MAKALAH
SEJARAH ISLAM DI AUSTRALIA
KEMENTERIAN AGAMA
MADRASAH ALIYAH NEGERI 1
PANGANDARAN
Jl. Raya Cijulang
No.234 Tlp. 639722 Sukaresik, Sidamulih
Kab. Pangandaran
2019
KATA PENGANTAR
Puji syukur
penulis panjatkan kehadirat Alloh SWT,
yang atas rahmat-Nya maka penulis dapat menyelesaikan penyusunan makalah
yang berjudul “ Sejarah Islam di Australia ”.
Dalam
Penulisan ini, penulis merasa masih banyak kekurangan-kekurangan baik pada
teknis penulisan maupun materi,
mengingat akan kemampuan yang dimiliki penulis. Untuk itu kritik dan saran dari semua pihak
sangat penulis harapkan demi penyempurnaan makalah ini.
Dalam
penulisan makalah ini penulis menyampaikan ucapan terima kasih kepada
pihak-pihak yang membantu dalam menyelesaikan pembuatan makalah ini.
Semoga isi
dari makalah ini dapat bermanfaat untuk penulis dan pembacanya, Oleh karena itu
kritik dan saran yang membangun sangat penulis harapkan.
Pangandaran, 10 Januari 2019
Penulis
DAFTAR ISI
KATA
PENGANTAR....................................................................................... i
DAFTAR
ISI...................................................................................................... ii
BABI
PENDAHULUAN.................................................................................. 1
A.
Latar Belakang........................................................................................ 1
B.
Rumusan Masalah................................................................................... 1
C.
Tujuan..................................................................................................... 2
BAB
II PEMBAHASAN................................................................................... 3
A.
Sejarah Masuknya Islam ke Australia..................................................... 3
B.
Sosial dan Budaya.................................................................................. 5
C.
Peninggalan Islam di Australia............................................................... 7
D.
Tokoh-tokoh Islam di Australia.............................................................. 8
E.
Pengaruh Islam di Australia.................................................................... 10
BAB
III KESIMPULAN................................................................................... 13
A.
Kesimpulan............................................................................................. 13
B.
Saran....................................................................................................... 13
DAFTAR
PUSTAKA........................................................................................ 14
BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang Masalah
Australia merupakan negara yang
mayoritas penduduknya menganut agama Kristen. Hal ini membuat Islam sebagai
agama yang datang dari timur tengah menjadi minoritas. Berdasarkan berdasarkan
sensus tahun 2011, penduduk Australia berjumlah 22.270.000, yang terdiri dari
beberapa agama yaitu, Kristen (67,3%), Atheis (24,2%), Buddha (2,7%), Islam
(2,4%), Hindu (1,4%), Agama Rakyat (0,7%), dan Yahudi (0,5%).
Secara umum islam menjadi minoritas
di Australia disebabkan oleh proses imigrasi. sampai pada sekitar tahun 1860,
serombongan penggembala onta berasal dari Afganistan datang ke Australia
menambah jumlah Muslim yang tinggal di Australia. Islam dianggap sebagai agama
baru yang memberikan kekhawatiran penduduk Australia karena serangkaian aksi
terror yang mengatasnamakan Islam. Sehingga Muslim sebagai minoritas di
Australia menjadi objek praktik driskiminasi, marginalisasi dan tekanan
lainnya. Namun, pada perkembangan selanjutnya kerukunan beragama mulai
terbentuk. Kini kondisi umat Islam di Australia lebih baik.
Muncul sosok muslim yang berperan
dalam kehidupan sosial dan ekonomi negara. Akan tetapi bentuk penhinaan dan
makian tetap menjadi warna kehidupan Muslim di Australia yang berasal dari
kelompok-kelompok pembenci Islam.
B. Rumusan Masalah
1.
Bagaimana masuknya islam di Australia?
2.
Bagaimana kebudayaan islam di Australia?
3.
Apa saja peninggalan islam di Australia?
4.
Siapa saja tokoh-tokoh islam Australia?
5.
Bagaimana pengaruh islam di negara Australia?
C. Tujuan
1.
Mengetahui tentang Bagaimana masuknya islam di Australia?
2.
Mengetahui tentang Bagaimana kebudayaan islam di
Australia?
3.
Mengetahui tentang Apa saja peninggalan islam di
Australia?
4.
Mengetahui tentang Siapa saja tokoh-tokoh islam Australia?
