BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
Komunikasi telah digunakan sejak
manusia pertama diturunkan ke muka bumi. Para ahli memaknai komunikasi antara
lain sebagai berikut. Komunikasi adalah proses penyampaian pikiran atau
perasaan oleh seseorang kepada orang lain dengan menggunakan lambang-lambang
yang bermakna bagi kedua pihak, dalam situasi yang tertentu komunikasi
menggunakan media tertentu untuk mengubah sikap atau tingkah laku seorang atau
sejumlah orang sehingga ada efek tertentu yang diharapkan (Effendy, 2000 : 13).
Komunikasi adalah proses pemindahan
pengertian dalam bentuk gagasan, informasi, dari seseorang ke orang lain
(Handoko, 2002 : 30). Tidak ada kelompok yang dapat eksis tanpa komunikasi.
Menurut Robbins (2002 : 310) komunikasi adalah pentransferan makna di antara
anggota kelompok. Lewat pentrasferan makna, informasi dan gagasan dapat
dihantarkan. Tetapi komunikasi bukan hanya sekedar menanamkan makna tetapi juga
harus dapat dipahami.
B. Rumusan Masalah
1.
Pengertian Komunikasi Dalam Jaringan (Daring)
2.
Keunggulan Dan Kelemahan Komunikasi Daring
3.
Jenis Komunikasi Daring
4.
Fungsi Komunikasi Dalam Jaringan
C. Tujuan Penulisan
1.
Untuk Mengetahui Pengertian Komunikasi Dalam
Jaringan (Daring)
2.
Untuk Mengetahui Keunggulan Dan Kelemahan
Komunikasi Daring
3.
Untuk Mengetahui Jenis Komunikasi Daring
4.
Untuk Mengetahui Fungsi Komunikasi Dalam
Jaringan
BAB II
PEMBAHASAN
A. Pengertian Komunikasi Dalam Jaringan
(Daring)
Setelah memahami makna komunikasi,
sampailah kita pada Komunikasi Daring. Istilah Komunikasi Daring mengacu pada
membaca, menulis, dan berkomunikasi melalui / menggunakan jaringan komputer.
(Warschauer, M. 2001 pp. 207-212). Dengan kata lain, Komunikasi Daring adalah
cara berkomunikasi di mana penyampaian dan penerimaan pesan dilakukan dengan
atau melalui jaringan Internet. Komunikasi yang terjadi di dunia semu tersebut
lazim disebut ko munikasi di dunia maya atau cyberspace.
Perkembangan pertama komunikasi
daring dimulai pada tahun 1960-an, ketika peneliti Amerika mengembangkan
protokol yang memungkinkan mengirim dan menerima informasi atau pesan melalui
komputer (Hafner & Lyon, 1996). Protokol tersebut dinamakan ARPANET, yang
diluncurkan pada tahun 1969, akhirnya berkembang menjadi Internet. Internet
berasal dari interconnected networks yang disingkat menjadi Internetwork, atau
Internet, yang digunakan oleh sekitar 200 juta orang di seluruh dunia pada
pergantian millennium ke-3.
Komunikasi daring menjadi mungkin
dalam dunia pendidikan pertama kali pada tahun 1980-an, setelah pengembangan
dan penyebaran komputer pribadi atau PC(personal computer). Latar belakang
komunikasi daring dalam pembelajaran dan penelitian dapat dibagi menjadi dua
periode yang berbeda, ditandai oleh pengenalan komputer sebagai media
pendidikan pada tahun 1980-an dan munculnya world wide web pada pertengahan
1990-an.
Pada periode pertama, sejak
pertengahan 1980-an para pendidik menemukan potensi media pendidikan untuk
pengajaran bahasa (Cummins, 1986). Integrasi komunikasi yang dimediasi komputer
di dalam kelas itu sendiri dibagi menjadi dua: yang pertama, beberapa pendidik
mulai menggunakan e-mail untuk mengatur pertukaran informasi jarak jauh, dan
yang kedua, pendidik mulai menggunakan program perangkat lunak sinkron
(Daedalus Interchange. Daedalus Inc, 1989) untuk memungkinkan percakapan
komputer antarkelas.
Komunikasi daring atau komunikasi
virtual adalah cara berkomunikasi di mana penyampaian dan penerimaan informasi
atau pesan dilakukan dengan menggunakan Internet, atau melalui dunia maya
(cyberspace). Komunikasi virtual pada abad ini dapat dilakukan di mana saja
serta kapan saja. Salah satu bentuk komunikasi virtual adalah pada penggunaan
Internet. Internet adalah media komunikasi yang cukup efektif dan efisien
dengan tersedianya berbagai layanan fasilitas seperti web, chatting (mIR chat,
Yahoo Masanger, Gtalk, dll), e-mail, friendster, facebook dan twitter. Begitu
banyak fasilitas yang ditawarkan dalam dunia maya untuk melakukan komunikasi,
dan keberadaannya semakin membuat manusia tergantung pada teknologi.
