KATA PENGANTAR
Puji syukur
penulis penjatkan kehadirat Alloh SWT, yang atas rahmat-Nya maka penulis dapat
menyelesaikan penyusunan makalah yang berjudul “ Pasar
Monopolistik “.
Dalam
penulisan makalah ini penulis merasa masih banyak kekurangan-kekurangan baik
pada teknis penulisan maupun materi, mengingat akan kemampuan yang dimiliki
penulis. Untuk itu kritik dan saran dari semua pihak sangat penulis harapkan
demi penyempurnaan pembuatan makalah ini. Dan tak lupa, pada kesempatan kali
ini, penulis mengucapkan banyak tertima kasih kepada semua pihak yang telah
membantu dalam penyelesaian makalah ini.
Akhirnya
penulis berharap semoga Allah memberikan imbalan yang setimpal pada mereka yang
telah memberikan bantuan, dan dapat menjadikan semua bantuan ini sebagai
ibadah, Amiin Yaa Robbal ‘Alamiin.
Pangandaran, Desember
2018
Penulis
DAFTAR ISI
KATA PENGANTAR.......................................................................................... i
DAFTAR ISI........................................................................................................ ii
BAB I PENDAHULUAN................................................................................... 1
A.
Latar Belakang.......................................................................................... 1
B.
Rumusan Masalah...................................................................................... 1
C.
Tujuan........................................................................................................ 1
BAB II PEMBAHASAN..................................................................................... 3
A.
Pengertian Pasar Monopolistik.................................................................. 3
B.
Asumsi Pasar Monopolistik....................................................................... 4
C.
Karakteristik Pasar Monopolistik.............................................................. 6
D.
Persaingan Monopolistik........................................................................... 7
E.
Keseimbangan Dalam Pasar Persaingan Monopolistis............................... 8
F.
Penilaian Ke Atas Persaingan Monopolistis............................................... 9
G.
Kelebihan dan Kekurangan Pasar Monopolistik....................................... 15
BAB III PENUTUP............................................................................................. 17
A.
Kesimpulan................................................................................................ 17
B.
Saran.......................................................................................................... 17
DAFTAR PUSTAKA........................................................................................... 18
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang Masalah
Pasar merupakan tulang punggung
perekonomian masyarakat, baik masyarakat yang berada dikalangan kelas bawah
ataupun masyarakat yang berada di kalangan kelas atas. Semua unsuryang
berkaitan dengan hal ekonomi berada di pasar mulai dari unsur produksi,
distribusi,ataupun unsur konsumsi.
Masalah yang akan dibahas dalam makalah
ini adalah mengenai pasar monopolistik, dantentunya akan membahas mengenai
pengaruhnya terhadap kegiatan ekonomi. Telah kitaketahui bahwa pasar membawa
pengaruh yang sengat besar sekali bagi perubahan zaman yangsudah mencapai
puncak kepesatannya. Seiring dengan bergulirnya waktu dan perubahan duniapasar
juga ikut berubah terbawa arus perubahan dunia yang senakin maju saja. Hal ini
dapatkita lihat dengan perkembangan teknologi yang sudah sangat maju sekali.
B. Rumusan Masalah
1.
Pengertian pasar monopolistik ?
2.
Asumsi pasar monopolistik ?
3.
Karakteristik pasar monopolistik ?
4.
Persaingan monopolistik ?
5.
Keseimbangan dalam pasar persaingan monopolistis
?
6.
Penilaian ke atas persaingan monopolistis ?
7.
Kelebihan dan kekurangan pasar monopolistik ?
C. Tujuan
Tujuan dari makalah ini adalah :
1.
Mahasiswa dapat mengetahui tentang pengertian
pasar monopolistik ?
2.
Mahasiswa dapat mengetahui tentang asumsi pasar
monopolistik ?
3.
Mahasiswa dapat mengetahui tentang karakteristik
pasar monopolistik ?
4.
Mahasiswa dapat mengetahui tentang persaingan
monopolistik ?
5.
Mahasiswa dapat mengetahui tentang keseimbangan
dalam pasar persaingan monopolistis ?
6.
Mahasiswa dapat mengetahui tentang penilaian ke
atas persaingan monopolistis ?
7.
Mahasiswa dapat mengetahui tentang kelebihan dan
kekurangan pasar monopolistik ?
