Pencarian

Wednesday, January 2, 2019

Makalah Bumi dalam Tata Surya

BUMI DALAM TATA SURYA
Makalah ini ditujukan untuk memenuhi tugas mata kuliah
Konsep Dasar IPA di SD
Diampu oleh Ari Pristianto Nugroho, S. Pd


Disusun Oleh:
1.      Siti Mafruroh                    1401414081
2.      Dely Rahmawati               1401414276
3.      Tegar Maulana P               1401414301
4.      Nur Hidayati                    1401414305
5.      Dimas Ashif Firmansah    1401414307

PGSD UPP TEGAL
FAKULTAS ILMU PENDIDIKAN
UNIVERSITAS NEGERI SEMARANG
2014


KATA PENGANTAR

          Dengan mengucapkan puji dan syukur, penulis persembahkan kehadirat Tuhan Yang Maha Esa yang telah melimpahkan rahmat dan hidayah-Nya. Oleh karena itu, penulis berhasil menyusun sebuah Makalah Konsep Dasar IPA di SD tentang Bumi dalam Tata Surya.
          Maksud dan tujuan dari penyusunan makalah ini adalah untuk memenuhi Tugas Mata Kuliah Konsep Dasar IPA di SD.
          Pada kesempatan kali ini, penulis mengucapkan terima kasih kepada Bpk. Ari Pristianto Nugroho, S. Pd. Selaku Dosen Pengampu mata kuliah konsep dasar IPA di SD. Tak lupa juga penulis berterima kasih kepada semua pihak yang telah membantu dalam proses pembuatan makalah ini.
          Penulis menyadari bahwa makalah ini masih jauh dari kata sempurna. Oleh karena itu, penulis mengharapkan kritik dan saran yang bersifat membangun demi perbaikan makalah ini. Harapan penulis semoga makalah ini bermanfaat bagi pembaca.






Tegal, 30 November 2014





Penulis



DAFTAR ISI

Halaman Cover......................................................................................................   i
Kata Pengantar......................................................................................................   ii
Daftar Isi...............................................................................................................   iii
Bab I Pendahuluan................................................................................................   1
A.    Latar Belakang Masalah.................................................................................   1
B.     Rumusan Masalah..........................................................................................   1
C.     Tujuan.............................................................................................................   2
D.    Manfaat..........................................................................................................   2
Bab II Pembahasan...............................................................................................   3
A.    Alam Semesta.................................................................................................   3
B.     Sistem Tata Surya...........................................................................................   5
C.     Benda-benda Langit Penyusun Utama Tata Surya........................................   7
D.    Sejarah Bumi dan Kedudukannya dalam Tata Surya....................................   15
E.     Gerak Bumi dalam Tata Surya.......................................................................   16
Bab III Penutup....................................................................................................   20
A.    Kesimpulan.....................................................................................................   19
B.     Saran...............................................................................................................   19
Daftar Pustaka.......................................................................................................   20












BAB I
PENDAHULUAN

A.    LATAR BELAKANG
Perkembangan ilmu pengetahuan saat ini berkembang dengan sangat pesat. Umat manusia dengan kurioritasnya, selalu berusaha untuk menjawab berbagai pertanyaan-pertanyaan tentang alam sekitar dan sebagainya agar memperoleh jawaban yang memuaskan. Dulu, alam semesta merupakan hal yang sulit untuk dipahami dan penuh dengan hal yang misterius. Misalnya pada suatu malam yang terang kita menatap langit yang bertaburan bintang-bintang kecil,maka sukar dibayangkan bahwa bintang-bintang itu adalah sebesar bumi kita,bahkan ada yang puluhan kali lebih besar. Pada saat kita menikmati kelap kelipnya bintang itu,akan terbesit di dalam benak kita berapa jarak antara bumi dan bintang-bintang  itu. Kita akan mulai memperhitungkan dan akan sampai pada kesimpulan bahwa untuk terlihat dari bumi maka ukuran bintang-bintang itu haruslah besar sekali. Namun sekarang dengan perkembangan tehknologi, manusia kini mampu untuk memecahkan pertanyaan-petanyaan yang dulu hanya dijawab seadanya. Dan kini kita dapat pelajari seperti apakah alam semesta beserta isinya.

