Pencarian

Tuesday, December 25, 2018

Makalah Agama Islam


BAB I
PENDAHULUAN

A.    Latar Belakang
Agama merupakan sarana yang menjamin kelapangan dada dalam individu dan menumbuhkan ketenangan hati pemeluknya. agama akan memelihara manusia dari segala bentuk perilaku menyimpang, dan menjauhkanya dari tingkah laku yang negatif. Bahkan agama akan membuat hati manusia menjadi jernih, halus, dan suci. Di samping itu, agama merupakan benteng pertahanan bagi generasi muda dalam menghadapi berbagai macam perilaku yang tidak sesuai dengan norma- norma yang berlaku di masyarakat. 
Kehadiran agama Islam yang dibawa Nabi Muhammad SAW, diyakini dapat menjamin terwujudnya kehidupan manusia yang sejahtera lahir dan batin. Di dalamnya terdapat berbagai petunjuk tentang bagaimana seharusnya manusia itu menyikapi hidup dan kehidupan ini secara lebih bermakna dalam arti yang seluas-luasnya.
Islam merupakan agama yang membawa kedamaian, rasa persaudaraan, cinta kasih, dan tolong menolong. Agama yang telah di ridhai oleh Allah swt. kepada hambanya. dalam Al Quran, semua Nabi memilih islam sebagai agama mereka untuk mencapai tujuan akhir dari kehidupan mereka, yaitu kehidupan akhirat. 
Sebagai ummat islam kita tentunya harus memahami makna dari agama yang kita anut. Karena dengan mengerti makna dan maksud dari ajaran islam, maka di harapkan kita akan senatiasa melaksanakan kewajiban kita sebagai umat islam dengan penuh keikhlasan dan kekhusyuan.
  
B.     Rumusan  Masalah
1.      Apa makna agama islam
2.      Apa keistimewaan agama islam dan ciri – ciri agama islam
3.      Apa kebutuhan manusia terhadap agama islam
4.      Bagaimyana perbedaan agama wahyu (samawi) dan agama budaya (Ardhi)

C.    Tujuan Penulisan
1.      Untuk menjelaskan makna agama islam
2.      Menjelaskan keistimewaan  dan ciri – ciri agama islam
3.      Menjelaskan kebutuhan manusia terhadap agama islam
4.      Menjelaskan perbedaan agama wahyu (samawi) dan agama budaya (Ardhi)


  

BAB II
PEMBAHASAN

A.    Sejarah Agama Islam
Islam muncul di Jazirah Arab pada abad ke-7 masehi ketika Nabi Muhammad SAW mendapat wahyu dari Allah SWT Setelah kematian Rasullullah SAW. kerajaan Islam berkembang sampai Samudra Atlantik di Barat dan Asia Tengah di Timur. Lama-kelamaan umat Islam terpecah dan terdapat banyak kerajaan-kerajaan Islam lain yang muncul.
Namun demikian, kemunculan kerajaan-kerajaan Islam seperti kerajaan Umayyah,kerajaan Abbasiyyah, kerajaan Seljuk/Turki Seljuk,Kekhalifahan Ottoman, Kemaharajaan Mughal, India, dan Kesultanan Melaka telah menjadi kerajaaan yang kuat dan besar di dunia. Tempat belajar ilmu yang hebat telah mewujudkan satu Tamadun Islam yang agung.Banyak ahli-ahli sains, ahli-ahli filsafat dan sebagainya muncul dari negeri-negeri Islam terutama pada Zaman Emas Islam.
Pada abad ke-18 dan ke-19 masehi, banyak kawasan-kawasan Islam jatuh ke tangan penjajah Eropa. Setelah Perang Dunia I, Kerajaan Ottoman yaitu kekaisaran Islam terakhir tumbang menyembah bumi. Jazirah Arab sebelum kedatangan Islam merupakan sebuah kawasan yang dilewati oleh jalur sutera. Kebanyakkan orang Bangsa Arab/Arab merupakan penyembah berhala dan ada sebagian merupakan pengikut agama Kristen dan Yahudi.Mekah ialah tempat suci bagi bangsa Arab ketika itu karana di situ terdapatnya berhala-berhala agama mereka dan juga terdapat Telaga Zamzam dan yang paling penting sekali Kaabah.
Nabi Muhammad SAW. dilahirkan di Mekah pada Tahun Gajah (570 atau 571 masihi). Ia merupakan seorang anak yatim sesudah ayahnya Abdullah bin Abdul Muthalib dan ibunya Aminah binti Wahab meninggal dunia. Ia dibesarkan oleh pamannya yaitu Abu Thalib. Baginda kemudiannya menikah dengan Siti Khadijah dan menjalani kehidupan yang bahagia.
Namun demikian, ketika Nabi Muhammad SAW. berusia lebih kurang 40 tahun, beliau didatangi oleh Malaikat Jibril a.s. Sesudah beberapa waktu beliau mengajar ajaran Islam secara tertutup kepada rekan-rekan terdekatnya yang dikenal sebagai “as-Sabiqun al-Awwalun(Orang-orang pertama yang memeluk Islam)”dan seterusnya secara terbuka kepada seluruh penduduk Mekah.
Pada tahun 622 masehi, baginda dan pengikutnya hijrah ke Madinah. Peristiwa ini disebut Hijrah. Peristiwa lain yang terjadi setelah hijrah adalah dimulainya kalender Hijrah. Mekah dan Madinah kemudiannya berperang. Nabi Muhammad s.aw. memenangi banyak pertempuran walaupun ada di antaranya tentera Islam yang tewas. Lama kelamaan orang-orang Islam menjadi kuat dan berhasil menaklukkan Kota Mekah. Setelah wafatnya Nabi Muhammad SAW., seluruh Jazirah Arab di bawah penguasaan orang Islam.