5.
Mengetahui tentang Bagaimana pengaruh islam di negara Australia?
BAB II
PEMBAHASAN
A. Islam Masuk ke Australia
Islam masuk ke Australia pada
tahun 1850 M. Penguasa setempat mendatangkan sejumlah imigran untuk membuka
daerah-daerah sahara di Australia, maka berdatanganlah orang-orang dari
Afganistan, Iran, dan Pakistan. Mereka kemudian membangun masjid-masjid dan
melakukan perdagangan dengan amanah serta menyebarkan Islam. Kedatangan mereka
merupakan rombongan gelombang pertama.
Gelombang kedua adalah hijrahnya
umat Islam dari sejumlah negara dalam fase yang berbeda-beda dimulai pada tahun
1915 M. Kedatangan mereka umumnya adalah untuk mencari pekerjaan. Jumlah kaum
Muslimin di negeri ini semakin bertambah akibat dari hijrah ini.
Pada tahun 1924 pendatang dari
Albania sebagai petani tembakau di Australia Utara meningkatkan perkembangan
Islam. Kemudian setelah berakhir Perang Dunia II, orang-orang Yugoslavia yang
belajar di Australia Tengah dipimpin Imam Ahmad Saka lebih menggiatkan
pembangunan masjid-masjid di Adelaide sebagai pusat aktivitas keagamaan.
Menurut catatan statistic tahun 1975 Australia berpenduduk 13.130.000 orang
yang 1% nya (132.000) beragama Islam.
Perkembangan Islam di Australia
Islam di Australia merupakan
kelompok agama terbesar keempat setelah Kristen, Atheis, dan Budha. Menurut
sensus tahun 2006, sekitar 340.392 atau 1,71% dari penduduk Australia adalah
Muslim. Menjadi komunitas yang ditetapkan berdasarkan identitas keagamaan,
masyarakat Muslim Australia merupakan masyarakat yang paling beragam secara
etnis atau secara ras, dengan anggota dari berbagai latar belakang etnis dan
ras. Dengan demikian, bagian-bagian berbeda di dalam komunitas Muslim Australia
juga dapat mendukung identitas tambahan, terbebas dari identitas Muslim mereka,
sering berhubungan dengan teman non-Muslim di Australia maupun di luar negeri.
Dalam melakukan aktifitas ibadah,
Muslim di Australia memilik sekitar 85 masjid dan 50 mushalla. Di samping itu
di beberapa daerah yang jauh dari masjid, beberapa Muslim berinisiatif menyewa
gedung untuk dijadikan tempat shalat Jum’at.
Secara individual biasanya umat
Islam Australia mempunyai masalah dalam melakukan aktifitas ibadah shalat pada
saat hari kerja, yang paling banyak mengalami masalah adalah pada saat
pelaksanaan shalat Jum’at. Apabila menghadapi masalah sulitnya melaksanakan
shalat Jum’at, sebagian Muslim memilih keluar dari tempat kerja atau
mengorganisir beberapa Muslim yang berdekatan tempat kerjanya untuk
melaksanakan shalat Jum’at. Sedangkan yang lain memilih meninggalkan shalat
Jum’at.
Kegiatan keagamaan di Australia
cukup semarak. Hal ini bisa dilihat dari banyaknya majelis taklim atau
kelompok-kelompok pengajian yang ada. Bahkan beberapa gerakan Islam cukup aktif
terlihat melakukan berbagai aktifitas.
Perkembangan Islam di Australia
sudah merambah ke kalangan masyarakat Aborigin, suku asli Benua Kanguru
tersebut. Makin meningkatnya jumlah orang Aborigin yang memeluk Islam menjadi
fenomena tersendiri, meskipun jumlah peneliti memperdebatkan perihal makin
meluasnya pengaruh agama Islam dan alasan-alasan orang-orang Aborigin yang
memilih memeluk Islam.
Dalam pertemuan organisasi Society
for the Scientific Study of Religion di Baltimore tahun 2011 lalu, sejumlah
peneliti dari Religioscope memaparkan kertas kerja mereka tentang pernyataan
media dan komunitas Muslim di Australia yang menyebutkan bahwa makin
meningkatnya pemeluk Islam di kalangan masyarakat Aborigin, terutama di
kalangan anak mudanya merupakan kebangkitan Islam yang melanda suku Aborigin.