B.     RUMUSAN MASALAH
Dalam penulisan Makalah Konsep Dasar IPA di SD tentan bumi dalam tata surya penulis memiliki rumusan masalah yang digunakan dalam penyusunan makalah tersebut. Adapun rumusan masalah dalam proses penyusunan makalah ini antara lain:
1.      Seperti apakah alam semesta itu?
2.      Apakah tata surya itu dan asal usul tata surya?
3.      Benda-benda langit apa sajakah yang merupakan penyusun utama dari tata surya?
4.      Seperti apakah bumi itu dan bagaimanakah kedudukan bumi dalam tata surya?
5.      Seperti apakah gerak yang terjadi pada benda-benda langit ?

C.     TUJUAN
1.      Mengetahui apakah alam semesta itu
2.      Mengetahui seperti apakah tata surya itu dan bagaimana asal usul dari tata surya itu
3.      Mengetahui benda-benda langit yang merupakan penyusun utama tata surya
4.      Mengetahui seperti apakah bumi itu dan bagaimanakah kedudukan bumi  dalam tata surya
5.      Mengetahui gerak yang terjadi pada benda-benda langit

D.    MANFAAT
Dengan adanya makalah ini, diharapakan kita dapat lebih mengetahui dan menambah wawasan mengenai alam semesta, khususnya tata surya dan benda-benda langit yang terdapat di dalamnya.                                            .



                                               




BAB II
PEMBAHASAN

A.    ALAM SEMESTA
1.      Terbentuknya Alam Semesta
Alam semesta  adalah ruangan yang luas yang tak dapat diketahui. Alam semesta  diduga bentuknya melengkung dan dalam keadaan memuai serta terdiri atas galaksi-galaksi atau sistem-sistem bintang yang jumlahnya ribuan. Alam semesta  tidak  dapat diukur, dalam arti batas-batasnya tidak dapat diketahui dengan jelas. Galaksi, bintang, matahari, nebula, planet, meteor, asteroid, komet, dan bulan, hanyalah sebagian kecil dari materi di Alam semesta  yang dikenal manusia yang hidup di Bumi. Akan tetapi, secara lebih mendalam semua yang ada di alam semesta masih rahasia.
Suatu teori yang sampai sekarang dianggap paling berhasil dalam menjelaskan terbentuknya alam semesta adalah”Teori Ledakan Hebat” atau teori big bang.Teori ini berawal dari hasil pengamatan terhadap bintang-bintang di langit selama bertahun-tahun bahkan ratusan tahun. Dari hasil pengamatan yang sangat cermat ternyata bintang-bintang itu tidak dalam posisi yang tetap satu terhadap yang lain ,melainkan tampak semakin merenggang atau menjauhkan diri satu terhadap yang lain Dari kenyataan itu orang  berfikir,kalo memang demikian halnya tidak mustahil dahulu kala bintang- bintang itu berasal dari suatu titik yang sama. Maka hipotesisnya adalah bahwa ada suatu massa  yang besar dan sangat tinggi kerapatannya meledak. Ledakan itu sangat dahsyat dan hasil serpihan dari ledakan itu menyebar kesegala penjuru berupa massa yang pijar karena memiliki energi yang sangat besar.Massa yang pijar itu yang kita kenal sebagai bintang-bintang atau kelompok bintang.gagasan ini menjadi populer setelah Edwin huble seorang ahli astronomi pada tahun 1929 menyatakan dukungannya terhadap hipotesis tersebut dengan menjelaskannya melalui fenomena yang lain,yaitu bahwa bintang-bintang itu ternyata berubah warnanya cenderung ke arah warna merah. Dengan menggunakan “efek dopler” Ia menmbenarkan bahwa semua bintang bergerak saling menjauh (efek dopler itu adalah sebagai berikut: Apabila benda bercahaya saling mendekat terjadi peningkatan frekuensi cahaya sehingga warnanya menjadi cenderung ke biru,sebaliknya bila saling menjauh terjadi penurunan frekuensi cahaya sehingga warnanya cenderung menjadi merah.)
Fakta menjauhnya bintang-bintang dapat digambarkan sebagai suatu balon karet yang ditiup,dimana setiap titik pada permukaan balon karet itu akan saling menjauh satu terhadap yang lain.
2.      Galaksi
Dalam ilmu astronomi, galaksi diartikan sebagai suatu sistem yang terdiri dari bintang-bintang, gas dan debu yang amat luas, dimana anggotanya mempunyai gaya tarik-menarik (gravitasi).Galaksi dilihat dari jenisnya ada 3 yaitu:
a.       Galaksi Spiral
Galaksi Spiraladalah jenis galaksi yang terdiri atas pusaran bintang dan medium antar bintang dimana pada garis tengah nya atau pusat galaksi terdiri dari bintang bintang yang berumur sangat tua. Bimasakti termasuk dalam jenis galaksi spiral.
b.      Galaksi Eliptikal
Galaksi Eliptikal adalah jenis galaksi yang diperkirakan mempunyai bentuk ellipsoidal dan terlihat lembut karena terang nya cahaya antar bintang, hampir keseluruhan bentuk fisik nya rata dan terang
c.       Galaksi tak beraturan
Jenis galaksi tak beraturan yang dimaksud adalah jenis galaksi yang bentuk nya bukan eliptikal maupun spiral