Ketergantungan tersebut dapat dilihat pada maraknya penjualan ponsel dengan
harga murah dan tawaran kelengkapan fasilitas untuk mengakses Internet.
Kegemaran berkomunikasi yang bermedia Internet ini menimbulkan suatu komunitas
baru yang disebut komunitas virtual.
B. Keunggulan dan Kelemahan Komunikasi Daring
Komunikasi daring memiliki beberapa
keunggulan jika dibandingkan dengan komunikasi konvensional, antara lain
sebagai berikut.
1.
Dapat dilakukan kapan saja di mana saja: dengan
komunikasi daring, setiap pengguna dapat melakukan komunikasi di mana saja dan
kapan saja, dengan syarat terkoneksi dengan jaringan internet dan memiliki
sarana yang mencukupi.
2.
Efisiensi biaya: berbeda dengan komunikasi
konvensional, komunikasi daring tidak memerlukan pihak yang berkomunikasi untuk
bertemu tatap muka, dengan komunikasi daring Anda dapat menghemat biaya
transportasi.
3.
Efisiensi waktu: komunikasi dapat dilakukan
dengan cepat tanpa harus membuang waktu dengan melakukan perjalanan. Pesan
komunikasi dapat disampaikan pada saat itu juga dalam hitungan detik walaupun
kedua pihak yang berkomunikasi saling berjauhan.
4.
Terintegrasi dengan layanan TIK lainnya: sambil
melakukan komunikasi daring, Anda dapat memanfaatkan layanan TIK lainnya untuk
mendukung pelaksanaan dan kelengkapan komunikasi tersebut. Contoh layanan yang
dapat digunakan seperti berbagi layar, presentasi, dan dokumen.
5.
Meningkatkan intensitas berkomunikasi:
komunikasi daring mendorong orang yang biasanya diam di dunia nyata, menjadi
aktif saat berkomunikasi di dunia maya.
6.
Meningkatkan partisipasi: dengan terbukanya
jalur komunikasi, akan semakin banyak orang yang dapat berpartisipasi dalam
diskusi.
Selain keunggulan, komunikasi daring juga memiliki beberapa kelemahan,
antara lain sebagai berikut.
1.
Tidak mewakili emosi pengguna: intonasi bicara,
raut muka, gerakan tubuh, merupakan hal yang relatif sulit untuk dipahami
melalui komunikasi daring.
2.
Memerlukan perangkat khusus: dalam
pelaksanaannya, komunikasi daring memerlukan adanya hardware, software.
3.
Terlalu banyak informasi yang tidak penting:
dalam komunikasi daring, seringkali informasi yang didapat menjadi terlalu
banyak, sehingga membuat bingung si penerima.
4.
Menyita konsentrasi: melakukan komunikasi daring
tidak pada tempat dan waktu yang tepat, dapat mengabaikan atau menunda hal yang
lain, bahkan membahayakan orang lain maupun diri sendiri.
C. Jenis Komunikasi Daring
Penggunaan jenis sarana komunikasi
akan mempengaruhi keserempakan waktu komunikasi. Terdapat 2 jenis komunikasi
daring.
1.
Komunikasi daring sinkron (serempak)
Komunikasi
daring serempak atau komunikasi daring sinkron adalah komunikasi menggunakan
komputer sebagai media, yang terjadi secara serempak, waktu nyata (real time).
Contoh komunikasi sinkron antara lain sebagai berikut:
a.
Text chat
Text chat adalah sebuah fitur,
aplikasi, atau program dalam jaringan Internet untuk berkomunikasi dan
bersosialisasi langsung sesama pemakai Internet yang sedang daring (yang sama -
sama sedang menggunakan Internet). Komunikasi teks dapat mengirim pesan dengan
teks kepada orang lain yang sedang daring, kemudian orang yang dituju membalas
pesan dengan teks, demikian seterusnya. Itulah proses terjadinya text chatting.
b.