BAB II
PEMBAHASAN
A. Pengertian Pasar Monopolistik
Pasar Monopolistik adalah salah
satu bentuk pasar di mana terdapat banyak produsen yang menghasilkan barang
serupa tetapi memiliki perbedaan dalam beberapa aspek. Penjual pada pasar
monopolistik tidak terbatas, namun setiap produk yang dihasilkanpasti memiliki
karakter tersendiri yang membedakannya dengan produk lainnya. Contohnyaadalah :
shampoo, pasta gigi, kosmetik, dll. Meskipun fungsi semua shampoo sama yakni
untukmembersihkan rambut, tetapi setiap produk yang dihasilkan produsen yang
berbeda memilikiciri khusus, misalnya perbedaan aroma, perbedaan warna,
kemasan, dan lain-lain.
Pada pasar monopolistik, produsen
memiliki kemampuan untuk mempengaruhi hargawalaupun pengaruhnya tidak sebesar
produsen dari pasar monopoli atau oligopoli.Kemampuan ini berasal dari sifat
barang yang dihasilkan. Karena perbedaan dan ciri khas darisuatu barang,
konsumen tidak akan mudah berpindah ke merek lain, dan tetap memilih
merektersebut walau produsen menaikkan harga. Misalnya, pasar sepeda motor di
Indonesia. Produksepeda motor memang cenderung bersifat homogen, tetapi
masing-masing memiliki ciri khusussendiri. Sebut saja sepeda motor Honda, di
mana ciri khususnya adalah irit bahan bakar.Sedangkan Yamaha memiliki
keunggulan pada mesin yang stabil dan jarang rusak. Akibatnya tiap-tiap merek
mempunyai pelanggan setia masing-masing.
Pada pasar persaingan monopolistik,
harga bukanlah faktor yang bisa mendongkrak penjualan.Bagaimana kemampuan
perusahaan menciptakan citra yang baik di dalam benak masyarakat,sehingga
membuat mereka mau membeli produk tersebut meskipun dengan harga mahal
akansangat berpengaruh terhadap penjualan perusahaan. Oleh karenanya,
perusahaan yang beradadalam pasar monopolistik harus aktif mempromosikan produk
sekaligus menjaga citraperusahaannya.
B. Asumsi Pasar Monopolistik
Berikut akan dijelaskan beberapa asumsi tentang pasar
monopolistik:
1.
Setiap perusahaan dalam menentukan keputusannya
tidak tergantung pada perusahaanlainnya,karena itu setiap perusahaan menganggap
bahwa harga-harga pesaing,iklan daripesaing tidak berbeda dengan tindakannya
sendiri. Oleh karena itu perubahan harga olehsuatu perusahan dianggap tidak
akan mempengaruhi perusahaan lain untuk beraksimengubah harga-harga mereka.
2.
Jumlah perusahaan dalam suatu industri sangat
banyak dan semuanya memproduksiproduk dasar yang sama. Namun demikian asumsi
bahwa produk adalah homogensempurna dihilangkan, setiap perusahaan dianggap
mampu untuk membedakan produknyapaling tidak dalam beberapa tingkat atau
derajat dari produk-produk perusahaan saingannya. Dalam persaingan monopolistik
sejalan dengan waktu persaingan jangkapanjang akan banyak perusahaan yang akan
memasuki pasar. Jika semakin banyakperusahaan yang memasuki industri tersebut
dan menawarkan barang pengganti yangsangat dekat (tetapi tidak sempurna) maka pangsa
pasar dari perusahaan yamg pertamaakan menurun.
Pasar
Monopolistik memiliki ciri-ciri yang melekat , yaitu :
1.
Terdapat banyak produsen atau penjual. Meskipun
demikian, pasar ini tidak memilikiprodusen atau penjual sebanyak pasar
persaingan sempurna dan tidak ada satu punprodusen yang mempunyai skala
produksi yang lebih besar dari produsen lainnya.
2.
Adanya Diferensiasi Produk . Pasar ini
menawarkan produk yang cenderung sama, namunmemiliki perbedaan-perbedaan khusus
dengan produk lainnya, misalnya dari carapengemasan, pelayanan yang diberikan
dan cara pembayaran.
3.
Produsen Dapat mempengaruhi harga. Berbeda dengan Pasar Persaingan
Sempurna,dimana harga terbentuk berdasarkan mekanisme pasar, maka pasar
monopolistik dapatmempengaruhi harga meskipun tidak sebesar pasar oligopoli dan
monopoli.
4.