B.     SISTEM TATA SURYA
1.      Asal Usul Tata Surya





Tata Surya adalah kumpulan benda langit yang terdiri atas sebuah bintang yang disebut matahari dan semua objek yang mengelilinginya. Objek-objek tersebut termasuk delapan buah planet yang sudah diketahui dengan orbit berbentuk elips, meteor, asteroid,komet,planet-planet kerdil/katai,dan satelit alami. Tata surya terletak di tepi galaksi Bima Sakti dengan jarak sekitar 2,6x1017 km dari pusat galaksi, atau sekitar 25.000 hingga 28.000 tahun cahaya dari pusat galaksi. Tata surya mengelilingi pusat galaksi bima sakti dengan kecepatan 220 km/detik, dan dibutuhkan waktu sekitar 226 juta tahun untuk sekali mengelilingi pusat galaksi. Dengan umur tata surya yang sekitar 4,6 milyar tahun, berarti tata surya kita telah mengelilingi pusat galaksi sebanyak 18 kali dari semenjak terbentuk.

2.      Teori Terbentuknya Tata Surya
a.       Teori nebula (Kant dan Laplace)
Teori Nebula pertama kali dikemukakan seorang filsuf Jerman bernama Imanuel Kant. Menurutnya, tata surya berasal dari nebula yaitu gas atau kabut tipis yang sangat luas dan bersuhu tinggi yang berputar sangat lambat. Perputaran yang lambat itu menyebabkan terbentuknya konsentrasi materi yang mempunyai berat jenis tinggi yang disebut inti massa di beberapa tempat yang berbeda. Inti massa yang terbesar terbentuk di tengah, sedangkan yang kecil terbentuk di sekitarnya Karena terjadi proses pendinginan, inti-inti massa yang lebih kecil berubah menjadi planet-planet, sedangkan yang paling besar masih tetap dalam keadaan pijar dan bersuhu tinggi yang disebut matahari.
b.      Teori planetesimal (Moulton dan Chamberlain)
Thomas C. Chamberlin dan Forest R. Moulton mengemukakan teori ini pertama kali pada tahun 1900. Hipotesis ini mengatakan tata surya terbentuk akibat adanya bintang lain yang lewat cukup dekat dengan matahari, pada masa pembentukan matahari. Karena jarak yang dekat tersebut, kemudian terjadi benjolan pada permukaan matahari, dan bersama dengan proses internal matahari, bintang lain tersebut manarik materi berulang-ulang dari matahari. Efek gravitasi bintang mengakibatkan tebentuknya dua lengan spiral yang memanjang dari matahari. Sementara sebagian besar materi tertarik kembali, sebagian lain tetap berada di orbit, mendingin dan memadat, menjadi benda-benda berukuran kecil yang disebut planetesimal dan beberapa yang besar sebagai protoplanet. Objek-objek tersebut bertabrakan dari waktu ke waktu dan membentuk planet dan bulan, sedangkan sisa materi lainnya menjadi komet dan asteroid.

c.       Teori Pasang surut Bintang
Teori pasang surut bintang pertama kali dikemukakan oleh James Jeans pada tahun 1917. Menurut hipotesis ini, planet terbentuk karena mendekatnya bintang lain kepada matahari. Keadaan yang hampir bertabrakan ini menyebabkan tertariknya sejumlah besar materi dari matahari dan bintang lain tersebut oleh gaya pasang surut bersama mereka, yang kemudain terkondensasi menjadi planet. Akan tetapi, astronom Harold Jeffreys tahun 1929 menyebutkan bahwa tabrakan itu tidak mungkin terjadi. Demikian astronom Henry Norris Russell mengemukakan keberatannya atas hipotesis tersebut.

d.      Teori Bintang Kembar ( James – Jeffreys )    

Menurut teori ini, mula- mula matahari merupakan bintang kembar yang letaknya berdekatan, kemudian salah satu bintang meledak dan pecahannya berputar mengelilingi bintang satunya yang tidak meledak. Bintang yang tidak meledak menjadi matahari, sedangkan pecahan bintang menjadi planet-planet dan satelit.