Namun, laporan sejumlah pakar
sosiologi menyebutkan, menurut sensus tahun 1996, 2001, dan 2006 makin banyak
orang Aborigin yang memilih tidak beragama dibandingkan yang masuk Islam.
Persentase orang Aborigin yang menyatakan beragama Islam lebih sedikit (0,22%)
dibandingkan jumlah seluruh Muslim di Australia (1,7%). Populasi Aborigin yang
memeluk Islam juga bervariasi dan kebanyakan kaum lelaki.
B. Sosial Dan Kebudayaan Islam Di Australia
Australia adalah tempat jumlah
umat Islamnya terus bertambah. Menurut sensus terakhir tahun 2006, lebih dari
340.000 orang mengidentifikasi diri sebagai umat Islam. Ini adalah sekitar 1,7
persen dari total penduduk Australia. Islam secara tradisional yang terkait
dengan migran dan para pendatang baru.Hal ini terutama terjadi di tahun
1970-an, tahun 1980-an dan 1990-an ketika gelombang dari para pengungsi dan
migran yang baru tiba dari beberapa titik di Timur Tengah. Tetapi semakin lama
komposisi umat Islam Australia berubah dari imigran berkembang menjadi penduduk
asli. Kini, hampir 40 persen dari umat Islam Australia menganggap Australia
sebagai tempat mereka lahir. Hal ini berakibat besar pada bagaimana generasi
baru dari umat Islam sendiri menentukan dan mengartikulasi identitas mereka.
Pada tingkat yang paling dangkal, mereka sering menggunakan bahasa Inggris
sebagai bahasa pilihan komunikasi. Di tingkat lebih dalam, mereka melihat
Australia sebagai rumah tinggal dan tidak lagi punya keinginan untuk kembali ke
tanah leluhur mereka, sebagaimana orang tua mereka lakukan.
Muslim Australia heterogen secara
kesukuan dan bahasa. Yang terbesar adalah kelompok etnis Libanon, Turki, dan
Arab Afghan. Perbedaan suku dan bahasa mempunyai perbedaan historis yang
mempengaruhi inisiatif masyarakat, organisasi dan jamaahnya. Akibatnya,
masing-masing kelompok etnis cenderung condong ke arah perbedaan masjid atau
organisasi etnis yang jelas.Tetapi banyak umat Islam Australia yang telah
mencoba menjembatani etnis yang terbagi. Ironisnya, penggunaan bahasa Inggris
telah menjadi ukuran yang paling efektif untuk menyatukan umat Islam dari
berbagai latar belakang etnis dan linguistik.Integrasi Muslim di Australia
menghadapi sejumlah tantangan. Beberapa tantangan itu bersifat struktural dan
terkait dengan kemampuan Muslim Australia untuk berpartisipasi secara efektif
dalam kegiatan ekonomi yang bermanfaat, sering merupakan hal yang sulit bagi para
pendatang baru yang baru saja tiba. Tantangan lain lebih subyektif dan terkait
dengan hambatan politik dan budaya.
Komposisi sosial-ekonomi umat
Islam di Australia beragam. Ada beberapa umat Islam yang telah berhasil
mencapai posisi kewenangan dalam bisnis, politik dan pendidikan. Tetapi
mayoritas Muslim cenderung masih berada pada posisi rendah.Sensus Australia
terakhir disorot karena adanya kekhawatiran ketidakcocokan dalam hal standar
hidup dan akses terhadap kekayaan antara Muslim dan non-Muslim. Lebih dari 2
persen dari rumah tangga muslim tidak terdaftar pendapatannya; ini adalah dua
kali jumlah non-Muslim dalam kategori tersebut. Dalam hal kepemilikan rumah,
indikator keuangan dan keamanan sebuah yayasan, dari ‘Australian dream,’ Muslim
terdaftar hanya 15 persen. Kepemilikan rumah di antara sisa penduduk ada pada
33 persen.Angka kerja memperkuat ketidakcocokan di atas antara Muslim dan semua
masyarakat Australia. Sedangkan untuk tingkat pengangguran non-Muslim usia
25-45 ada pada 5 persen, tingkat pengangguran yang Muslim adalah 12 persen
untuk kelompok usia yang sama. Angka-angka ini menunjukkan bahwa keamanan
finansial dan kemiskinan merupakan masalah serius bagi umat Islam.Kenyataannya,
angka berkaitan dengan pendapatan rumah tangga menempatkan 40 persen dari rumah
tangga Muslim di bawah garis kemiskinan. Masalah sosial-ekonomi riil ini
menjadi hambatan bagi integrasi positif dan aktif dalam masyarakat Australia.