Produsen dapat keluar masuk pasar. Hal ini
dipengaruhi oleh laba ekonomis, saat produsenhanya sedikit di pasar maka laba
ekonomisnya cukup tinggi. Ketika produsen semakinbanyak dan laba ekonomis
semakin kecil, maka pasar menjadi tidak menarik dan produsendapat meninggalkan
pasar.
5.
Promosi penjualan harus aktif . Pada pasar ini
harga bukan merupakan pendongkrak jumlahkonsumen, melainkan kemampuan
perusahaan menciptakan citra baik dimata konsumen,sehingga dapat menimbulkan fanatisme
terhadap produk. Karenanya, iklan dan promosimemiliki peran penting dalam
merebut dan mempertahankan konsumen.Kedudukan persaingan monopolistik akan
membuka peluang pasar yang terbatas lingkupkonsumennya, sehingga pencapaian
laba tak sebesar seperti kedudukan yang mungkin bisadicapai pada pasar
persaingan bebas sempuma. Dalam pasar persaingan monopolistik masih
Kedudukan persaingan monopolistik akan membuka peluang pasar yang
terbatas lingkupkonsumennya, sehingga pencapaian laba tak sebesar seperti
kedudukan yang mungkin bisadicapai pada pasar persaingan bebas sempuma. Dalam
pasar persaingan monopolistik masih juga tetap ada persaingan antara
perusahaan, terutama dalam persaingan kampanyeperiklanan yang mencoba menarik
sebanyak-banyaknya konsumen.Persaingan ini akan memacu perusahaan-perusahaan
yang masuk dalam persainganmonopolistik untuk meningkatkan efisiensi mereka
masing - masing. Dampak yang timbul darikeadaan pasar persaingan monopolistik
lazimnya mendekati keadaan pasar persaingansempuma, dengan demikian harga-harga
juga cenderung mendekati harga pokok produksi.
Terdapat empat macam bentuk pasar dalam perekonomian. Kempat bentuk
pasar itu adalah:
(1)
pasar persaingan bebas sempuma ;
(2)
pasar monopoli ;
(3)
pasar oligopoli ; dan
(4)
pasar persaingan monopolistik.
Persaingan menunjuk pada keadaan di mana terdapat banyak pesaing di
pasar, baik sebagaipenjual maupun pembeli. Persaingan dapat berupa persaingan
harga maupun persaingan nir-harga. Pasar monopoli menunjuk pada pasar di mana
pasar dikuasai sepenuhnya oleh seorang penjual. Monopoli dapat terjadi karena
faktor alam, faktor perlindungan undang-undang,besamya kekuatan perusahaan
terutama dari segi keuangan dan pengalaman usaha. Jika dalamsuatu pasar
terdapat beberapa perusahaan yang menjadi pemegang kekuasaan, maka
pasartersebut dinamakan pasar oligopoli. Sedangkan bentuk pasar yang lain
adalah pasar persainganmonopolistik. Bentuk pasar ini pada dasamya merupakan
pasar yang berada di antara dua jenisbentuk pasar yang ekstrem, yaitu pasar
persaingan bebas sempuma dan pasar monopoli. Olehsebab itu, sifat-sifatnya
mengandung unsur sifat-sifat pasar persaingan sempuma dan pasar monopoli.
C. Karakteristik Pasar Monopolistik
Pasar Monopolistik memiliki kebaikan sebagai berikut :
1.
Banyaknya produsen di pasar memberikan
keuntungan bagi konsumen untuk dapatmemilih produk yang terbaik baginya.
2.
Kebebasan keluar masuk bagi produsen, mendorong
produsen untuk selalu melakukaninovasi dalam menghasilkan produknya.
3.
Diferensiasi produk mendorong konsumen untuk
selektif dalam menentukan produkyang akan dibelinya, dan dapat membuat konsumen
loyal terhadap produk yangdipilihnya
4.
Pasar ini relatif mudah dijumpai oleh konsumen,
karena sebagian besar kebutuhansehari-hari tersedia dalam pasar monopolistic.
Selain memiliki kebaikan, Pasar Monopolistik juga memiliki kelemahan
sebagai berikut :
1.
Pasar monopolistik memiliki tingkat persaingan
yang tinggi, baik dari segi harga,kualitas maupun pelayanan. Sehingga produsen
yang tidak memiliki modal danpengalaman yang cukup akan cepat keluar dari pasar.
2.
Dibutuhkan modal yang cukup besar untuk masuk ke
dalam pasar monopolistik, karenapemain pasar di dalamnya memiliki skala
ekonomis yang cukup tinggi.
3.