B.     Makna Agama Islam
Islam  atau dalam bahasa Arab disebut al-islām  yang berarti “berserah diri kepada Tuhan” adalah agama yang mengimani satu Tuhan, yaitu Allah SWT. Agama ini dianut lebih dari satu seperempat miliar orang pengikut di seluruh dunia. Dengan demikian, Islam adalah  agama terbesar kedua di dunia setelah agama Kristen. Islam memiliki arti "penyerahan", atau penyerahan diri sepenuhnya kepada Tuhan. Pengikut ajaran Islam dikenal dengan sebutan Muslim yang berarti "seorang yang tunduk kepada Tuhan", atau lebih lengkapnya adalah Muslimin bagi laki-laki dan Muslimat bagi perempuan.
Islam mengajarkan bahwa Allah menurunkan firman-Nya kepada manusia melalui para nabi dan rasul utusan-Nya, dan meyakini dengan sungguh-sungguh bahwa Muhammad adalah nabi dan rasul terakhir yang diutus ke dunia oleh Allah.
Sedangkan dalam Al Quran terdapat beberapa makna yang memberikan penjelasan tentang islam seperti berikit ini:
1.      Islam berarti berserah diri sebagaimana firman Allah dalam Alquran surah Ali Imran ayat 83 yang artinya: “maka apakah mereka mencari agama yang lain dari agama Allah, padahal kepada-nya-lah mereka berserah  diri segala apa yang di langit dan dibumi, baik dengan suka maupun terpaksa dan hanya kepada Allahlah mereka dikembalikan (QS.3:83)”[7] dalam ayat dapat di katakana bahwa berserah diri (islam) dari segala apa yang ada di langit dan di langit dan di bumi artinya segala benda dan makhluk lain seperti batu, air, pohon-pohonan, bulan, bintang, kambing, kerbau dan sebagainya mereka islam (berserah diri kepada Allah) termasuk manusia, sebagaimana firman Allah yang artinya: "Ibrahim bukan seorang yahudi dan bukan pula nasrani akan tetapi dia adalah seorang yang lurus lagi berserah diri kepada allah dan sekali bukankah dia termasuk golongan orang orang musyrik (Q.S.3:67) "[8]
2.      Islam sama dengan arti sujud yaitu tunduk, patuh, taat, kepada aturan Allah (sunnatullah) sebagaimana firman Allah yang artinya: "hanya kepada allah sujud (tunduk,patuh,taat kepada Allah)segala apa yang di langit dan di bumi baik dengan kemauan sendiri atau pun terpaksa sujud taat tunduk pula) bayang bayang di waktu pagi dan petang (Q.S 13:15)"[9] dalam ayat di atas dijelaskan bahwa kata islam mempunyai arti sujud yakni tunduk dan patuh kepada aturan aturan allah dan taat kepada syariat nya sebagaimana dalam ayat lain yang artinya :  "dan sesungguhnya di antara kamu ada orang orang yang taat dan ada orang orang yang menyimpang dari kebenaran barangsiapa yang taat maka mereka benar benar telah memilih jalan yang lurus (Q.S jin:14)."[10]
3.      Islam sama dengan Dien dalam arti tata cara hidup dan cara beribadah. Sebagaimana dalam alquran  “Bagimu agamamu dan bagiku agamaku (Q.s 109:6)[11]