Angka kerja memperkuat ketidak cocokan
di atas antara Muslim dan semua masyarakat Australia. Sedangkan untuk tingkat
pengangguran non-Muslim usia 25-45 ada pada 5 persen, tingkat pengangguran yang
Muslim adalah 12 persen untuk kelompok usia yang sama. Angka-angka ini
menunjukkan bahwa keamanan finansial dan kemiskinan merupakan masalah serius
bagi umat Islam.Kenyataannya, angka berkaitan dengan pendapatan rumah tangga
menempatkan 40 persen dari rumah tangga Muslim di bawah garis kemiskinan.
Masalah sosial-ekonomi riil ini menjadi hambatan bagi integrasi positif dan
aktif dalam masyarakat Australia.
C. Peninggalam Islam di Australia
1.
Perkembangan Masjid
Pada
abad ke-20 M perkembangan masjid-masjid di Australia cukup menggembirakan
karena dibuat oleh arsitek Australia sendiri. Tahun 1907 didirikan masjid yang
indak oleh arsitek Sharif Abosi dan Ismeth Abidin. Pada tahun 1967 di Quesland
didirikan masjid lengkap dengan Islamic Center di bawah pimpinan Fethi Seit
Mecca. Tahun 1970 di Mareeba diresmikan masjid yang mampu menampung 300 jamaah
dengan Imam Haji Abdul Lathif. Di kota Sarrey Hill dibangun Masjid Raya Faisal
bantuan Saudi Arabia. Kemudian di Sidney dibangun masjid dengan biaya 900.000
dollar Amerika.
2.
Sarana Pendidikan
Di
Brisbane didirikan Quesland Islamic Society untuk menyadarkan anak-anak Muslim
mendirikan shalat dan meningkatkan silaturahmi. Pelajarnya berasal dari
Indonesia, India, Pakistan, Turki, Afrika, Lebanon, dan Australia. Kemudia di
Goulbourn didirikan Goulbourn College of Advanced Education, yakni pendidikan
guru yang telah melahirkan sarjana muda, sarjana lengkap master.
3.
Organisasi-Organisasi Islam
Di
Australia ada beberapa organisasi keislaman, di antaranya adalah Australian
Federation of Islamim Councils (AFIC) merupakan himpunan dewan-dewan Islam
Australia berpusat di Sidney. Lalu ada Federation of Islamic Societies yang merupakan
Himpunan Masyarakat Muslim, terdiri atas 35 organisasi masyarakat Muslim local
dan 9 dewan Islam negara-negara bagian. Moslem Student Asociation yaitu
himpunan mahasiswa Muslim yang menerbitkan majalah ‘Al-Manaar’ berbahasa Arab,
Australia, dan Inggris. Ada juga organisasi Muslimah bernama Moslem Women’s
Center yang bertujuan memberikan pelajaran keislaman dan pelajaran bahasa
Inggris bagi kaum Muslimin yang baru datang ke Australia dan bahasa Inggrisnya
kurang lancar.
D. Tokoh Muslim di Australia
Berikut orang-orang Muslim yang
menuai kesuksesan, diantaranya:
1.
Sarah Baarini
Gadis
asal Melbourne ini dikenal sebagai seorang filantropis (dermawan) yang populer
di Australia. Ia menerima anugerah Wyndham Council’s Mayoral Youth Award saat
berusia 17 tahun untuk pengabdian masyarakat dan kepemimpinan. Di masa remaja,
Sarah sudah memimpin sejumlah lembaga amal dan penggalangan dana untuk berbagai
misi kemanusiaan dan kesehatan.
2.
Susan Carland
Susan
merupakan mualaf di usia 19 tahun. Ia masuk Islam karena kesadaran sendiri,
bukan karena pengaruh orang lain. Ia berprovesi sebagai Dokter. Sempat menarik
perhatian dunia lewat aksi menyumbang 1 dolar Australia, untuk setiap tweet
bully yang ia terima. Ia memang sering menjadi sasaran bully gara-gara ia
seorang muslim dan memakai hijab. Usaha menyuarakan perjuangan melawan
Islamphobia di Australia terus dilakukannya. Susan menerima gelar Phd dari
Monash University, setelah menulis studi tentang komunitas muslim di Australia.
3.
