BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
Agama merupakan sarana yang menjamin kelapangan dada dalam individu dan
menumbuhkan ketenangan hati pemeluknya. agama akan memelihara manusia dari
segala bentuk perilaku menyimpang, dan menjauhkanya dari tingkah laku yang
negatif. Bahkan agama akan membuat hati manusia menjadi jernih, halus, dan
suci. Di samping itu, agama merupakan benteng pertahanan bagi generasi muda
dalam menghadapi berbagai macam perilaku yang tidak sesuai dengan norma- norma
yang berlaku di masyarakat.
Kehadiran agama Islam yang dibawa Nabi Muhammad SAW, diyakini dapat
menjamin terwujudnya kehidupan manusia yang sejahtera lahir dan batin. Di
dalamnya terdapat berbagai petunjuk tentang bagaimana seharusnya manusia itu
menyikapi hidup dan kehidupan ini secara lebih bermakna dalam arti yang
seluas-luasnya.
Islam merupakan agama yang membawa kedamaian, rasa persaudaraan, cinta
kasih, dan tolong menolong. Agama yang telah di ridhai oleh Allah swt. kepada
hambanya. dalam Al Quran, semua Nabi memilih
islam sebagai agama mereka untuk mencapai tujuan akhir dari kehidupan mereka,
yaitu kehidupan akhirat.
Sebagai ummat islam kita tentunya harus memahami makna
dari agama yang kita anut. Karena dengan mengerti makna dan maksud dari ajaran
islam, maka di harapkan kita akan senatiasa melaksanakan kewajiban kita sebagai
umat islam dengan penuh keikhlasan dan kekhusyuan.
B. Rumusan Masalah
1. Apa makna agama
islam
2. Apa
keistimewaan agama islam dan ciri – ciri agama islam
3. Apa kebutuhan
manusia terhadap agama islam
4. Bagaimyana
perbedaan agama wahyu (samawi) dan agama budaya (Ardhi)
C. Tujuan Penulisan
1. Untuk
menjelaskan makna agama islam
2. Menjelaskan
keistimewaan dan ciri – ciri agama islam
3. Menjelaskan
kebutuhan manusia terhadap agama islam
4. Menjelaskan
perbedaan agama wahyu (samawi) dan agama budaya (Ardhi)
BAB II
PEMBAHASAN
A. Sejarah Agama Islam
Islam muncul di Jazirah Arab pada
abad ke-7 masehi ketika Nabi Muhammad SAW mendapat wahyu dari Allah SWT Setelah
kematian Rasullullah SAW. kerajaan Islam berkembang sampai Samudra Atlantik di
Barat dan Asia Tengah di Timur. Lama-kelamaan umat Islam terpecah dan terdapat
banyak kerajaan-kerajaan Islam lain yang muncul.
Namun demikian, kemunculan
kerajaan-kerajaan Islam seperti kerajaan Umayyah,kerajaan Abbasiyyah, kerajaan
Seljuk/Turki Seljuk,Kekhalifahan Ottoman, Kemaharajaan Mughal, India, dan
Kesultanan Melaka telah menjadi kerajaaan yang kuat dan besar di dunia. Tempat
belajar ilmu yang hebat telah mewujudkan satu Tamadun Islam yang agung.Banyak
ahli-ahli sains, ahli-ahli filsafat dan sebagainya muncul dari negeri-negeri
Islam terutama pada Zaman Emas Islam.
Pada abad ke-18 dan ke-19 masehi,
banyak kawasan-kawasan Islam jatuh ke tangan penjajah Eropa. Setelah Perang
Dunia I, Kerajaan Ottoman yaitu kekaisaran Islam terakhir tumbang menyembah
bumi. Jazirah Arab sebelum kedatangan Islam merupakan sebuah kawasan yang
dilewati oleh jalur sutera. Kebanyakkan orang Bangsa Arab/Arab merupakan
penyembah berhala dan ada sebagian merupakan pengikut agama Kristen dan Yahudi.Mekah
ialah tempat suci bagi bangsa Arab ketika itu karana di situ terdapatnya
berhala-berhala agama mereka dan juga terdapat Telaga Zamzam dan yang paling
penting sekali Kaabah.