Islam dalam pengertian dien yang lebih luas lagi seperti mengandung aspek hukum syariat dan aspek lainya yang dalam bahasa Indonesia diterjemahkan agama yang datang dari Allah untuk mengatur hidup dan kehidupan manusia dalam hubunganya dengan Allah dan dengan manusia bumi dan alam lain yang lebih luas dn menyeluruh seperti firman Allah yang artinya: "dan telah disyariatkan bagi kamu tentang agama apa yang telah di wasiatnya kepada Nuh dan apa yang telah kami wahyukan kepada mu dan apa yang telah kami wasiatkan kepada Ibrahim musa isa yaitu tegakkanlah agama dan janganlah kamu berpecah belah tentangnya. Amat berat bagi orang-oarang musyrik agama yang kamu seru mereka kepadanya. Allah menarik kepada agama itu orang yang dikehendaki-nya dan member petunjuk kepada (agama)-Nya orang yang kembali (kepada-Nya) "(Q.S 42:13)
Dalam ayat di atas dapat ditarik pengertian bahwa dien dalam aspek ajaran bagi para nabi adalah sama yaitu tauhidullah termasuk agama yang dibawa nabi muhammad yaitu deinul islam. Islam dalam arti dien dijelaskan pula dalam surah ali imran ayat 19 dan 85 yaitu: "sesungguhnya agama (yang diridhai ) di sisi allah adalah islam" (Q.S 3:19) "barangsiapa mencari selain agama islam maka sekali-kali tidak akan diterima (agama itu) daripadanya, dan dia di akhirat tetmasuk orang-orang yang rugi (Q.S 3:85)
Ayat-ayat di atas menjelaskan beberapa makna islam yang terdapat dalam al quran,sebernanya jika digali makna islam itu pengertiannya sangat luas dan sangat beragam tetapi saya tidak bisa menjelaskan semuanya di sini mudah-mudahan di lain kesempatan saya bisa membahas makna islam lebih banyak lagi.

C.    Rukun Islam
Dalam islam, ada dua rukun penting yang harus dikerjakan oleh seorang muslim, yakni rukun islam dan rukun iman. Tentang rukun islam, kaum muslimin umumnya digalakan untuk memegang lima rukun islam, yaitu lima pilar yang menyatukan muslim sebagai sebuah komunitas. Tambahan dari lima rukun, hukum islam telah membangun tradisi perintah yang telah menyentuh hampir semua aspek kehidupan dan kemsyarakatan. Tradisi ini melputi segala praktik, seperti kehalalan, perbankan, jihad, zakat.
Adapun isi dari kelima rukun Islam adalah sebagai berikut:
1.      Mengucapkan dua kalimat syahadat, yang intinya ialah bersaksi bahwa tiada Tuhan selain Allah dan Muhammad adalah utusanNya.
2.      Mendirikan sholat wajib lima kali sehari
3.      Berpuasa pada bulan Ramadhan
4.      Memayar zakat
5.      Menunaikan ibadah Haji bagi yang mampu
Sementara itu, yang dinamakan rukun ialah pilar keimanan dalam islam yang harus dimiliki oleh seorang muslim. Jumlahnya ada enam, enam rukun iman ini didasarkan pada ayat-ayat Al Qur’an dan Hadits jibril yang terdapat dala kitab Shahih Bukhari dan Shahih Muslim yang diriwayatkan dari Umar bin Khathab. Adapun isi dari keenam rukun iman adalah sebagai berikut:
1.      Iman kepada Allah
2.      Iman kepada Malaikat-Nya
3.      Iman kepada Kitab-Nya
4.      Iman kepada Nabi dan Rasul-Nya
5.      Iman kepada hari kiamat
6.      Iman kepada Qadha dan Qadar
Demikianlah rukun islam dan rukn iman yang harus dipegang teguh oleh umat Muslim.