C.     BENDA-BENDA LANGIT PENYUSUN UTAMA TATA SURYA
1.      Matahari   




Matahari adalah bintang induk Tata Surya dan merupakan komponen utama sistem Tata Surya ini. Bintang ini berukuran 332.830 massa bumi. Massa yang besar ini menyebabkan kepadatan inti yang cukup besar untuk bisa mendukung kesinambungan fusi nuklir dan menyemburkan sejumlah energi yang dahsyat. Kebanyakan energi ini dipancarkan ke luar angkasa dalam bentuk radiasi eletromagnetik, termasuk spektrum optik. Matahari dikategorikan ke dalam bintang kerdil kuning (tipe G V) yang berukuran tengahan, tetapi nama ini bisa menyebabkan kesalahpahaman, karena dibandingkan dengan bintang-bintang yang ada di dalam galaksi Bima Sakti, Matahari termasuk cukup besar dan cemerlang. Bintang diklasifikasikan dengan diagram Hertzsprung-Russell, yaitu sebuah grafik yang menggambarkan hubungan nilai luminositas sebuah bintang terhadap suhu permukaannya. Secara umum, bintang yang lebih panas akan lebih cemerlang.
Bintang-bintang yang mengikuti pola ini dikatakan terletak pada deret utama, dan Matahari letaknya persis di tengah deret ini. Akan tetapi, bintang-bintang yang lebih cemerlang dan lebih panas dari Matahari adalah langka, sedangkan bintang-bintang yang lebih redup dan dingin adalah umum. Dipercayai bahwa posisi Matahari pada deret utama secara umum merupakan "puncak hidup" dari sebuah bintang, karena belum habisnya hidrogen yang tersimpan untuk fusi nuklir. Saat ini Matahari tumbuh semakin cemerlang. Pada awal kehidupannya, tingkat kecemerlangannya adalah sekitar 70 persen dari kecermelangan sekarang.
                  
2.      Planet
a.       Tata surya bagian dalam
Tata Surya bagian dalam adalah nama umum yang mencakup planet kebumian dan asteroid. Terutama terbuat dari silikat dan logam, objek dari Tata Surya bagian dalam melingkup dekat dengan matahari, radius dari seluruh daerah ini lebih pendek dari jarak antara Yupiter dan Saturnus.
1)      Merkurius





Merkurius adalah planet terkecil di dalam tata surya dan juga yang terdekat dengan Matahari dengan kala revolusi 88 hari dan kala rotasi 59 hari. Kecerahan planet ini berkisar di antara -2 sampai 5,5 dalam magnitudo tampak namun tidak mudah terlihat karena sudut pandangnya dengan Matahari kecil (dengan rentangan paling jauh sebesar 28,3 derajat. Merkurius hanya bisa terlihat pada saat subuh atau maghrib. Tidak begitu banyak yang diketahui tentang Merkurius karena hanya satu pesawat antariksa yang pernah mendekatinya yaitu Mariner 10 pada tahun 1974 sampai 1975. Mariner 10 hanya berhasil memetakan sekitar 40 sampai 45 persen dari permukaan planet.

2)      Venus




Venus atau Bintang Kejora adalah planet terdekat kedua dari matahari setelah Merkurius. Planet ini memiliki radius 6.052 km, diameter 12.104 km. Atmosfer Venus mengandung 97% karbondioksida (CO2) dan 3% nitrogen, sehingga hampir tidak mungkin terdapat kehidupan. Venus mengorbit selama 224,7 hari Bumi. Planet ini dinamai dewi cinta Romawi dan keindahan. Setelah Bulan, ini merupakan obyek alami terang di langit malam, mencapai magnitudo tampak dari -4.6, cukup terang untuk melemparkan bayangan. Karena Venus merupakan planet rendah dari Bumi, ia tidak pernah muncul untuk usaha jauh dari Matahari : elongasi maksimum mencapai 47,8 °. Venus mencapai kecerahan maksimum sesaat sebelum matahari terbit atau segera setelah matahari terbenam, yang untuk alasan ini telah disebut oleh budaya kuno sebagai Bintang Fajar atau Bintang Sore.