Nabi Muhammad SAW. dilahirkan di
Mekah pada Tahun Gajah (570 atau 571 masihi). Ia merupakan seorang anak yatim
sesudah ayahnya Abdullah bin Abdul Muthalib dan ibunya Aminah binti Wahab
meninggal dunia. Ia dibesarkan oleh pamannya yaitu Abu Thalib. Baginda
kemudiannya menikah dengan Siti Khadijah dan menjalani kehidupan yang bahagia.
Namun demikian, ketika Nabi
Muhammad SAW. berusia lebih kurang 40 tahun, beliau didatangi oleh Malaikat
Jibril a.s. Sesudah beberapa waktu beliau mengajar ajaran Islam secara tertutup
kepada rekan-rekan terdekatnya yang dikenal sebagai “as-Sabiqun al-Awwalun(Orang-orang
pertama yang memeluk Islam)”dan seterusnya secara terbuka kepada seluruh
penduduk Mekah.
Pada tahun 622 masehi, baginda dan
pengikutnya hijrah ke Madinah. Peristiwa ini disebut Hijrah. Peristiwa lain
yang terjadi setelah hijrah adalah dimulainya kalender Hijrah. Mekah dan
Madinah kemudiannya berperang. Nabi Muhammad s.aw. memenangi banyak pertempuran
walaupun ada di antaranya tentera Islam yang tewas. Lama kelamaan orang-orang
Islam menjadi kuat dan berhasil menaklukkan Kota Mekah. Setelah wafatnya Nabi
Muhammad SAW., seluruh Jazirah Arab di bawah penguasaan orang Islam.
B. Makna Agama Islam
Islam atau
dalam bahasa Arab disebut al-islām yang berarti “berserah diri kepada Tuhan” adalah agama yang mengimani satu Tuhan, yaitu Allah SWT. Agama ini dianut lebih dari
satu seperempat miliar orang pengikut di seluruh dunia. Dengan demikian,
Islam adalah agama terbesar kedua di
dunia setelah agama Kristen. Islam memiliki arti "penyerahan", atau
penyerahan diri sepenuhnya kepada Tuhan. Pengikut ajaran Islam dikenal
dengan sebutan Muslim yang berarti "seorang yang tunduk kepada
Tuhan", atau lebih lengkapnya adalah Muslimin bagi laki-laki dan Muslimat
bagi perempuan.
Islam mengajarkan bahwa Allah menurunkan firman-Nya kepada manusia melalui para
nabi dan rasul utusan-Nya,
dan meyakini dengan sungguh-sungguh bahwa Muhammad adalah nabi
dan rasul terakhir yang diutus ke dunia oleh Allah.
Sedangkan dalam Al Quran terdapat beberapa makna yang memberikan penjelasan
tentang islam seperti berikit ini:
1. Islam berarti
berserah diri sebagaimana firman Allah dalam Alquran surah Ali Imran ayat 83
yang artinya: “maka apakah mereka mencari
agama yang lain dari agama Allah, padahal kepada-nya-lah mereka berserah diri segala apa yang di langit dan dibumi,
baik dengan suka maupun terpaksa dan hanya kepada Allahlah mereka dikembalikan
(QS.3:83)”[7] dalam ayat dapat di katakana bahwa berserah diri
(islam) dari segala apa yang ada di langit dan di langit dan di bumi artinya
segala benda dan makhluk lain seperti batu, air, pohon-pohonan, bulan, bintang,
kambing, kerbau dan sebagainya mereka islam (berserah diri kepada Allah)
termasuk manusia, sebagaimana firman Allah yang artinya: "Ibrahim bukan
seorang yahudi dan bukan pula nasrani akan tetapi dia adalah seorang yang lurus
lagi berserah diri kepada allah dan sekali bukankah dia termasuk golongan orang
orang musyrik (Q.S.3:67) "[8]
2. Islam sama
dengan arti sujud yaitu tunduk, patuh, taat, kepada aturan Allah (sunnatullah)
sebagaimana firman Allah yang artinya: "hanya kepada allah sujud
(tunduk,patuh,taat kepada Allah)segala apa yang di langit dan di bumi baik
dengan kemauan sendiri atau pun terpaksa sujud taat tunduk pula) bayang bayang
di waktu pagi dan petang (Q.S 13:15)"[9] dalam ayat di atas dijelaskan bahwa kata islam
mempunyai arti sujud yakni tunduk dan patuh kepada aturan aturan allah dan taat
kepada syariat nya sebagaimana dalam ayat lain yang artinya : "dan sesungguhnya di antara kamu ada
orang orang yang taat dan ada orang orang yang menyimpang dari kebenaran
barangsiapa yang taat maka mereka benar benar telah memilih jalan yang lurus
(Q.S jin:14)."[10]
3.