D.    Dasar-Dasar Hukum Agama Islam
Sebagai sebuah Agama,Islam tentunya mempunya sejumlah hukum yang menjadi patokan dalam mengatasi berbagai permasalahan. Berikut adalah sumber-sumber hukum Islam.
1.      Al Qur’an
Dasar hukum islam yang pertama dan paling utama adalah kalam Allah, yakni Al-Qur’an. Secara bahasa, kata “Al-Qur’an” bentuk masdar dari kata qara-a yang bermakna membaca. Al-qur’an adalah firman Allah yang diturunkan kepada Nabi Muhammad SAW., yang termaktub dalam mushaf-mushaf (lembaran-lembaran yang diberi jilid), yang disalin dengan jalan mutawatir, yang membacanya bernilai ibadah.
Dari definisi tersebut dapat dirumuskan bahwa al-qur’an adala sebgai berikut:
a)      Firman Allah SWT.ysng diturunkan kepada Nabi Muhammad SAW. Melalui malaikat jibril.
b)      Berfungsi sebagai mukjizat
c)      Tertulis dalam Mushaf
d)     Disampaikan dengan jalan mutawatir
e)      Bernilai ibadah bagi pembacanya
Sebagai dasar hukum yang paling utama, Al-Qur’an diturunkan dengan sebuah tujuan, yang salah satunya adalah membina umat manusia, sehingga mereka mampu menjalankan ajaran agama yang kekal ini, sekaligus menjadi khalifah atau pemimpin di muka bumi ini. Selain tujuan tersebut, ada beberapa tujuan dari diturunknnya Al-Qur’an (sebagai dasar hukum islam).
a)      Pertama, memimpin manusia kejalan keselamatan dan kebahagiaan.
b)      Kedua, memelihara dan mempertahankan martabat kemanusiaan.
c)      Ketiga, memelihara dan mempertahankan kesucian manusia
d)     Keempat, sebagai petunjuk, pedoman, dn rahmat bagi orang yang meyakininya
e)      Kelima, sebagai pelajaran dan pemahaman.
Selain melalui perantara malaikta jibril, Allah juga menurunkan wahyuNya secara langsung kepada Nabi Muhammad SAW. Adapun prosesnya dengan cara sebagai berikut:
a)      Allah Swt. Menyampaikan pengertian kedalam hati Nabi Muhammad SAW., atau menimpakannya kedalam lubuk hati Nabi Muhammad SAW.
b)      Allah Swt., berbicara dengan Nabi Muhammad SAW. Dibalik hijab. Dengan cara ini, penyampaian wahyu tidak menggunakan perantara, sama halnya dengan cara sebelumnya.
Adapun fungsi Al Qur’an dalam agama Islam adalah sebagai berikut:
a)      Sebagai petunjuk bagi orang-orang yang bertkwa
b)      Sebagai sumber hukum. Al Qur,an sebagai dasar hukum mempunyai tiga inti dasar hukum. Pertama, hukum yang berhubungan dengan masalah aqidah. Kedua, hukum yang mengatur hubungan manusia dengan Allah Swt. Ketiga, hukum yang berhubungan dengan akhlak manusia.
c)      Sebgai pedoman hidup. Al Qur’an dijelaskan sebagai pedoman hidup karena memiliki beberapa kelebihan den keistimewaan.
Tidak ada keraguan tentang Al Qur,an sebagai sumber hukum Agama Islam, sebagaimana telah dijelaskan Oleh Allah dalah FirmanNya yaitu: “ KItab Al Qur’an ini tidak ada keraguan padanya, petunjuk bagi mereka yang bertakwa” (QS. Al Baqarah [2] : 2)
2.      Hadits
Setelah Al Qur,an,dasar hukum yang kedua dibawahAl Qur,an adalah hadits. Hadits adalah perkataan dan perbuatan yang dicontohkan oleh Nabi Muhammad SAW. Dari segi bahasa, hadits bermakna kabar, berita, atau hal yang diberitakan secara turun temurun. Sedangkan menurut istilah hadits ialah segala sesuatu yang bersumber dari Nabi Muhammad SAW. Baik perkataan, perbuatan, taqrir (persetujuan) ataupun yang sepadanya. Kata lain yang juga dipakai dengan pengertian demikian ialah sunnah. Arti sunnah menurut bahasa adalah jalan, tabiat, dan kebiasaan, yaitu jalan yang ditempuh atau kebiasaan yang dipakai dan diperntahkan oleh Nabi Muhammad SAW.
Dari segi pembagiannya, hadits dibagi menjadi tiga yaitu:
a)      Sunnah Qauliyah
Sunnah qauliyah adalah ucapan-ucapan atau sabda Nabi Muhammad SAW. Dalam berbagai kesempatan, sekaligus keadaan yang berhubungan dengan penerapan hykum atau ketentuan-ketentuan lain dalam Islam.
b)      Sunnah Fi’liyah
Sunnah fi’liyah adalah perbuatan atau prilaku Nabi Muhammad SAW. Ntuk memebrikan turunan atau contoh pelaksanaan ibadah maupun urusan-urusan lain dalam Islam.
c)      Sunnah Taqririyah
Sunnah taqriryah adalah pernyataan atau persetujuan Nabi Muhammad SAW. Terhadap suatu perbuatan yang dilakukan oleh sahabat.