Pasar ini mendorong produsen untuk selalu
berinovasi, sehingga akan meningkatkanbiaya produksi yang akan berimbas pada
harga produk yang harus dibayar olehkonsumen
D. Persaingan Monopolistik
Persaingan monopolistik merupakan
suatu jenis pasar yang digolongkan berdasarkan:
1.
Jumlah Perusahaan-perusahaan Persaingan
Monopolistik
Sejumlah
besar perusahaan dalam persaingan monopolistik menyatakan bahwa
perusahaan-perusahaan tersebut adalah kecil dalam perbandingannya terhadap
keseluruhan pasar.Meskipun mereka mempunyai beberapa kekuatan atas harga
(sebagai perluasan bahwaproduk-produk mereka dibedakan), mereka tidak memiliki
kekuatan yang cukup untukmembalas jika perusahaan lain merubah harganya. Ini
merupakan perbedaan yang utamaantara bentuk pasar ini dan oligopoli.
2.
Produk yang Dibedakan pada Persaingan
Monopolistik
Produk
yang dibedakan dijual yang dijual oleh suatu perusahaan dalam
persainganmonopolistik memiliki beberapa fitur yang membuat seorang konsumen
lebih menyukainyadibandingkan produk-produk serupa dari perusahaan-perusahaan
lain yang tersedia. Kekuatandari perusahaan manapun terhadap harga berasal dari
hal yang sangat nyata ini bahwa produk-produk tersebut bukan merupakan penganti
sempurna. Tindakan-tindakan non harga adalahperlu untuk membuat produk tersebut
dibedakan.
E. Keseimbangan Dalam Pasar Persaingan
Monopolistis
1.
Keseimbangan Jangka Pendek
Oleh
karena kurva permintaan adalah menurun sedikit demi sedikit, sebagai akibatnya
kurva MR tidak berimpit dengan kurva permintaan keseimbangan yang dicapai suatu
perusahaan dalam pasar persaingan monopolistis adalah sama dengan di dalam
monopoli. Bedanya, di dalam monopoli yang dihadapi adalah permintaan dari seluruh pasar, sedangkan
dalam persaingan monopolistis, permintaan yang dihadapi perusahaan adalah
sebagian dan keseluruhan permintaan pasar.
Dua
keadaan perusahaan monopolistis Yang ditunjukkan dalam gambar diatas adalah keadaan dimana
perusahaan memperoleh keuntungan. Keuntungan yang maksimum akan diperoleh
apabila perusahaan memproduksi pada tingkat di mana keadaan MC = MR tercapai.
Maka keuntungan maksimum tercapai apabila jumlah produksi adalah Q dan pada
tingkat produksi ini tingkat harga adalah P. Segi empat PABC menunjukkan jumlah
keuntungan maksimum yang dinikmati perusahaan monopolistis itu. Dalam gambar
(ii) yang ditunjukkan adalah keadaan di mana perusahaan mengalami kerugian.
Kerugian akan dapat diminimumkan apabila keadaan MC = MR tercapai. Ini berarti
perusahaan harus mencapai tingkat produksi sebanyak Q, Pada tingkat produksi
ini harga mencapai P. Besarnya kerugian yang diderita digambarkan oleh kotak
PABC.
2.
Keseimbangan Jangka Panjang
Keuntungan
lebih dari normal akan menarik perusahaan‑perusahaan baru untuk
masuk ke dalam industri tersebut. Dalam persaingan monopolistis tidak terdapat
hambatan kepada perusahaan‑perusahaan baru. Maka keuntungan yang
melebihi normal akan menyebabkan pertambahan dalam jumlah perusahaan di pasar.
Sebagai akibatnya setiap perusahaan akan menghadapi permintaan yang semakin
sedikit pada berbagai tingkat harga. Ini berarti kemasukan perusahaan baru akan
menggeser kurva permintaan DD (dan tentunya juga kurva hasil penjualan marginal
MR) ke sebelah kiri, Kemasukan perusahaan baru, dan perpindahan kurva DD dan MR
ke kiri, akan terus berlangsung sehingga perusahaan hanya mendapat keuntungan normal
saja. Dengan demikian, seperti halnya dengan perusahaan dalam pasar persaingan
sempurna, dalam persaingan monopolistis setiap perusahaan hanya mendapat
keuntungan normal di dalam jangka panjang.