Islam
sama dengan Dien dalam arti tata cara hidup dan cara beribadah. Sebagaimana
dalam alquran “Bagimu agamamu dan
bagiku agamaku (Q.s 109:6)[11]
Islam dalam pengertian dien yang lebih luas lagi seperti mengandung aspek
hukum syariat dan aspek lainya yang dalam bahasa Indonesia diterjemahkan agama
yang datang dari Allah untuk mengatur hidup dan kehidupan manusia dalam
hubunganya dengan Allah dan dengan manusia bumi dan alam lain yang lebih luas
dn menyeluruh seperti firman Allah yang artinya: "dan telah
disyariatkan bagi kamu tentang agama apa yang telah di wasiatnya kepada Nuh dan
apa yang telah kami wahyukan kepada mu dan apa yang telah kami wasiatkan kepada
Ibrahim musa isa yaitu tegakkanlah agama dan janganlah kamu berpecah belah
tentangnya. Amat berat bagi orang-oarang musyrik agama yang kamu seru mereka
kepadanya. Allah menarik kepada agama itu orang yang dikehendaki-nya dan member
petunjuk kepada (agama)-Nya orang yang kembali (kepada-Nya) "(Q.S 42:13)
Dalam ayat di atas dapat ditarik pengertian bahwa dien dalam aspek ajaran
bagi para nabi adalah sama yaitu tauhidullah termasuk agama yang dibawa nabi
muhammad yaitu deinul islam. Islam dalam arti dien dijelaskan pula dalam surah
ali imran ayat 19 dan 85 yaitu: "sesungguhnya agama (yang diridhai ) di
sisi allah adalah islam" (Q.S 3:19) "barangsiapa mencari
selain agama islam maka sekali-kali tidak akan diterima (agama itu)
daripadanya, dan dia di akhirat tetmasuk orang-orang yang rugi (Q.S 3:85)
Ayat-ayat di atas menjelaskan beberapa makna islam yang terdapat dalam al quran,sebernanya jika digali
makna islam itu pengertiannya sangat luas dan sangat beragam tetapi saya tidak
bisa menjelaskan semuanya di sini mudah-mudahan di lain kesempatan saya bisa
membahas makna islam lebih banyak lagi.
C. Rukun Islam
Dalam islam, ada dua rukun penting
yang harus dikerjakan oleh seorang muslim, yakni rukun islam dan rukun iman. Tentang
rukun islam, kaum muslimin umumnya digalakan untuk memegang lima rukun islam,
yaitu lima pilar yang menyatukan muslim sebagai sebuah komunitas. Tambahan dari
lima rukun, hukum islam telah membangun tradisi perintah yang telah menyentuh
hampir semua aspek kehidupan dan kemsyarakatan. Tradisi ini melputi segala
praktik, seperti kehalalan, perbankan, jihad, zakat.
Adapun isi dari kelima rukun Islam
adalah sebagai berikut:
1. Mengucapkan dua
kalimat syahadat, yang intinya ialah bersaksi bahwa tiada Tuhan selain Allah
dan Muhammad adalah utusanNya.
2. Mendirikan
sholat wajib lima kali sehari
3. Berpuasa pada
bulan Ramadhan
4. Memayar zakat
5. Menunaikan
ibadah Haji bagi yang mampu
Sementara itu, yang dinamakan rukun
ialah pilar keimanan dalam islam yang harus dimiliki oleh seorang muslim.
Jumlahnya ada enam, enam rukun iman ini didasarkan pada ayat-ayat Al Qur’an dan
Hadits jibril yang terdapat dala kitab Shahih Bukhari dan Shahih Muslim yang
diriwayatkan dari Umar bin Khathab. Adapun isi dari keenam rukun iman adalah sebagai
berikut:
1. Iman kepada
Allah
2. Iman kepada
Malaikat-Nya
3. Iman kepada
Kitab-Nya
4. Iman kepada
Nabi dan Rasul-Nya
5. Iman kepada
hari kiamat
6. Iman kepada
Qadha dan Qadar
Demikianlah rukun islam dan rukn
iman yang harus dipegang teguh oleh umat Muslim.