Sebagai sumber hukum yang kedua setekah al qur’an, hadits berfungsi sebagai berikut:
a)      Berfungsi menetapkan dan memperkuat hukum-hukum yang Telah ditentukan oleh Al Qur,an.
b)      Berfungsi memberi penjelasan terhadap ayat-ayat Al Qur’an
c)      Berfungsi menetapkan hukum yang tidak ada penjelasannya dalam Al Qur’an
3.      Ijtihad
Secara terminologisijtihad berarti mengerahkan segala kemampuan secara maksimal dalam mengungkap kejelasan dan memahami ayat al qur’an dan sunnah yang menunjukan materi atau kebenaran materinya zhanni, serta memecahkan permasalahan yang muncul dalam kehidupan masyarakat berdasarkan prinsip dan nilai Islam. Ijtihad kepastian sumber hukumnya tidak bisa disejarkan dengan sumber pokok ajaran islam yaitu al qur’an dan hadits. Ijtihad lebih tepat dikatakan sebagai alat atau cara untuk menetapka hukum terhadap fenomena-fenomenakehidupan manusia dengan landasan al qur,an dan sunnah.
Bentuk-bentuk Ijtihad
a)      Ijma’
Ijma’ adalah kesepakatan para ulama islam dalam menetapkan suatu masalahyang tidak diterangkan dalam al qur’an dan sunnah.
b)      Qiyas
Qiyas adalah menetapkan hukum atas suatu perbuatan yang belum ada ketentuannya berdasarkan sesuatu yang sudah ada ketentuannya berdasarkan persamaan.
c)      Istihsan
Istihsan adalah menetapkan hukum suatu masalah yang tidak dijelaskan secara rinci di dalam Al qur’an dan hadits.
d)     Istishab
Istishab adalah meneruskan berlakunya suatu hukum yang telah ada dan ditetapkan karena adanya suatu dalil, sampai ada suatu dalil yang mengubah kedudukan dari hukum tersebut.
e)      Istidlal
Istidlal adalah menetapkan hukum suatu perbuatan yang tidak disebutkan secara tegas dalam al qur’an dan hadits.
f)       Maslahah Mursalah
Maslahah Mursalah adalah erkara yang perlu dilakukan demi kemaslahatan.
g)      Urf( adat)
Urf adalah urusan ang disepakati oleh segologan manusia dalam perkembangan hidup mereka.

