih dalam hal yang tepat untuk masalah distribusi
mereka. Keseharian spesies burung hantu kadang-kadang akan mempromosikan
wilayah mereka secara visual. Jadi burung hantu telinga pendek melakukan
terbang rendah dengan menampilkan tepukan pada sayap untuk mengumumkan
kehadiran mereka ke burung lain, baik calon pasangan dan penyusup.
Spesies
burung hantu nokturnal selalu menggunakan suara sebagai sarana iklan. Panggilan
spesies menetap sering melibatkan duet antara pasangan yang mapan, bukan
individu burung. Burung hantu tidak membangun sarang, sebaliknya mereka adalah
penghuni sarang, menggunakan sarang siap pakai atau mengambil alih sarang
ketika ditinggalkan burung lainnya. Spesies burung hantu yang berkembang biak
di medan terbuka sering menghuni di tanah. The Snowy Owl, bisa di temukan di
daratan Arktik, akan menggunakan lubang di tanah yang betina mungkin mencoba
untuk mengikis dan mengeluarkan semua tanaman. Short-eared Owls sering
bersarang di dalam atau di samping tussocks rumput, sarang serupa kadang-kadang
dipilih pada kesempatan langka oleh burung hantu telingan panjang dan Tawny
Owl, kedua spesies biasanya bersarang di pohon.
Lubang-lubang
sarang lain di pohon yang lebih disukai untuk berbagai burung hantu, dan
beberapa spesies, terutama Barn Owl, telah membuat yang sama dengan buatan
manusia,dari sarang ini,yaitu, lubang di lumbung dan bangunan luar lainnya.
Sarang yang ditinggalkan gagak dan burung pemangsa juga disukai oleh banyak
spesies burung hantu, dengan kadang-kadang sedikit atau tidak ada upaya untuk
memperindah konstruksi pemilik sebelumnya. Terakhir, celah-celah batu alam atau
tepian yang digunakan oleh beberapa spesies, termasuk burung hantu elang. Burung
hantu umumnya akan mencoba untuk menduduki kembali wilayah bersarang yang sama
di tahun yang sama secara berturut-turut.
Burung
hantu meletakkan antara satu dan tiga belas telur, tergantung pada spesies dan
juga pada musim tertentu, untuk sebagian besar, namun tiga atau empat adalah
jumlah lebih umum. Telur bulat dan putih, ada sedikit kebutuhan untuk tanda
samar mengingat sifat tersembunyi dari sebagian besar lokasi sarang, dan dengan
semangat mereka mempertahankan. Inkubasi telur biasanya dimulai ketika pertama
diletakkan, dan berlangsung, di sebagian besar spesies, selama sekitar tiga
puluh hari. Selama inkubasi, telur jarang ditinggalkan sendirian. Burung hantu
betina, seperti banyak burung lainnya, mengembangkan daerah yang jarang berbulu
pada perut mereka yang disebut patch induk. Kulit hampir telanjang memiliki
kerapatan yang lebih tinggi dari pembuluh darah dari bagian lain dari kulit,
menyediakan sumber langsung dari kehangatan ketika kontak dengan telur. Anak
burung hantu menetas dengan bantuan sebuah gigi Telur,tonjolan yang unik pada
paruh, umum untuk semua burung, yang menurun dari satu atau dua minggu setelah
menetas.
Karena
telur diletakkan selama beberapa hari, penetasan ini juga bergerak. Ini berarti
bahwa selalu ada pergerakan dalam ukuran burung kecil di sarang, yang lebih
besar dan lebih aktif individu selalu mendapatkan lebih banyak makanan dari
orang tua sejak kecil, saudara mereka yang lebih lemah. Akibatnya, sangat
jarang untuk semua anakan yang menetas dari cangkang untuk bertahan hidup,
kecuali tentu saja ketika makanan berlimpah. Dalam kebanyakan musim anakan
burung termuda kelaparan, atau bahkan kadang-kadang dibunuh oleh saudara atau
saudari mereka. Pendekatan yang tampaknya brutal untuk membesarkan anak
sebenarnya adalah keuntungan bagi kelangsungan hidup positif bagi keluarga
secara keseluruhan. Ia memastikan bahwa, apapun ketersediaan pangan, beberapa
anak akan selalu bertahan dan menghasilkan keturunan lebih lanjut. Jika semua
anak muda diberi makan sama-sama akan ada kemungkinan bahwa semua mungkin
kelaparan di tahun berkutnya ketika pasokan makanan sedikit.
Makanan
dikirim ke sarang sebanyak 10 kali dalam sehari oleh jantan. Mangsa yang lebih
besar dikoyak dan diumpankan ke anak yang muda sepotong demi sepotong. Mangsa
kecil dapat ditelan utuh oleh anak-anak ketika usia mereka bertambah. Burung
hantu muda mulai memproduksi pelet segera setelah mereka mulai makan seluruh
mangsa, atau bagian mangsa dengan bulu, tulang dan bagian dicerna lainnya. Setelah
menetas, anakan burung hantu yang buta dan memiliki lapisan kulit tipis. Pada
1-2 minggu, lapisan kedua lebih berat dari bawah muncul, disebut mesoptile
tersebut. Pada awal 3-4 minggu, beberapa spesies anakan burung hantu mungkin
meninggalkan sarang dan memanjat sekitar.