D. Dasar-Dasar Hukum Agama Islam
Sebagai sebuah Agama,Islam tentunya
mempunya sejumlah hukum yang menjadi patokan dalam mengatasi berbagai
permasalahan. Berikut adalah sumber-sumber hukum Islam.
1.
Al Qur’an
Dasar hukum
islam yang pertama dan paling utama adalah kalam Allah, yakni Al-Qur’an. Secara
bahasa, kata “Al-Qur’an” bentuk masdar dari kata qara-a yang bermakna membaca.
Al-qur’an adalah firman Allah yang diturunkan kepada Nabi Muhammad SAW., yang
termaktub dalam mushaf-mushaf (lembaran-lembaran yang diberi jilid), yang
disalin dengan jalan mutawatir, yang membacanya bernilai ibadah.
Dari definisi
tersebut dapat dirumuskan bahwa al-qur’an adala sebgai berikut:
a)
Firman Allah SWT.ysng diturunkan
kepada Nabi Muhammad SAW. Melalui malaikat jibril.
b)
Berfungsi sebagai mukjizat
c)
Tertulis dalam Mushaf
d)
Disampaikan dengan jalan mutawatir
e)
Bernilai ibadah bagi pembacanya
Sebagai dasar hukum yang paling utama, Al-Qur’an diturunkan dengan sebuah
tujuan, yang salah satunya adalah membina umat manusia, sehingga mereka mampu menjalankan
ajaran agama yang kekal ini, sekaligus menjadi khalifah atau pemimpin di muka
bumi ini. Selain tujuan tersebut, ada beberapa tujuan dari diturunknnya
Al-Qur’an (sebagai dasar hukum islam).
a)
Pertama, memimpin manusia kejalan
keselamatan dan kebahagiaan.
b)
Kedua, memelihara dan mempertahankan
martabat kemanusiaan.
c)
Ketiga, memelihara dan
mempertahankan kesucian manusia
d)
Keempat, sebagai petunjuk, pedoman,
dn rahmat bagi orang yang meyakininya
e)
Kelima, sebagai pelajaran dan
pemahaman.
Selain melalui perantara malaikta jibril, Allah juga menurunkan wahyuNya
secara langsung kepada Nabi Muhammad SAW. Adapun prosesnya dengan cara sebagai
berikut:
a)
Allah Swt. Menyampaikan pengertian
kedalam hati Nabi Muhammad SAW., atau menimpakannya kedalam lubuk hati Nabi
Muhammad SAW.
b)
Allah Swt., berbicara dengan Nabi
Muhammad SAW. Dibalik hijab. Dengan cara ini, penyampaian wahyu tidak
menggunakan perantara, sama halnya dengan cara sebelumnya.
Adapun fungsi
Al Qur’an dalam agama Islam adalah sebagai berikut:
a)
Sebagai petunjuk bagi orang-orang
yang bertkwa
b)
Sebagai sumber hukum. Al Qur,an
sebagai dasar hukum mempunyai tiga inti dasar hukum. Pertama, hukum yang
berhubungan dengan masalah aqidah. Kedua, hukum yang mengatur hubungan manusia
dengan Allah Swt. Ketiga, hukum yang berhubungan dengan akhlak manusia.
c)
Sebgai pedoman hidup. Al Qur’an
dijelaskan sebagai pedoman hidup karena memiliki beberapa kelebihan den
keistimewaan.
Tidak ada keraguan tentang Al Qur,an sebagai sumber hukum Agama Islam,
sebagaimana telah dijelaskan Oleh Allah dalah FirmanNya yaitu: “ KItab Al
Qur’an ini tidak ada keraguan padanya, petunjuk bagi mereka yang bertakwa” (QS.