Corak
kegiatan perusahaan dalam persaingan monopolistis ketika mendapat keuntungan
normal adalah berbeda dengan corak kegiatan perusahaan dalam persaingan
sempurna yang juga memperoleh untung yang normal. Perbedaan itu adalah: Harga ·
dan biaya produksi di pasar persaingan monopolistis lebih tinggi. Kegiatan ·
memproduksi di pasar persaingan monopolistis belum mencapai tingkat yang
optimal mencapai tingkat di mana biaya produksi per unit adalah paling rendah.
F. Penilaian Ke Atas Persaingan Monopolistis
Di dalam bagian ini analisis yang
dibuat hanya meliputi penilaian ke atas efek dari pasar bersifat persaingan
monopolistis kepada penggunaan sumber-sumber daya, dorongan untuk mengembangkan
teknologi dan melakukan inovasi, dan corak distribusi pendapatan. Salah satu
kegiatan penting yang dilakukan oleh perusahaan monopolistis adalah melakukan
promosi penjualan secara iklan. Kebaikan dan keburukan dari kegiatan ini akan
dinilai dalam bagian berikut.
1.
Efisiensi Dalam Menggunakan Sumber Daya
Untuk
menilai sampai di mana efisiensi pasar persaingan monopolistik di dalam mengalokasikan
sumber‑sumber daya, akan dibuat suatu perbandingan dengan
efisiensi perusahaan dalam pasar persaingan sempurna. Perbandingan tersebut
menunjukkan keseimbangan suatu perusahaan dalam pasar persaingan sempurna dan
keseimbangan suatu perusahaan dalam pasar persaingan monopolistis. Kedua
keadaan keseimbangan tersebut adalah di dalam jangka panjang. Dalam membuat
perbandingan tersebut biaya produksi dalam perusahaan persaingan sempurna dan
perusahaan monopolistis bersamaan.
Dengan demikian ACS = ACm dan MCS = MCm.
Keadaan
tersebut menunjukkan bahwa:
Biaya
· produksi per unit adalah pada tingkat yang paling minimum, Biaya per unit
adalah Ps.
·Harga yang berlaku di pasar adalah PS.
·Jumlah barang yang diproduksikan adalah Qs.
Sedangkan keadaan yang satu lagi menunjukkan bahwa:
Biaya · produksi per unit perusahaan monopolistis adalah lebih tinggi
dari biaya produksi per unit yang paling minimum. Biaya per unit adalah Pm.
Harga · yang berlaku di pasar adalah Pm.
Jumlah barang yang diproduksikan adalah Qm.
Kesimpulan pokok yang dapat dibuat dari membuat perbandingan tersebut
adalah: walaupun perusahaan persaingan sempurna dan perusahaan monopolistik
sama‑sama
mendapat keuntungan normal, tetapi dalam perusahaan monopolistik biaya produksi
per unit lebih tinggi, harga barang lebih tinggi, dan jumlah produksi lebih
rendah (sehingga menyebabkan kapasitas memproduksi yang digunakan adalah di
bawah tingkat yang optimal).
Kesimpulan di atas menunjukkan bahwa perusahaan persaingan sempurna
adalah lebih efisien dari perusahaan monopolistis di dalam menggunakan sumber‑sumber
daya. Baik ditinjau dari sudut efisiensi produktif (seperti telah diterangkan
ia dicapai apabila biaya produksi per unit adalah yang paling minimum), maupun
dari sudut efisiensi alokatif (ia dicapai apabila harga sama dengan biaya
marginal) perusahaan dalam persaingan sempurna adalah lebih efisien dari
perusahaan dalam persaingan monopolistis.
2.
Efisiensi Dan Diferensiasi Produksi
Telah diterangkan dalam analisis
sebelum ini bahwa barang‑barang yang dihasilkan oleh
perusahaan‑perusahaan persaingan monopolistis bersifat berbeda corak,
yaitu ia berbeda dari segi mutu barangnya, pembukusannya, dan pelayanan setelah
penjualan. Perbedaan‑perbedaan ini menyebabkan para konsumen mempunyai pilihan
yang lebih baik dari pilihan yang dapat dibuat mereka di dalam pasar persaingan
sempurna. Pilihan lebih baik, ini dapatlah dipandang sebagai kompensasi kepada
penggunaan sumber‑sumber daya yang kurang efisien seperti yang baru saja
diterangkan.
Persoalannya sekarang adalah:
manakah yang lebih baik kepada masyarakat? Barang yang diproduksikan secara
efisien sehingga dapat dijual dengan harga murah? Ataukah harga yang lebih
mahal sedikit tetapi masyarakat dapat menentukan barang yang akan dikonsuminya
dan pilihan jenis barang yang lebih banyak? Ini merupakan persoalan normatif,
yang jawaban sangat tergantung kepada value judgment masyarakat tersebut.