3)      Bumi






Bumi adalah planet ketiga dari delapan planet dalam Tata Surya. Diperkirakan usianya mencapai 4,6 miliar tahun. Jarak antara Bumi dengan matahari adalah 149.6 juta kilometer atau 1 AU (Inggris: Astronomical Unit). Kala rotasi bumi adalah 23 jam 56 menit 4 detik. Sedangkan kala revolusinya adalah 365,25 hari. Bumi mempunyai lapisan udara (atmosfer) dan medan magnet yang disebut (magnetosfer) yang melindung permukaan Bumi dari angin surya, sinar ultraviolet dan radiasi dari luar angkasa. Lapisan udara ini menyelimuti Bumi hingga ketinggian sekitar 700 kilometer. Lapisan udara ini dibagi menjadi Troposfer, Stratosfer, Mesosfer, Termosfer dan Eksosfer
  
4)       Mars





Mars adalah planet terdekat keempat dari Matahari. Namanya diambil dari dewa perang Romawi, Mars. Planet ini sering dijuluki sebagai "planet merah" karena tampak dari jauh berwarna kemerah-kemerahan. Ini disebabkan oleh keberadaan besi(III) oksida di permukaan planet Mars. Mars adalah planet bebatuan dengan atmosfer yang tipis. Di permukaan Mars terdapat kawah, gunung berapi, lembah, gurun, dan lapisan es. Periode rotasi dan siklus musim Mars mirip dengan Bumi. Di Mars berdiri Olympus Mons, gunung tertinggi di Tata Surya, dan Valles Marineris, lembah terbesar di Tata Surya. Selain itu, di belahan utara terdapat cekungan Borealis yang meliputi 40% permukaan Mars.

b.      Tata surya bagian luar
Pada bagian luar dari Tata Surya terdapat gas-gas raksasa dengan satelit-satelitnya yang berukuran planet. Banyak komet berperioda pendek termasuk beberapa Centaur, juga berorbit di daerah ini. Badan-badan padat di daerah ini mengandung jumlah volatil (contoh: air, amonia, metan, yang sering disebut "es" dalam peristilahan ilmu keplanetan) yang lebih tinggi dibandingkan planet batuan di bagian dalam Tata Surya.
1)      Yupiter



Yupiter atau Jupiter adalah planet terdekat kelima dari matahari setelah Merkurius, Venus, Bumi dan Mars. Jarak rata-rata antara Yupiter dan Matahari adalah 778,3 juta km. Jupiter adalah planet terbesar dan terberat dengan diameter 149.980 km dan memiliki massa 318 kali massa bumi. Periode rotasi planet ini adalah 9 jam 55 menit, sedangkan periode revolusi adalah 11,86 tahun. Di permukaan planet ini terdapat bintik merah raksasa yang disebut Badai Besar Abadi. Atmosfer Yupiter mengandung hidrogen (H), helium (He), metana (CH4) dan amonia (NH3). Lapisan atas atmosfer Yupiter terdiri dari 88 - 92% hidrogen dan 8 - 12% helium. Suhu di permukaan planet ini berkisar dari -140oC sampai dengan 21oC. Seperti planet lain, Yupiter tersusun atas unsur besi dan unsur berat lainnya. Jupiter memiliki 68 satelit, di antaranya Io, Europa, Ganymede, Callisto (Galilean moons).

2)      Saturnus



Saturnus adalah sebuah planet di tata surya yang dikenal juga sebagai planet bercincin, dan merupakan planet terbesar kedua di tata surya setelah Jupiter. Jarak Saturnus sangat jauh dari Matahari, karena itulah Saturnus tampak tidak terlalu jelas dari Bumi. Saturnus berevolusi dalam waktu 29,46 tahun. Setiap 378 hari, Bumi, Saturnus dan Matahari akan berada dalam satu garis lurus. Selain berevolusi, Saturnus juga berotasi dalam waktu yang sangat singkat, yaitu 10 jam 40 menit 24 detik.

3)      Uranus




Uranus adalah planet ketujuh dari Matahari dan planet yang terbesar ketiga dan terberat keempat dalam Tata Surya. Ia dinamai dari nama dewa langit Yunani kuno Uranus (Οὐρανός) ayah dari Kronos (Saturnus) dan kakek dari Zeus (Jupiter). Meskipun Uranus terlihat dengan mata telanjang seperti lima planet klasik, ia tidak pernah dikenali sebagai planet oleh pengamat dahulu kala karena redupnya dan orbitnya yang lambat. Sir William Herschel mengumumkan penemuannya pada tanggal 13 Maret 1781, menambah batas yang diketahui dari Tata Surya untuk pertama kalinya dalam sejarah modern. Uranus juga merupakan planet pertama yang ditemukan dengan menggunakan teleskop.