Al Baqarah [2] : 2)
2. Hadits
Setelah Al
Qur,an,dasar hukum yang kedua dibawahAl Qur,an adalah hadits. Hadits adalah
perkataan dan perbuatan yang dicontohkan oleh Nabi Muhammad SAW. Dari segi
bahasa, hadits bermakna kabar, berita, atau hal yang diberitakan secara turun
temurun. Sedangkan menurut istilah hadits ialah segala sesuatu yang bersumber
dari Nabi Muhammad SAW. Baik perkataan, perbuatan, taqrir (persetujuan) ataupun
yang sepadanya. Kata lain yang juga dipakai dengan pengertian demikian ialah
sunnah. Arti sunnah menurut bahasa adalah jalan, tabiat, dan kebiasaan, yaitu
jalan yang ditempuh atau kebiasaan yang dipakai dan diperntahkan oleh Nabi
Muhammad SAW.
Dari segi
pembagiannya, hadits dibagi menjadi tiga yaitu:
a)
Sunnah Qauliyah
Sunnah qauliyah adalah ucapan-ucapan
atau sabda Nabi Muhammad SAW. Dalam berbagai kesempatan, sekaligus keadaan yang
berhubungan dengan penerapan hykum atau ketentuan-ketentuan lain dalam Islam.
b)
Sunnah Fi’liyah
Sunnah fi’liyah adalah perbuatan
atau prilaku Nabi Muhammad SAW. Ntuk memebrikan turunan atau contoh pelaksanaan
ibadah maupun urusan-urusan lain dalam Islam.
c)
Sunnah Taqririyah
Sunnah taqriryah adalah pernyataan
atau persetujuan Nabi Muhammad SAW. Terhadap suatu perbuatan yang dilakukan
oleh sahabat.
Sebagai sumber hukum yang kedua setekah al qur’an, hadits berfungsi sebagai
berikut:
a)
Berfungsi menetapkan dan memperkuat
hukum-hukum yang Telah ditentukan oleh Al Qur,an.
b)
Berfungsi memberi penjelasan
terhadap ayat-ayat Al Qur’an
c)
Berfungsi menetapkan hukum yang
tidak ada penjelasannya dalam Al Qur’an
3. Ijtihad
Secara
terminologisijtihad berarti mengerahkan segala kemampuan secara maksimal dalam
mengungkap kejelasan dan memahami ayat al qur’an dan sunnah yang menunjukan
materi atau kebenaran materinya zhanni, serta memecahkan permasalahan yang
muncul dalam kehidupan masyarakat berdasarkan prinsip dan nilai Islam. Ijtihad
kepastian sumber hukumnya tidak bisa disejarkan dengan sumber pokok ajaran
islam yaitu al qur’an dan hadits. Ijtihad lebih tepat dikatakan sebagai alat
atau cara untuk menetapka hukum terhadap fenomena-fenomenakehidupan manusia
dengan landasan al qur,an dan sunnah.
Bentuk-bentuk
Ijtihad
a)
Ijma’
Ijma’ adalah kesepakatan para ulama
islam dalam menetapkan suatu masalahyang tidak diterangkan dalam al qur’an dan
sunnah.
b)
Qiyas
Qiyas adalah menetapkan hukum atas
suatu perbuatan yang belum ada ketentuannya berdasarkan sesuatu yang sudah ada
ketentuannya berdasarkan persamaan.
c)
Istihsan
Istihsan adalah menetapkan hukum
suatu masalah yang tidak dijelaskan secara rinci di dalam Al qur’an dan hadits.
d)
Istishab
Istishab adalah meneruskan
berlakunya suatu hukum yang telah ada dan ditetapkan karena adanya suatu dalil,
sampai ada suatu dalil yang mengubah kedudukan dari hukum tersebut.
e)
Istidlal
Istidlal adalah menetapkan hukum
suatu perbuatan yang tidak disebutkan secara tegas dalam al qur’an dan hadits.
f)
Maslahah Mursalah
Maslahah Mursalah adalah erkara yang
perlu dilakukan demi kemaslahatan.
g)
Urf( adat)
Urf adalah urusan ang disepakati
oleh segologan manusia dalam perkembangan hidup mereka.
E. Keistimewaan dan
Ciri- Ciri Agama Islam
1. Rabbani
Islam sebagai
agama Allah mempunyai ciri-ciri unggul yang tidak terdapat pada agama-agama
lain maupun agama ciptaan manusia lainya. Rabbani yang berarti ketuhanan, yaitu
dari segi penciptaan dan pengabdian kepada Tuhan yang satu yaitu Allah SWT.