Sekiranya mereka lebih menyukai harga yang murah, maka kekurangan pilihan tidak
dipandang sebagai suatu yang merugikan. Sebaiknya, apabila masyarakat
menginginkan pilihan barang yang lebih banyak, sehingga dapat dibuat pilihan
yang lebih tepat, harga yang lebih tinggi sedikit tidaklah perlu terlalu
dirisaukan.
3.
Perkembangan Teknologi Dan Inovasi
Sampai
di manakah persaingan monopolistis akan mendorong perkembangan teknologi dan
inovasi? Pada umumnya ahli ekonomi berpendapat bahwa pasar persaingan
monopolistis memberikan dorongan yang sangat terbatas untuk melakukan
perkembangan teknologi. Terbatasnya dorongan tersebut disebabkan karena dalam
jangka panjang perusahaan hanya memperoleh keuntungan normal. Keuntungan yang
melebihi normal di dalam jangka pendek dapat mendorong kepada kegiatan
mengembangkan teknologi.
Tetapi
dorongan tersebut adalah sangat lemah karena perusahaan-perusahaan menyadari
bahwa keuntungan yang diperoleh dari mengembangkan teknologi dan melakukan
inovasi tidak dapat bertahan dalam jangka waktu yang lama. Keuntungan melebihi
normal yang diperoleh akan mendorong perusahaan‑perusahaan
lain untuk masuk ke industri tersebut, dan ini akan terus berlangsung sehingga
keuntungan melebihi normal tidak ada lagi. Maka dalam jangka panjang keuntungan
yang diperoleh dari perkembangan teknologi dan melakukan inovasi tidak dapat
lagi dinikmati.
4.
Distribusi
Pendapatan
Persaingan
monopolistis mengakibatkan corak distribusi pendapatan yang sama sifatnya
seperti yang biasanya terdapat dalam persaingan sempurna, yaitu distribusi
pendapatan adalah seimbang. Karana tidak terdapat keuntungan yang berlebih‑lebihan
dalam jangka panjang, maka pengusaha dan pemilik modal tidak memperoleh
pendapatan yang berlebih‑lebihan. Di samping itu dalam pasar
terdapat banyak perusahaan, dan ini berarti keuntungan normal yang diperoleh
akan dibagikan kepada jumlah pemilik modal dan pengusaha yang banyak jumlahnya.
Berdasarkan kepada kecenderungan ini ahli-ahli ekonomi berpendapat bahwa pasar
persaingan monopolistis menimbulkan distribusi pendapatan yang lebih merata.
5.
Persaingan Bukan Harga
Persaingan
bukan‑harga
pada hakikatnya mengandung arti usaha‑usaha di luar perubahan harga yang dilakukan oleh perusahaan untuk
menarik lebih banyak pembeli ke atas barang yang diproduksinya. Maka pada
hakikatnya usaha‑usaha untuk melakukan persaingan bukan‑harga
bertujuan untuk memindahkan kurva permintaan ke kanan. Perpindahan itu berarti
pada sedap tingkat pendapatan dan kesempatan kerja, jumlah barang yang diminta
menjadi bertambah banyak. Persaingan bukan‑harga dapat dibedakan
kepada dua jenis:
·Diferensiasi produksi, yaitu menciptakan
barang sejenis tetapi berbeda coraknya dengan produksi perusahaan-perusahaan
lain.
·Iklan dan berbagai bentuk promosi penjualan.
Di dalam persaingan monopolistis dan oligopoly, persaingan bukan harga
sangat aktif dilakukan. Di dalam dua pasar yang telah diuraikan terlebih dahulu,
yaitu persaingan sempurna dan monopoli persaingan bukan harga tidak begitu
dipentingkan. Untuk monopoli alasannya tidak sukar untuk dicari, yaitu karena
perusahaan monopoli tidak mempunyai saingan. Dalam persaingan sempurna,
persaingan bukan harga tidak dilakukan karena barang yang diproduksikan
perusahaan-perusahaan adalah serupa atau identical. Para pembeli tidak dapat
membedakan di antara produksi yang ciptakan suatu perusahaan dengan perusahaan
lain. Oleh sebab itu tidak ada gunanya kepada sesuatu perusahaan untuk menarik
lebih banyak pembeli dengan cara persaingan bukan harga. Para pembeli tidak
akan dapat mengetahui manakah barang yang dihasilkan oleh perusahaan yang
menjalankan persaingan bukan‑harga.