Dalam
jenis pohon tempat bersarang, anakan burung ini disebut branchers. Tahap
berikutnya dari perkembangan akan berlari, atau belajar terbang. Di Great
Horned Owls,hal ini bisa sampai 9-10 minggu setelah menetas, Barn Owls mengambil
7-8 minggu dan menjerit ketika 4-5 minggu. Ketika proses berlari biasanya untuk
dirawat oleh orang tua untuk waktu yang singkat sebelum meninggalkan untuk
berjuang sendiri. Kali ini dapat bervariasi dari beberapa minggu hingga
beberapa bulan, tergantung pada spesies burung hantu. Kebanyakan burung hantu
mencapai kematangan seksual dan siap untuk mereproduksi sekitar satu tahun
setelah mereka menetas.
Di
alam liar bisanya burung hantu sering sekali berburu makanan berupa tikus dan
juga cecak dan hewan sejenisnya tetapi jika memelihara burung hantu cukup
dengan makanan sebagai berikut :
1.
Daging ayam
Bagi sobat
yang memelihara burung hantu yang masih kecil atau anakan burung hantu maka
anda dapat memberikan daging ayam yang telah di cincang kecil kecil, daging
ayam juga dapat anda berikan kepada burung hantu yang sudah dewasa atau sudah
besar, sebab daging ayam mengandung protein yang tinggi dan baik untuk
kesehatan burung hantu.
2.
Tikus putih
Tikus
memanglah makanan alami burung hantu di alam liar dan biasanya jenis tikus yang
menjadi makanan kesukaan burung hantu adalah tikus tanah namun tentu sulit bagi
kita untuk menemukan tikus tanah di alam liar maka dari itu anda dapat
memberikan burung hantu pakan berupa tikus putih yang dapat dengan mudah anda
temukan di petshop atau pasar hewan terdekat di kota anda, biasanya harga tikus
putih sangat murah dan tidak mengurras kantong, seperti di daerah penulis di
pematangsiantar 1 ekor tikus putih di hargai 2000 rupiah perekornya dan untuk
satu burung hantu dapat menghabiskan 3 ekor tikus untuk sekali makan.
3.
Jangkrik
Jangkrik
dapat anda temukan dengan mudah di pasar burung terdekat di kota anda , selain
menyukai daging tikus burung hantu juga sangat menyukai serangga seperti
jangkrik dan sejenisnya sebagai makananya , biasanya untuk burung hantu jenis
wood owl sangat menyukai jangkrik sebagai makanan utamanya.
4.
Anak ayam
Selain 3
makan di atas bagi sobat yang kesuliatan menemukan makan di karenakan kondisi
tempat tinggal yang jauh dari kota anda dapat memberikan alternatif lain untuk
makanan burung hantu peliharaan sobat yaitu anak ayam, untuk anak ayam
bisanya burung hantu dapat menghabiskan hingga 2 anak ayam sekaligus dalam
sekali makan.
5.
Anak burung emprit
Bagi anda
yang tinggal di daerah pedesaan ada baiknya memberi makan burung hantu
peliharaan anda dengan anakan burung emprit sebab burung ini banyak di temukan
di sekitar daerah pedeseaan, selain mudah di temukan burung emprit juga
memiliki nutrisi yang di butuhkan oleh burung hantau.
BAB
IV
SIMPULAN DAN SARAN
4.1 Kesimpulan
Setelah
menyusun dan mengamati berbagai ciri, maanfat, makanan, perkembangbiakan, reproduksi. Kita sebagai penyusun
akan tahu banyak hal tentang burung kukuk atau burung hantu. Lalu dari uraian materi
yang telah dipaparkan diatas, kita
menyimpulkan bahwa burung hantu adalah spesies ciri utamanya yaitu beraktivitas
pada pada malam hari. ketika siang hari
burung hantu akan menghentikan aktivitasnya dan burung hantu akan tidur. Namun
kelebihan burung hantu itu adalah saat mereka membantu para petani dan memakan
tikus yang menggangu pertanian mereka.
Keunikan
burung hantu atau kukuk :
1. Memiliki
species 150 berbeda di dunia
2. Burung
hantu adalah karnivora(pemakan daging)
3. Burung
hantu memiliki telinga yang unik dengan ukuran dan tinggi yang berbeda dengan
kepalanya. Ternyata tidak semua burung hantu selalu keluar pada malam hari
beberapa diantaranya banyak yang keluar pada siang hari tergantung pada
kondisi, habitat,musim, serta makanan. Jadi kita dapat mengetahui cara
pelestarian burung kukuk atau sering disebut burung hantu dan dapat mengetahui
cara perkembangbiakannya.
4.2
Saran
1. Pemerintah
seharusnya lebih memperhatikan lagi habitat burung hantu yang ada di Indonesia,
agar kepunahan dari burung hantu tersebut dapat dihindari.
2. Keberadaan
Kebun binatang, merupakan salah satu cara untuk menjaga, dan melestarikan
Fauna, khususnya Burung hantu.
3. Semoga
apa yang ditulis ini, dapat memberikan kita manfaat, pengetahuan, dan dapat
memotifasi diri kita, agar senantiasa melestarikan berbagai burung hantu yang
ada di Indonesia.
DAFTAR PUSTAKA
2.
www.pecintabinatang.com › burung.
3.
caramerawatburunghantu.blogspot.com/2015/01/makanan-burung-hantu.
LAMPIRAN
No comments:
Post a Comment