Islam adalah agama yang datang dari Zat
yang MahaTinggi.
Ia bersifat
rabbani kerana sumber utama syariah adalah Wahyu Allah swt. Wahyu ini
diturunkan kepada Nabi Muhammad SAW. dengan dua pendekatan. Pertama wahyu dalam
bentuk lafaz dan makna yaitu Al-Quran, dan yang kedua dalam bentuk AS-Sunnah.
Oleh karena itu, Islam berbeda dengan
agama lain yang diciptakan atau dibentuk oleh manusia sehingga bersifat lemah.
Ciri Islam juga
berasaskan ketuhanan karena segala sesuatu diciptakan oleh Allah Swt. Maha
sempurna dan tidak sesuatu yang dapat menandinginya. Semua makhluk ciptaanNya
akan kembali menemuinya di Akhirat nanti
sebagaimana yang telah dijanjikanya.
2. Syumul dan Lengkap
Syariah Islam mencakup
seluruh aspek hidup manusia, mencakup hubungan manusia dengan Pencipta, sesama
manusia, dan juga hubungan manusia
dengan makhluk lain. Agama ciptaan manusia tidak akan memiliki ciri-ciri seperti
ini, kerana agama tersebut tidak menentukkan peraturan yang bersangkutan dengan
akidah, ibadah, akhlak.[17]
3. Seimbang dan Sederhana (Tawazzun dan
Wasatiyyah)
Seluruh ajaran Islam dan sistemnya
ditegakkan atas dasar seimbang dan sederhana. Setiap bagian dengan bagian yang
lain saling terkait. Kehidupan manusia tidak lengkap jika mementingkan
pembangunan fisik semata. Fakta kejadian manusia dari pada unsur fisik dan
rohani membutuhkan pembangunan yang seimbang dari segi rohani dan fisik.
Jadi syariah ini harus dilakukan
secara keseluruhan oleh manusia, bukan bagian tertentu saja. Apa bila manusia
hanya mengambil bagian tertentu saja dan meninggalkan sebagian perintah yang
lain maka cacatlah Islam mereka, serta pincanglah kehidupan masyarakat dan
negara.
4. Thabat Wal-Murunah (Tetap dan
Fleksibel)
Tetap dan fleksibel berarti klaim
dan aturan Islam adalah tetap kepada siapa pun dan sampai hari akhirat. Islam
menentukan kewajiban yang sama walau di mana manusia berada dan ketetapan itu
dapat menjadi fleksibel dalam kondisi-kondisi tertentu dengan tujuan tidak
menyusahkan penganutnya. Misalnya shalat 5 waktu wajib ditunaikan tetapi
fleksibel dilakukan baik di rumah, lapangan, hutan dll.
5. Praktikal (Waqiyyah)
Islam bukan agama yang berbentuk
teori semata-mata yaitu yang menyangkut ke persoalan hati dan pikiran, bukan
hanya berbentuk lisan yang berfokus pada ucapan saja, bahkan lebih dari itu
karena Islam adalah agama yang mencakup seluruh kejadian manusia dan peraturan
yang mengatur hidup mereka supaya bahagia
selama -lamanya.
6. Universal (Alamiyyah)
Islam adalah agama yang bersifat
universal. Artinya ia meliputi-semua tempat dan waktu. Tidak ada batas
geografis yang dapat mengisolasi Islam dari pada manusia meskipun mereka berada
diplanet Mars sekalipun. Firman Allah swt: "Katakanlah
(Muhammad):" Wahai sekalian manusia! Sesungguhnya aku adalah utusan Allah
kepadamu semua ". {Al-Araf: 158}
Atas sifat alami dan universal
inilah, maka syariat Islam mampu menjamin kebahagiaan manusia tidak peduli
warna kulit dan keturunan serta segala kebutuhan mereka sepanjang zaman dan
tempat.
F. Kebutuhan Manusia
pada Agama Islam
1.
Pengertian Manusia
Manusia adalah makhluk yang berakal budi(mampu menguasai makhluk lain);
insan; orang.[23] Manusia adalah makhluk hidup yang
berbadan tegak, yang kulitnya tampak (tidak tertutup bulu), tampak kulitnya,
mempunyai akal, pemikiran, akhlak yang utama emosi yang selalu berubah-ubah,
perasaan yang benar, daya nalar yang sehat, serta perkataan yang fasih dan
jelas.