4)      Neptunus



Neptunus merupakan planet terjauh (kedelapan) jika ditinjau dari Matahari. Planet ini dinamai dari dewa lautan Romawi. Neptunus merupakan planet terbesar keempat berdasarkan diameter (49.530 km) dan terbesar ketiga berdasarkan massa. Massa Neptunus tercatat 17 kali lebih besar daripada Bumi, dan sedikit lebih besar daripada Uranus. Neptunus mengorbit Matahari pada jarak 30,1 SA atau sekitar 4.450 juta km. Periode rotasi planet ini adalah 16,1 jam, sedangkan periode revolusinya adalah 164,8 tahun. Simbol astronomisnya adalah , yang merupakan trident dewa Neptunus.

3.      Asteroid
Asteroid secara umum adalah objek tata surya yang terdiri atas batuan dan mineral logam beku. Dalam tata surya diperkirakan ada lebih dari 100.000 asteroid. Asteroid terbesar bernama Ceres dengan garis tengah kurang lebih 685 km, namun setelah tahun 2006 Ceres diklarifikasi lebih lanjut dan kemudian dinyatakan sebagai anggota dari Planet Kerdil. Asteroid lainnya adalah Gaspra, Ida, Vesta, dan Hygeia.
Asteroid banyak dijumpai diantara lintasan Mars dan Jupiter. Diantara Mars dan Jupiter ini terdapat daerah yang disebut Sabuk Asteroid, yang merupakan kumpulan batuan metal dan mineral. Kebanayakan asteroid ini hanya berdiameter beberapa kilometer dan beberapa memiliki diameter 100 km atau lebih. Sabuk asteroid utama terletak diantara orbit Mars dan Jupiter, berjarak antara 2,3 hingga 3,3 AU, diduga merupakan sisa dari formasi tata surya yang gagal.

4.      Meteor
Meteor merupakan benda-benda langit kecil yang juga mengelilingi Matahari dan jumlahnya sangat banyak. Meteor banyak mengandung besi dan nikel. Sering beberapa diantara meteor jatuh ke Bumi. Meteor yang jatuh ke Bumi akan bergesekan dengan atmosfer Bumi dan terbakar, hingga meteor biasanya akan habis dahulu sebelum mencapai permukaan Bumi. Gesekan meteor dan atmosfer Bumi menghasilkan sinar yang nampak sebagai bintang jatuh atau bintang pijar. Batu meteor yang berhasil mencapai permukaan Bumi disebut meteorit. Batu ini akan meninggalkan bekas berupah kawah pada permukaan Bumi. Kawah Barringer di Arizona, Amerika Serikat merupakan hasil dari jatuhnya meteor ke permukaan Bumi. Kawah ini berdiameter 1.200km dengan kedalaman mencapai lebih dari 175 meter.

5.      Komet
Komet adalah bintang pengembara, yang melintasi Matahari sambil melintas orbit elips yang sangat panjang. Komet terbentuk dari gas, debu, dan bongkahan es sisa penciptaan tata surya. Seperti pada umumnya, komet akan terlihat lebih bercahaya ketika posisi mereka lebih dekat dengan matahari, karena radiasi matahari mendidihkan partikel es dan debu di inti komet. Material berbentuk awan ini disebut kepala (coma) kadang-kadang memiliki ekor, terlihat bercahaya karena memantulkan bentuk sinar matahari. Panjang ekor komet bisa mancapai lebih dari 100 juta kilometer. Sambil mengelilingi orbit yang oval panjang, kepala komet selalu menghadap Matahari.
Beberapa komet yang sudah dikenal adalah Komet Hyakutake, Komet Halley, Komet Encke (secara resmi dinamai 2P/Encke), Komet West, Komet Ikeya-Seki, Comet Kohoutek, Komet Shoemaker-Levy 9 (SL9, secara resmi disebut D/1993 F2), dan Komet Biela (sebutan resmi: 3D/Biela).