Kapten Mona Sindy
Berasal
dari keturunan Mesir-Australia, Mona Shindy merupakan perwira AL Australia yang
pertama kali mengenakan hijab. Tak tanggung-tanggung, Kapten Mona menjadi
kepala dari program peluncuran misil. Ia berharap bahwa suatu saat akan
benar-benar tercipta perdamaian di dunia.[7] Dinobatkan sebagai pemenang
penghargaan Telstra NSW Bisnis Woman tahun 2015. Penghargaan Telstra NSW Bisnis
Woman adalah penghargaan yang diberikan untuk merayakan kerja keras dan
determinasi dari para wanita yang tinggal di Australia.
4.
Waaled Aly
Seorang
multi provesi (diusia 37 tahun), sebagai pengacara, seorang insinyur, seorang
akademisi (pengajar), musisi, dan pemenang Walkley Award sebagai jurnalis. Ia dibesarkan di Melbourne, sosok
representasi Muslim di media Australia. Ia menjadi co-host terbaik
di progam The Proyek,Channel Ten. Aly juga perna menjadi Man of The
Year, penghargaan kepada pencapaian Muslim Australia.
5.
Ahmed Fahour
Fahour,
yang bermigrasi dari Libanon dengan keluarganya pada usia 4 tahun. Fahour
adalah CEO dari Australia Post, tapi itu hanya salah satu dari banyak usaha
bisnisnya. Juga ketua eksekutif Startrack, direktur Carlton Football Club, dan
mantan CEO Operasi Australia National Australia Bank. Sumbangsi yang ia
sembahkan bagi Islam di Australia adalah pembangunan Musium Islam Australia
,selaku co-pendiri.
6.
Ed Husic
Husic
adalah menteri Islam pertama di Australia. Ia menjabat sebagai sekretaris
parlemen untuk Perdana Menteri Kevin Rudd serta sekretaris parlemen untuk
broadband.
7.
Yasmin Abdel-Magied
Abdel-Magied
adalah seorang insinyur mekanik Sudan-Australia, advokat sosial, dan penulis.
Dia menerima penghargaan dari The Queensland Young Australia of the Year Award
pada tahun 2015. Gairahnya untuk keadilan sosial di mulai dari awal. Pada 16, ia mendirikan
Youth Without Borders, sebuah organisasi yang berpusat pada menciptakan
perubahan positif bagi pemuda di masyarakat kehilangan haknya. Abdel-Magied
juga sering menjadi tamu di talk show mengenai isu seputar komunitas Muslim,
feminisme, dan keanekaragaman lintas budaya.
8.
Bachar Houli
Sedangkan
di dunia Olahraga, sepakbola khas Australia, atau yang sering disebut 'footy',
ada pemain dari tim Richmond Tigers, Bachar Houli, Islam ketiga yang bermain di
Football League Australia setelah Adem Yze dan Sedat Sir. Dia pernah masuk
nominasikan untuk penghargaan AFL Rising Star di tahun 2008. Kini Bachar juga
menjabat sebagai salah satu duta multikultural Liga Footy Australia (AFL).
9.
Mariam Veiszadeh
Lahir
di Afghanistan selama Perang Soviet, Veiszadeh. Keluarganya mencoba mencari suaka hingga sampai di
Australia pada tahun 1991. Dia sekarang seorang pengacara dan advokat untuk
anti-islamophobia dan perlakuan yang adil bagi pengungsi dan pencari suaka. Ia
menerima penghargaan The 2015 Westpac
Woman of Influence Award untuk pekerjaannya di bidang ini.
10. Maha
Sukkar
Adalah
salah seorang anggota polisi di negara bagian Victoria yang menggunakan jilbab.
Salah satu tugasnya adalah menangani komunitas dari berbagai latar belakang. Ia
polisi wanita pertama di Australia. Kini, sudah ada beberapa anggota kepolisian
perempuan yang mengikutinya menggunakan jilbab, baik di Victoria maupun di
negara bagian lainnya.
E. Pengaruh Islam di Australia
Australia Penduduknya terbagi dari
berbagai etnis yaitu Aborigin sebagai penduduk pribumi,Kulit putih keturunan Eropa,penduduk
keturunan Asia baik dari Asia Timur,Asia Tenggara , Asia Barat maupun dari Asia
selatan. Islam mempunyai sejarah yang
lama dan beraneka ragam di Australia.