Allah memulai
penciptaan manusia dari tanah, kemudian menciptakan keturunannya dari sari pati
air yang hina (air mani). Dia menciptakan Adam, manusia pertama dari tanah
dengan tangan-Nya dan meniupkan roh (ciptaan)-Nya, lalu darinya Dia ciptakan
Istrinya, Hawa.
2.
Pengertian Agama
Dalam
masyarakat Indonesia selain dari kata agama, dikenal pula kata din ( الدّين
) dari bahasa Arab dan kata religi dari bahasa Eropa. Agama berasal dari
kata Sanskrit. Satu pendapat mengatakan bahwa kata itu tersusun dari dua kata, a
= tidak dan gam = pergi, jadi tidak pergi, tetap di tempat, diwarisi
turun- temurun. Agama memang mempunyai sifat demikian. Ada lagi pendapat yang
mengatakan bahwa agama berarti teks atau kitab suci. Dan agama-agama
memang mempunyai kitab-kitab suci. Selanjutnya dikatakan lagi bahwa gam
berarti tuntunan. Memang agama mengandung ajaran-ajaran yang menjadi tuntunan
hidup bagi penganutnya.
3.
Kebutuhan Manusia Terhadap Agama
Secara naluri,
manusia mengakui kekuatan dalam kehidupan ini di luar dirinya. Ini dapat
dilihat ketika manusia mengalami kesulitan hidup, musibah, dan berbagai
bencana. Ia mengeluh dan meminta pertolongan kepada sesuatu yang serba maha,
yang dapat membebaskannya dari keadaan itu. Naluriah ini membuktikan bahwa
manusia perlu beragama dan membutuhkan Sang Khaliknya.
Agama menjadi
sangat penting bagi manusia, dengan aturannya yang khusus dalam memenuhi
kebutuhan manusia itu sendiri, maka dengan sunnah-sunnah yang telah ditetapkan
oleh Tuhannya, dia mengusahakan makanan dan minuman, pakaian, dan obat-obatan
serta tempat tinggal dan kendaraannya. Kondisi seperti ini menuntut adanya
saling menolong dari setiap individu manusia untuk memebuhi kebutuhan hidupnya,
dan mempertahankan keberlangsungan sampai ajalnya tiba.
Sekurang-kurangnya
ada tiga alasan yang melatarbelakangi perlunya manusia terhadap agama. Ketiga
alasan tersebut secara singkat dapat dikemukakan sebagai berikut:
Ø
Fitrah Manusia
Ø
Kelemahan dan Kekurangan Manusia
Ø
Tantangan Manusia dalam mengarungi kehidupan[27]
Berdasarkan hal-hal tersebut di atas, maka kebutuhan manusia akan agama
Tuhan yang benar itu lebih besar daripada kebutuhannya akan unsur-unsur pertama
untuk menjaga hidupnya seperti air, makanan dan udara. Dan tidak ada yang
mengingkari atau memperdebatkan kebenaran ini kecuali pembangkang yang sombong,
tidak berguna kesombongannya dan tidak perlu didengar alasan-alasannya.
Jika manusia yang berakal dan mendapat petunjuk dalam mencari satu agama
Tuhan yang benar dan murni, maka dia pasti mendapatkannya dalam Islam, agama
semua manusia, yang terkandung dalam kitab-Nya, Al-Qur’an yang mulia, yang
tidak berkurang satu huruf pun darinya sejak diturunkannya dan tidak pula ada
tambahan satu huruf pun padanya. Dan tidak diganti satu kata pun dari tempatnya
dalam Al-Qur’an. Dan tidak ada ungkapan yang keluar dari apa yang
ditunjukkannya, walaupun telah berlalu seribu empat ratus lebih. Manusia
beragama karena mereka memerlukan sesuatu dari agama itu, yaitu manusia
memerlukan petunjuk-petunjuk untuk kebahagiaanya di dunia dan akhirat
G. Agama Wahyu (Samawi) dan Agama
Budaya (Ardhi)
1.