D.    SEJARAH BUMI DAN KEDUDUKANNYA DALAM TATA SURYA
1.      Bentuk dan Ukuran Bumi
Pada zaman dahulu, manusia beranggapan bahwa bentuk bumi adalah datar dan luasnya tak terhinggga. Namun pada abad ke-6 SM, seorang pemikir Yunani bernama Pythagorasberanggapan bahwa bentuk bumi menyerupai bola.
Pada abad ke-4 SM, Aristoteles meyakini bahwa bentuk bumi itu bulat.
Keyakinanya itu timbul setelah menagmati bayangan yang menutupi permukaan bulan pada waktu terjadi gerhana bulan.
Bentuk bumi yang bulat menyebabkan benda-benda yang bergerak menjauhi seorang pengamat di permukaan bumi akan tampak seolah-olah tenggelam di balik ufuk. Bumi apabila dilihat dari angkasa luar akan tampak berwarna kebiru-biruan, sehingga disebut sebagai planet biru. Warna kebiru-biruan tersebut disebabkan oleh keadaan di bumi sendiri yaitu karena 70 % permukaan bumi berupa laut dan samudra. Selain itu, susunan dan ketebalanangkasanya juga menentukan ciri khas penampakannya.
Pada saat ini telah diketahui bahwa garis tengah bumi adalah 12.714 km dari kutub ke kutub dan 12. 757 km di sepanjang garis khatulistiwa

2.      Kedudukan bumi dalam tata surya
Bumi ini bukan merupakan titik pusat dari seluruh jagad raya sebagaimana orang-orang dahulu kala mengiranya. Dari hasil-hsil penelitian manusia sekarang tahu bahwa mataharilah yang merupakan pusat tata surya.
Bumi merupakan anggota tata surya bersama 7 planet lainnya yang sama – sama mengelilingi matahari dengan waktu tempuh yang berbeda – beda sesuai dengan jari – jari lintasannya. tak ada satu pun diantara planet-planet tata surya itu yang mempunyai kondisi yang memungkinkan adanya kehidupan seperti di bumi.
Bumi merupakan bagian dari sistem galaksi yang berada di jagat raya, yaitu galaksi Bimasakti.. Bumi yang kita tempati hanya bagian kecil saja dari galaksi Bimasakti, yaitu bagian dari tata surya dengan matahari sebagai pusatnya.
Bimasakti bukanlah satu-satunya galaksi yang ada di alam semesta ini. Jumlah keseluruhan galaksi yang dapat dipotret dengan teleskop berdiameter 5m di Observatorium Hale mungkin sampai kira-kira satu miliar galaksi. Galaksi-galaksi inilah pengisi jagat raya.