Video chat
Video chat merupakan teknologi
untuk melakukan interaksi audio dan video secara real time antara pengguna di
lokasi yang berbeda. Video chatting biasanya dilakukan melalui perangkat
komputer maupun tablet atau smartphone (juga disebut telepon video call). Video
chatting dapat berupa interaksi point-to-point (satu-satu), seperti FaceTime
dan Skype, atau interaksi multipoint (satu-ke-banyak, atau banyak-ke-banyak),
seperti dalam Google+ Hangouts. Video chatting sering disalahartikan dengan
video conference.
2.
Komunikasi daring asinkron (tak serempak)
Komunikasi
daring tak serempak atau asinkron adalah komunikasi menggunakan perangkat
komputer dan dilakukan secara tunda. Contoh komunikasi daring asinkron adalah
e-mail, forum, rekaman simulasi visual, serta membaca dan menulis dokumen
daring melalui World Wide Web.
D. Fungsi Komunikasi Dalam Jaringan
Beberapa fungsi dari komunikasi jaringan adalah :
1.
Kendali adalah komunikasi bertindak untuk
mengendalikan perilaku anggota dalam beberapa cara, setiap organisasi mempunyai
wewenang dan garis panduan formal yang harud dipatuhi.
2.
Motivasi adalah komunikasi membantu perkembangan
motivasi dengan menjelaskan kepada karyawan apa yang harus dilakukan bagaimana
mereka bekerja baik dan apa yang dapat dikerjakan untuk memperbaiki kinerja itu dibawah
standar.
3.
Pengungkapan emosional adalah bagi banyak
karyawan kelompok kerja mereka merupakan sumber utama untuk interaksi sosial.
Komunikasi yang terdiri di dalam kelompok itu merupakan mekanisme fundamental
dengan mana anggota-anggota menunjukkan kekecewaan dan rasa puas mereka oleh karena
itu komunikasi menyiarkan ungkapan emosional dari perasaan dan pemenuhan
kebutuhan sosial.
BAB III
PENUTUP
A. Kesimpulan
Komunikasi daring adalah proses
penyampaian pikiran atau gagasan dari seseorang ke orang lain yang dilakukan
melalui dunia maya. Jenis-jenis komunikasi daring berdasarkan metode
penyampaiannya
1.
Komunikasi sinkron, jika komunikasi terjadi
dalam waktu serempak
2.
Komunikasi asinkron, jika komunikasi terjadi
secara tunda
Komunikasi Daring adalah cara berkomunikasi di mana penyampaian dan
penerimaan pesan dilakukan dengan atau melalui jaringan Internet. Komunikasi
yang terjadi di dunia semu tersebut lazim disebut ko munikasi di dunia maya
atau cyberspace. Perkembangan pertama komunikasi daring dimulai pada tahun
1960-an, ketika peneliti Amerika mengembangkan protokol yang memungkinkan
mengirim dan menerima informasi atau pesan melalui komputer (Hafner & Lyon,
1996). Protokol tersebut dinamakan ARPANET, yang diluncurkan pada tahun 1969,
akhirnya berkembang menjadi Internet. Internet berasal dari interconnected
networks yang disingkat menjadi Internetwork, atau Internet, yang digunakan
oleh sekitar 200 juta orang di seluruh dunia pada pergantian millennium ke-3.
B. Saran
Untuk berkomunikasi dengan mitra bicara
di samping atau di depan Anda, Anda dapat melakukannya secara langsung tanpa
memerlukan perangkat apapun. Tetapi ketika Anda ingin berkomunikasi dengan
mitra bicara yang berada di ruang sebelah, ada prasyarat agar Anda dapat
melakukan secara langsung. Demikian pula halnya dengan komunikasi daring atau
komunikasi virtual. Oleh karena itu, dalam pembahasannya, akan didahulukan
komunikasi daring tak serempak atau komunikasi daring asinkron.
DAFTAR PUSTAKA
1.
Buku Catatan Simulasi Digital
2.
http://adidocsite.blogspot.co.id/2015/05/makalah-singkat-komunikasi-dalam.html
3.
Courts, B., & Tucker, J. (2012). Using
Technology To Create A Dynamic Classroom Experience. Journal of College
Teaching & Learning (TLC), 9(2), 121-128.
4.
Greenhow, C. G., Robelia, B., & Hughes, J.
(2009). Learning, teaching, and scholarship in a digital age Web 2.0 and
classroom research: What path should we take now? Educational Researcher,
38(4), 246–259.
5.
Lyon, H. &. (1996). Where wizards stay up
late: The origins of the internet. New York: Simon & Schuster
6.
Ribble, M. (2014). 9 element of digital
citizenship. from Digital Citizenship. (Online). Available:
http://digitalcitizenship.net/Nine_Elements.html (Januari 2014)
No comments:
Post a Comment