E.     Keistimewaan dan Ciri- Ciri Agama Islam
1.      Rabbani
Islam sebagai agama Allah mempunyai ciri-ciri unggul yang tidak terdapat pada agama-agama lain maupun agama ciptaan manusia lainya. Rabbani yang berarti ketuhanan, yaitu dari segi penciptaan dan pengabdian kepada Tuhan yang satu yaitu Allah SWT. Islam adalah agama yang  datang dari Zat yang MahaTinggi.
Ia bersifat rabbani kerana sumber utama syariah adalah Wahyu Allah swt. Wahyu ini diturunkan kepada Nabi Muhammad SAW. dengan dua pendekatan. Pertama wahyu dalam bentuk lafaz dan makna yaitu Al-Quran, dan yang kedua dalam bentuk AS-Sunnah. Oleh karena itu, Islam  berbeda dengan agama lain yang diciptakan atau dibentuk oleh manusia sehingga  bersifat lemah.
Ciri Islam juga berasaskan ketuhanan karena segala sesuatu diciptakan oleh Allah Swt. Maha sempurna dan tidak sesuatu yang dapat menandinginya. Semua makhluk ciptaanNya akan kembali menemuinya di Akhirat nanti  sebagaimana yang telah dijanjikanya.
2.      Syumul dan Lengkap
Syariah Islam mencakup seluruh aspek hidup manusia, mencakup hubungan manusia dengan Pencipta, sesama manusia, dan juga hubungan  manusia dengan makhluk lain. Agama ciptaan manusia tidak akan memiliki ciri-ciri seperti ini, kerana agama tersebut tidak menentukkan peraturan yang bersangkutan dengan akidah, ibadah, akhlak.[17]
3.      Seimbang dan Sederhana (Tawazzun dan Wasatiyyah)
Seluruh ajaran Islam dan sistemnya ditegakkan atas dasar seimbang dan sederhana. Setiap bagian dengan bagian yang lain saling terkait. Kehidupan manusia tidak lengkap jika mementingkan pembangunan fisik semata. Fakta kejadian manusia dari pada unsur fisik dan rohani membutuhkan pembangunan yang seimbang dari segi rohani dan fisik.
Jadi syariah ini harus dilakukan secara keseluruhan oleh manusia, bukan bagian tertentu saja. Apa bila manusia hanya mengambil bagian tertentu saja dan meninggalkan sebagian perintah yang lain maka cacatlah Islam mereka, serta pincanglah kehidupan masyarakat dan negara.
4.      Thabat Wal-Murunah (Tetap dan Fleksibel)
Tetap dan fleksibel berarti klaim dan aturan Islam adalah tetap kepada siapa pun dan sampai hari akhirat. Islam menentukan kewajiban yang sama walau di mana manusia berada dan ketetapan itu dapat menjadi fleksibel dalam kondisi-kondisi tertentu dengan tujuan tidak menyusahkan penganutnya. Misalnya shalat 5 waktu wajib ditunaikan tetapi fleksibel dilakukan baik di rumah, lapangan, hutan dll.
5.      Praktikal (Waqiyyah)
Islam bukan agama yang berbentuk teori semata-mata yaitu yang menyangkut ke persoalan hati dan pikiran, bukan hanya berbentuk lisan yang berfokus pada ucapan saja, bahkan lebih dari itu karena Islam adalah agama yang mencakup seluruh kejadian manusia dan peraturan yang mengatur hidup mereka supaya bahagia   selama -lamanya.
6.      Universal (Alamiyyah)
Islam adalah agama yang bersifat universal. Artinya ia meliputi-semua tempat dan waktu. Tidak ada batas geografis yang dapat mengisolasi Islam dari pada manusia meskipun mereka berada diplanet Mars sekalipun. Firman Allah swt:  "Katakanlah (Muhammad):" Wahai sekalian manusia! Sesungguhnya aku adalah utusan Allah kepadamu semua ". {Al-Araf: 158}
Atas sifat alami dan universal inilah, maka syariat Islam mampu menjamin kebahagiaan manusia tidak peduli warna kulit dan keturunan serta segala kebutuhan mereka sepanjang zaman dan tempat.