E.     GERAK BUMI DALAM TATA SURYA   
Di dalam perputaran bumi mengelilingi matahari (reevolusi)serta mengelilingi porosnya ( rotasi). Bumi tidak terlempar menjauhi matahari karena baik bumi maupun matahari adalah magnet maka keduanya akan saling tarik-menarik. Ini merupakan prinsip gravitasi. Besarnya gaya magnet tergantung dari massa objek. Benda dengan massa kecil akan tertarik ke benda yang bermassa besar. Jadi bila tidak ada gaya yang lain berlaku atas bumi maka karena gravitasi ,bumi akan tertarik ke arah matahari dan dapat menabraknya. Demikian pula bulan yang mengitari bumi dapat menabrak bumi . Namun hal ini tidak terjadi karena ada gaya lain yang berpengaruh dikenal dengan inertia. Inertia ini menjaga keseimbangan perputaran bumi mengelilingi matahari sehingga tidak keluar orbitnya. Gaya ini telah diterangkan oleh Iszacc Newton,seorang ahli matematika Inggris,Pada tahun 1687. Dia mengatakan sebuh benda yang sedang bergerak akan berusaha menolak gaya dari luar yang hendak mendesaknya keluar dari arah gerakannya semula. Ini berarti bahwa bumi berusaha bergerak di angkasa pada arah lurus, akan tetapi karena pada saat yang sama ada tarikan grafitasi dari matahari, maka bumi akan bergerak mengelilingi lintasan yang mempertahankan gerakan bumi pada lintasannya mengelilingi matahari.
Pada waktu bumi  mengelilingi matahari ada saatnya dimana letak bumi paling jauh dari matahari yaitu pada 4 Juli . letak bumi pada saat itu disebut Aphelion ( dari kata Apogee yang berti titik jarak terjauh antara benda yang bergerak mengeilingi suatu benda lain dengan benda lain itu: helion, berarti matahari pada 3Januari letak bumi paling dekat dengan matahari dan disebut perihelion(dari kata epigee yang berarti titik terdekat)
Lintasa mengelilingi matahari dilakukan selama 365,25 hari . Ini disebut tahun matahari. Karena dalam penanggalan tidak ada 0,25 hari, maka disepakati untuk menambahkan 1 hari setiap 4 tahun pada penanggalan yang berlaku. Tahun yang jumlah harinya bertambah 1 yaitu pada bulan februari disebut tahun kabisat .
·         Beberapa akibat dari revolusi bumi yakni :
1.      Adanya perubahan lamanya waktu siang dan malam
Negara-negara di belahan bumi utara dan selatan memiliki perbedaan lamanya waktu siang dan malam. Selain diakibatkan oleh sudut kemiringan poros bumi, juga diakibatkan oleh revolusi bumi karena dalam berevolusi, bumi dapat terletak di apotemaatau hipotema. Apotema adalah titik terjauh bumi dengan matahari sedangkan hipotema kebalikannya yakni titik terdekat bumi dengan matahari.
2.      Adanya perubahan rasi bintang
Jika dilihat langit malam pada bulan yang berbeda-beda maka bentuknya juga berbeda-beda karena pada bulan ini di langit ada rasi bintang waluku, pada bulan berikutnya ada rasi bintang scorpio, dan seterusnya. Hal ini disebabkan oleh revolusi bumi.
3.      Adanya gerak semu tahunan matahari
Gerak semu tahunan yakni gerak berubahnya posisi matahari. Misal ada dua gunung. Pada bulan Januari, matahari hari terbit di samping gunung yang pertama. Pada bulan April, matahari terbit diantara kedua gunung. Pada bulan juli ada disamping gunung kedua. Pada bulan Oktober kembali berada di antara gunung tersebut. Kemudian pada bulan desember ada pada samping gunung pertama. Dan seterusnya.
4.      Adanya perubahan musim
Perubahan musim yang terdiri dari 4 musim yakni dingin,semi,gugur, dan panas yang hanya terjadi di belahan bumi utara dan selatan. Indonesia tidak memiliki keempat musim itu karena indonesia berada di daerah katulistiwa.
5.      Ditetapkannya kalender masehi

·         Akibat Rotasi Bumi
Selain gerak mengelilingi matahari bumi juga mengadakan gerak putaran porosnya sendiri. Gerak ini disebut rotasi.
1.      Adanya gerak semu harian dari matahari
2.      Pergantian siang dan malam
3.      Penyimpangan arah angin, arus laut
4.      Penggelembungan di khatulistiwa dan pemepatan di kedua kutub bumi
5.      Timbulnya gaya sentrifugal
6.      Adanya dua kali air pasang naik dan pasang surut dalam sehari semalam
7.      Perbedaan waktu antara tempat-tempat yang berbeda derajat busurnya





BAB III
PENUTUP
A.    KESIMPULAN
Alam Semesta adalah ruangan yang luas yang tak dapat diketahui. Galaksi, bintang, matahari, nebula, planet, meteor, asteroid, komet, dan bulan, hanyalah sebagian kecil dari materi di Alam semesta  yang dikenal manusia yang hidup di Bumi.
Tata Surya adalah kumpulan benda langit yang terdiri atas sebuah bintang yang disebut matahari sebagai pusat dan semua objek yang mengelilinginya.
Bumi merupakan anggota tata surya bersama 7 planet lainnya yang sama – sama mengelilingi matahari dengan waktu tempuh yang berbeda – beda sesuai dengan jari – jari lintasannya.
Pada bumi,selain berputar pada porosnya(rotasi) bumi juga bersama planet-planet yang lain  berputar mengelilingi matahari (revolusi).
Akibat dari rotasi bumi adalah adanya gerak semu harian dari matahari, pergantian siang dan malam, penyimpangan arah angin, arus laut,dll
Akibat revolusi bumi adalah adanya perubahan lamanya waktu siang dan malam, adanya perubahan rasi bintang, adanya gerak semu tahunan matahari,dll
                                                                                              
B.     SARAN
Setelah mempelajari materi tentang bumi dalam tata surya diharapkan kita dapat menambah pengetahuan dan wawasan kita sehingga dapat meminimalisir anggapan-anggapan yang kurang tepat terhadap keadaan yang sebenarnya dari bumi dalam tata surya.
Kemudian kita mampu menjawab pertanyaan-pertanyaan yang ada pada kehidupan sehari-hari yang berkaitan tentang bumi dalam tata surya.
DAFTAR PUSTAKA




No comments:

Pencarian isi Blog