6.
Diferensiasi Produksi
Setiap dalam pasar persaingan
monopolistis akan berusaha untuk memproduksikan barang yang mempunyai sifat
yang khusus, dan yang dapat dengan jelas dibedakan dari produksi perusahaan‑perusahaan
lainnya. Maka di dalam pasar akan terdapat berbagai barang yang dihasilkan
suatu industri yang mempunyai corak, mutu, desain, mode, dan merek yang berbeda‑beda.
Terdapatnya berbagai variasi dari sesuatu jenis barang adalah sifat istimewa
dari pasar persaingan monopolis, yang tidak terdapat dalam pasar persaingan
sempurna. Seperti telah diterangkan sebelum ini, dalam pasar persaingan
sempurna, barang yang dihasilkan dan diperjualbelikan adalah sepenuhnya serupa
(identical). Terdapatnya barang yang beraneka ragam coraknya di pasar
persaingan monopolistis menimbulkan keuntungan kepada perusahaan mau pun kepada
para konsumen.
Kepada setiap perusahaan, barang
yang berbeda‑beda sifatnya tersebut akan menjadi daya penarik khusus ke
atas barang yang diproduksikannya. Segolongan konsumen tertentu akan lebih suka
membeli barangnya (walaupun harganya lebih mahal) kalau dibandingkan dengan
barang‑barang yang sejenis yang dihasilkan produsen‑produsen
lain. Dengan demikian diferensiasi produksi dapat menciptakan suatu bentuk
kekuasaan monopoli. Dengan menghasilkan suatu barang tertentu yang berbeda dari
barang lainnya, perusahaan menciptakan suatu penghambat kepada perusahaan‑perusahaan
lain untuk menarik para langganannya. Diferensiasi produksi memungkinkan
seorang produsen dalam pasar monopolistis untuk tetap menjual produksinya
(tetapi jumlahnya semakin sedikit) apabila menaikkan harga. Tetapi sebaliknya,
produsen itu dapat menarik sebagian dari langganan perusahaan‑perusahaan
lain, sekiranya penjualan barangnya,
Kepada para konsumen, barang yang
sejenis tetapi berbeda tersebut menimbulkan suatu keuntungan pula, yaitu
pilihan mereka untuk membeli sesuatu barang menjadi lebih beraneka ragam. Ini
memungkinkan mereka memilih barang yang benar‑benar
sesuai dengan keinginan. Seperti telah disinggung sebelum ini, ahli‑ahli
ekonomi banyak‑ yang memandang pilihan yang beraneka ragam itu sebagai
suatu kompensasi terhadap ketidak efisienan persaingan monopolistis di dalam
menggunakan, sumber‑sumber daya.
7.
Promosi Penjualan Melalui Iklan
Di
dalam perusahaan-perusahaan modem kegiatan mempersiapkan dan mernbuat iklan
adalah suatu bagian penting dari usaha untuk memasarkan hasil produksinya.
Pengeluaran yang dilakukan perusahaan‑perusahaan untuk pengiklanan meliputi
jumlah yang cukup besar yang adakalanya menimbulkan pertambahan yang nyata
kepada biaya produksi. Perusahaan‑perusahaan melakukan kegiatan
pengiklanan untuk mencapai salah satu atau gabungan dari tiga tujuan yang
dinyatakan di bawah ini :
(1)
Untuk memberikan informasi mengenai produk.
Iklan seperti ini dilakukan untuk memberikan penerangan kepada konsumen akan
suatu produk. Iklan itu mungkin untuk barang yang telah lama ada, atau untuk
barang yang haru saja dikembangkan. Iklan seperti ini dinamakan iklan memberi
penerangan atau information advertising.
(2)
Untuk menekankan kualitas suatu produk secara
persuasif. Iklan seperti ini dilakukan untuk menerangkan kepada konsumen akan
kualitas yang sangat baik dari sebuah produk. Beberapa bentuk Iklan, bertujuan
untuk terus menerus mengingatkan para konsumen bahwa barang tersebut ada di
pasar. Iklan seperti ini dinamakan iklan untuk bersaing atau competitive
advertising. Tanpa iklan seperti ini, konsumen dapat berubah sikapnya dan
menjadi langganan. perusahaan lain yang menghasilkan barang yang sama yang
selalu diiklankan.