F.     Kebutuhan Manusia pada Agama Islam
1.      Pengertian Manusia
Manusia adalah makhluk yang berakal budi(mampu menguasai makhluk lain); insan; orang.[23] Manusia adalah makhluk hidup yang berbadan tegak, yang kulitnya tampak (tidak tertutup bulu), tampak kulitnya, mempunyai akal, pemikiran, akhlak yang utama emosi yang selalu berubah-ubah, perasaan yang benar, daya nalar yang sehat, serta perkataan yang fasih dan jelas.
Allah memulai penciptaan manusia dari tanah, kemudian menciptakan keturunannya dari sari pati air yang hina (air mani). Dia menciptakan Adam, manusia pertama dari tanah dengan tangan-Nya dan meniupkan roh (ciptaan)-Nya, lalu darinya Dia ciptakan Istrinya, Hawa.
2.      Pengertian Agama
Dalam masyarakat Indonesia selain dari kata agama, dikenal pula kata din ( الدّين ) dari bahasa Arab dan kata religi dari bahasa Eropa. Agama berasal dari kata Sanskrit. Satu pendapat mengatakan bahwa kata itu tersusun dari dua kata, a = tidak dan gam = pergi, jadi tidak pergi, tetap di tempat, diwarisi turun- temurun. Agama memang mempunyai sifat demikian. Ada lagi pendapat yang mengatakan bahwa agama berarti teks atau kitab suci. Dan agama-agama memang mempunyai kitab-kitab suci. Selanjutnya dikatakan lagi bahwa gam berarti tuntunan. Memang agama mengandung ajaran-ajaran yang menjadi tuntunan hidup bagi penganutnya.
3.      Kebutuhan Manusia Terhadap Agama
Secara naluri, manusia mengakui kekuatan dalam kehidupan ini di luar dirinya. Ini dapat dilihat ketika manusia mengalami kesulitan hidup, musibah, dan berbagai bencana. Ia mengeluh dan meminta pertolongan kepada sesuatu yang serba maha, yang dapat membebaskannya dari keadaan itu. Naluriah ini membuktikan bahwa manusia perlu beragama dan membutuhkan Sang Khaliknya.
Agama menjadi sangat penting bagi manusia, dengan aturannya yang khusus dalam memenuhi kebutuhan manusia itu sendiri, maka dengan sunnah-sunnah yang telah ditetapkan oleh Tuhannya, dia mengusahakan makanan dan minuman, pakaian, dan obat-obatan serta tempat tinggal dan kendaraannya. Kondisi seperti ini menuntut adanya saling menolong dari setiap individu manusia untuk memebuhi kebutuhan hidupnya, dan mempertahankan keberlangsungan sampai ajalnya tiba.
Sekurang-kurangnya ada tiga alasan yang melatarbelakangi perlunya manusia terhadap agama. Ketiga alasan tersebut secara singkat dapat dikemukakan sebagai berikut:
Ø  Fitrah Manusia
Ø  Kelemahan dan Kekurangan Manusia
Ø  Tantangan Manusia dalam mengarungi kehidupan[27]
Berdasarkan hal-hal tersebut di atas, maka kebutuhan manusia akan agama Tuhan yang benar itu lebih besar daripada kebutuhannya akan unsur-unsur pertama untuk menjaga hidupnya seperti air, makanan dan udara. Dan tidak ada yang mengingkari atau memperdebatkan kebenaran ini kecuali pembangkang yang sombong, tidak berguna kesombongannya dan tidak perlu didengar  alasan-alasannya.
Jika manusia yang berakal dan mendapat petunjuk dalam mencari satu agama Tuhan yang benar dan murni, maka dia pasti mendapatkannya dalam Islam, agama semua manusia, yang terkandung dalam kitab-Nya, Al-Qur’an yang mulia, yang tidak berkurang satu huruf pun darinya sejak diturunkannya dan tidak pula ada tambahan satu huruf pun padanya. Dan tidak diganti satu kata pun dari tempatnya dalam Al-Qur’an. Dan tidak ada ungkapan yang keluar dari apa yang ditunjukkannya, walaupun telah berlalu seribu empat ratus lebih. Manusia beragama karena mereka memerlukan sesuatu dari agama itu, yaitu manusia memerlukan petunjuk-petunjuk untuk kebahagiaanya di dunia dan akhirat