Agama Samawi
dan pengertiannya
Karakter agama
dengan demikian pertama-tama, dilihat sebagai sesuatu yang mencakup segala
perwujudan dan bentuk hubungan manusia dengan yang Adikodrati. Kedua, Terhadap
yang Adikodrati itu, manusia merasa diri kecil, dan menggantungkan diri kepada
yang adikodrati tersebut. Yang Adikodrati membuat manusia takut atau takwa
karena sifatNya yang dahsyat; tetapi sekaligus juga membuat manusia tertarik
kepadaNya (tremendum et fascinoscum). Istilah Adikodrat dari suatu pengalaman
para pendiri agama-agama, yang lazimnya dinamai wahyu. Wayhu ini mencakup
pandangan tentang Yang Ilahi itu sendiri, asal-usulnya, tentang akhirat,
tentang tuntunan akhlak/moral serta cara-cara beribadat. Biasanya apa yang
diterima sebagai wahyu dicantumkan dalam Kitab yang dinamakan Kitab Suci.
Dalam hubungan
dengan hal tersebut kita dapat mengatakan bahwa agama samawi adalah agama yang
benar-benar berasal dari Yang Ilahi tersebut, datang dari yang Adikodrati.
Singkatnya datang dari Tuhan sendiri. Oleh karena agama Samawi itu berasal dari
Tuhan, atau yang tansenden, atau yang Adikodrati maka sebagai pegangan iman,
agama tersebut memiliki Kitab Sucinya.Contoh agama samawi adalah Islam,
Kristen, dan Yahudi.
2.
Agama budaya
(Ardhi)
Agama Ardhi
adalah agama yang berkembang berdasarkan budaya, daerah, pemikiran seseorang
yang kemudian diterima secara global. Serta tidak memiliki kitab suci yang
berlandaskan wahyu.
Ciri-ciri Agama
Ardhi ,yaitu :
a)
Agama diciptakan oleh tokoh agama
b)
Tidak memiliki kitab suci
c)
Tidak memiliki nabi dan
d)
Berasal dari daerah dan kepercayaan
masyarakat
e)
Ajarannya dapat berubah-ubah sesuai
dengan perubahan akal pikiran penganutnya.
f)
Konsep ketuhanannya panthaisme,
dinamisme, dan animisme.
g)
Tumbuh secara komulatif dalam masyarakat
penganutnya.
h)
Ajarannya dapat berubah-ubah ,sesuai
dengan akal perubahan akal pikiran penganutnya.
i)
Kebenaran ajarannya tidak universal,
j)
Contoh agama ardhi yaitu Hindu,
Budha, Konghuchu, dll[31]
BAB III
PENUTUP
A. Kesimpulan
Makna dalam arti
kata selamat, maka islam adalah jalan hidup (way of life) satu-satunya yang
paling selamat mengantarkan manusia sampai tujuan akhirnya.yaitu kehidupan
akhirat. Dalam konteks perjalanan, tujuan hanya dapat dicapai melalui jalan
yang ditempuh. Sedangkan sebuah jalan, ia memiliki cara dan aturan.
Akhirat adalah
tujuan akhir dari perjalanan manusia, cara yang terbaik adalah cara Rasulullah,
dan aturan yang digunakan adalah berdasarkan Al Quran dan Sunnah, dan islam
adalah bentuk dari gabungan antara aturan dan cara tersebut (Al Quran dan
Sunnah + Cara Rasulullah) yang membetuk jalan yang paling selamat untuk
mencapai tujuan dari perjalanan manusia
yaitu bahagia di Dunia dan bahagia di Akhirat.
B. Saran
Kami yakin dalam penulisan makalah ini banyak sekali kekurangannya. Untuk
itu kami mohon kepada para pembaca agar dapat memberikan saran, kritikan, atau
mungkin komentarnya demi kelancaran tugas ini.
DAFTAR PUSTAKA
1. http://asbarsalim009.blogspot.com/2014/02/bab-ii-kebutuhan-manusia-terhadap-agama.html
5. Sumber:
http://imam-muchlas.blogspot.com/2009/08/agama-samawi-dan-agama-budaya.html
8. Aminuddin, dkk,
Pendidikan Agama Islam, (Bogor: Ghalia Indonesia, 2005), hal. 12
No comments:
Post a Comment