(3)
Untuk memelihara hubungan baik dengan para konsumen
Iklan tersebut lebih berbentuk memperkenalkan perusahaan tersebut mengenai,
kegiatan‑kegiatan yang dilakukannya. Iklan mengenai hasil‑hasil
produksinya adalah begitu ditekankan. Iklan ini juga dilakukan untuk
menghindari larangan pengiklanan yang dilakukan pemerintah (misalnya iklan
rokok).
(4)
Dari ketiga jenis iklan ini, yang dilakukan
perusahaan dalam pasar persaingan monopolistis adalah jenis iklan yang pertama
dan iklan jenis pertama terutama digunakan pada waktu perusahaan memperkenalkan
hasil-hasil produksinya yang baru. Sedangkan iklan jenis kedua digunakan untuk
mempertahankan kedudukannya di pasar
G. Kelebihan dan Kekurangan Pasar Monopolistik
1.
Keuntungan Pasar Monopolistik
-
Banyaknya produsen dalam pasar sehingga konsumen
memiliki banyak alternatif produk. Jika produk yang biasa dibeli konsumen tidak
tersedia, konsumen dapat dengan mudah memilih produk serupa dari produsen yang
berbeda. Selain itu, konsumen dapat menentukan pilihan produk sesuai dengan
utilitynya (kepuasannya).
-
Produsen dapat bebas keluar dan masuk pasar
karena tidak ada hambatan yang berarti (tidak ada barriers to entry).
-
Banyak inovasi yang dapat dilakukan, mulai dari
proses produksi atau mengembangkan cara baru untuk menarik konsumen.
Kekurangan
Pasar Monopolistik
-
Banyaknya produsen dalam pasar membuat
persaingan yang ketat. Dalam pasar monopolistik, beberapa perusahaan besar akan
memiliki pangsa pasar yang dominan (bisa mencapai 30-40%), kemudian sisanya
dipegang oleh banyak perusahaan-perusahaan kecil. Contoh: Pangsa pasar air mineral
kemasan di Indonesia didominasi oleh Aqua (hampir 90% pada tahun 2008),
kemudian 10% sisanya dipegang oleh perusahaan lainnya.
-
Karena produsen harus selalu mengembangkan
inovasi agar dapat bersaing, akan muncul biaya inovasi yang akhirnya akan dibebankan
kepada konsumen melalui harga produk.
-
Besarnya biaya persaingan yang harus dikeluarkan
seperti iklan dan insentif. Terkadang beberapa iklan justru tidak tepat sasaran
sehingga menghabiskan biaya yang cukup besar. Biaya insentif seperti bonus produk
lain juga akan menimbulkan biaya tambahan.
BAB III
PENUTUP
A. Kesimpulan
Pengaruh ekonomi persaingan
monopolistik merupakan keseluruhan kerugian yangtidak diinginkan dari efisiensi
alokatif dan produktif: konsumen membayar lebih danmampu untuk membeli sedikit
daripada di persaingan sempurna. Bagaimanapun juga,pengaruhnya tidak seserius
monopoli dan produk-produk yang dibedakan menyediakankeragaman yang banyak
diminta. Meskipun demikian, beberapa pemborosan ditunjukkan dalam kelebihan
kapasitas dan dalam penggunaan persaingan non harga.
Setiap perusahaan dalam menentukan
keputusannya tidak tergantung pada perusahaanlainnya,karena itu setiap
perusahaan menganggap bahwa harga-harga pesaing,iklan daripesaing tidak berbeda
dengan tindakannya sendiri. Oleh karena itu perubahan hargaoleh suatu perusahan
dianggap tidak akan mempengaruhi perusahaan lain untukberaksi mengubah
harga-harga mereka.
Jumlah perusahaan dalam suatu
industri sangat banyak dan semuanya memproduksiproduk dasar yang sama. Namun
demikian asumsi bahwa produk adalah homogensempurna dihilangkan, setiap
perusahaan dianggap mampu untuk membedakanproduknya paling tidak dalam beberapa
tingkat atau derajat dari produk-produkperusahaan saingannya.
B. Saran
Dalam persaingan monopolistik sejalan
dengan waktupersaingan jangka panjang akan banyak perusahaan yang akan memasuki
pasar. Jikasemakin banyak perusahaan yang memasuki industri tersebut dan
menawarkan barang pengganti yang sangat dekat (tetapi tidak sempurna) maka
pangsa pasar dariperusahaan yamg pertama akan menurun.
DAFTAR PUSTAKA
No comments:
Post a Comment