G.    Agama Wahyu (Samawi) dan Agama Budaya (Ardhi)
1.      Agama Samawi dan pengertiannya
Karakter agama dengan demikian pertama-tama, dilihat sebagai sesuatu yang mencakup segala perwujudan dan bentuk hubungan manusia dengan yang Adikodrati. Kedua, Terhadap yang Adikodrati itu, manusia merasa diri kecil, dan menggantungkan diri kepada yang adikodrati tersebut. Yang Adikodrati membuat manusia takut atau takwa karena sifatNya yang dahsyat; tetapi sekaligus juga membuat manusia tertarik kepadaNya (tremendum et fascinoscum). Istilah Adikodrat dari suatu pengalaman para pendiri agama-agama, yang lazimnya dinamai wahyu. Wayhu ini mencakup pandangan tentang Yang Ilahi itu sendiri, asal-usulnya, tentang akhirat, tentang tuntunan akhlak/moral serta cara-cara beribadat. Biasanya apa yang diterima sebagai wahyu dicantumkan dalam Kitab yang dinamakan Kitab Suci.
Dalam hubungan dengan hal tersebut kita dapat mengatakan bahwa agama samawi adalah agama yang benar-benar berasal dari Yang Ilahi tersebut, datang dari yang Adikodrati. Singkatnya datang dari Tuhan sendiri. Oleh karena agama Samawi itu berasal dari Tuhan, atau yang tansenden, atau yang Adikodrati maka sebagai pegangan iman, agama tersebut memiliki Kitab Sucinya.Contoh agama samawi adalah Islam, Kristen, dan Yahudi.
2.      Agama budaya (Ardhi)
Agama Ardhi adalah agama yang berkembang berdasarkan budaya, daerah, pemikiran seseorang yang kemudian diterima secara global. Serta tidak memiliki kitab suci yang berlandaskan wahyu.
Ciri-ciri Agama Ardhi ,yaitu :
a)      Agama diciptakan oleh tokoh agama
b)      Tidak memiliki kitab suci
c)      Tidak memiliki nabi dan
d)     Berasal dari daerah dan kepercayaan masyarakat
e)      Ajarannya dapat berubah-ubah sesuai dengan perubahan akal pikiran penganutnya.
f)       Konsep ketuhanannya panthaisme, dinamisme, dan animisme. 
g)      Tumbuh secara komulatif dalam masyarakat penganutnya. 
h)      Ajarannya dapat berubah-ubah ,sesuai dengan akal perubahan akal pikiran penganutnya.
i)        Kebenaran ajarannya tidak universal,
j)        Contoh agama ardhi yaitu Hindu, Budha, Konghuchu, dll[31]



BAB III
PENUTUP

A.    Kesimpulan
Makna dalam arti kata selamat, maka islam adalah jalan hidup (way of life) satu-satunya yang paling selamat mengantarkan manusia sampai tujuan akhirnya.yaitu kehidupan akhirat. Dalam konteks perjalanan, tujuan hanya dapat dicapai melalui jalan yang ditempuh. Sedangkan sebuah jalan, ia memiliki cara dan aturan.
Akhirat adalah tujuan akhir dari perjalanan manusia, cara yang terbaik adalah cara Rasulullah, dan aturan yang digunakan adalah berdasarkan Al Quran dan Sunnah, dan islam adalah bentuk dari gabungan antara aturan dan cara tersebut (Al Quran dan Sunnah + Cara Rasulullah) yang membetuk jalan yang paling selamat untuk mencapai tujuan  dari perjalanan manusia yaitu bahagia di Dunia dan bahagia di Akhirat.

B.     Saran
Kami yakin dalam penulisan makalah ini banyak sekali kekurangannya. Untuk itu kami mohon kepada para pembaca agar dapat memberikan saran, kritikan, atau mungkin komentarnya demi kelancaran tugas ini.


  

DAFTAR PUSTAKA

1.      http://asbarsalim009.blogspot.com/2014/02/bab-ii-kebutuhan-manusia-terhadap-agama.html
5.      Sumber: http://imam-muchlas.blogspot.com/2009/08/agama-samawi-dan-agama-budaya.html
8.      Aminuddin, dkk, Pendidikan Agama Islam, (Bogor: Ghalia Indonesia, 2005), hal. 12


No comments:

Pencarian isi Blog