Semasa penempatan Eropa awal, setengah kelasi dan bantuan Muslim telah
tiba di Australia tetapi tidak banyak yang diketahui tentang mereka kerena
mereka tidak meninggalkan apa-apa kesan, kecuali beberapa rujukan di sana sini
kepada nama mereka. Saat penempatan Eropa awal, beberapa pelaut dan tahanan
muslim telah tiba di Australia tetapi tidak banyak yang diketahui tentang
mereka karena mereka tidak meninggalkan apa-apa efek, kecuali beberapa
referensi di sana sini ke nama mereka. Tidaklah sehingga abad ke-19 bahwa suatu
kehadiran Islam yang tetap dikenali.
Pada dekade 1870-an , penyelam-penyelam
Melayu Muslim telah diambil sebagai penyelam mutiara melalui perjanjian dengan
Belanda untuk mengerjakan kawasan-kawasan perburuan mutiara di Australia Barat
dan Wilayah Utara . Pada tahun 1875 , ada 1,800 orang penyelam Melayu yang
bekerja di Australia Barat. Kebanyakan mereka kemudian pulang ke negara
masing-masing.Unta di import ke Australia sejak dari dekad 1860-an untuk
membantu penjelajah Eropah membukakan kawasan pedalaman yang kering. Para juru
latih unta juga berimigrasi ke sini untuk mengendalikan unta-unta yang
diperkenalkan untuk memenuhi permintaan logistik di gurun- gurun Australia yang
amat luas.
Kebanyakan juru latih ini adalah
Muslim dan walaupun mereka datang dari berbagai-bagai negara, mereka biasanya
dirujuk di Australia sebagai ” Afghan “, perkataan bahasa Inggeris untuk “orang
Afghanistan “. Oleh sebab pengetahuan dan kemahiran kaum juru latih itu tentang
unta, mereka telah diberikan penghargaan untuk menyelamatkan banyak penjelajah
Eropah yang awal, dan adalah amat penting untuk penjelajahan. Karena
pengetahuan dan keterampilan kaum pelatih itu pada unta mereka telah diberikan
penghargaan untuk menyelamatkan banyak penjelajah Eropa yang awal, dan sangat
penting untuk eksplorasi. Disebabkan sumbangan mereka, landasan kereta api utara-selatan
dinamai sebagai The Ghan , singkatan untuk “The Afghan” .Karena kontribusi
mereka, jalan kereta api utara-selatan dinamai sebagai The ghan , singkatan
untuk “The Afghan”.
Islam di Australia merupakan
kelompok agama terbesar keempat, setelah Kristen, “Tanpa Agama“, dan Buddhisme.
Menurut sensus 2006, sekitar 340.392 orang atau 1.71% dari penduduk Australia
adalah Muslim. Menjadi komunitas yang ditetapkan berdasarkan identitas
keagamaan, masyarakat Muslim Australia merupakan masyarakat yang paling beragam
secara etnis atau secara ras, dengan anggota dari berbagai latar belakang etnis
dan ras. Dengan demikian, bagian-bagian berbeda di dalam komunitas Muslim
Australia juga dapat mendukung identitas tambahan, terbebas dari identitas
Muslim mereka, sering berhubungan dengan teman non-Muslim, di Australia maupun
luar negeri.
Meskipun kemunculannya sebagai agama di
Australia sering dianggap sebagai “baru” bagi warga non-Muslim Australia dan
lebih dikenal karena gelombang migrasi dari Dunia Muslim yang beragam termasuk Timur Tengah dan Afrika Utara, Asia
Tenggara, Balkan di Eropa, Anak benua India, dan Afrika Sub-Sahara faktanya,
Islam memiliki sejarah yang panjang di Australia. Sejarah ini merentang tidak
hanya ke beberapa Muslim yang tiba sebagai bagian dari kontak pertama Eropa dan
masa kolonial, tapi juga ke masa sebelumnya dan kemunculan awal Kristen sebagai
agama non-pribumi yang dominan jumlah penganutnya.
BAB III
PENUTUP
A. Kesimpulan
Islam pada benua Australia, yang
hingga sekarang islam disana tetap eksis dan terus berkembang, islam di
Australia dulunya berasal dari kelompok pengembara dari afghanistan pada abad
ke 19 masehi yang pada setiap perjalananya hanya berbekal tikar untuk shalat
dan sampai pada benua Australia bagian tengah dan tak beberapa lama mereka
menetap dan akhirnya membangun masjid sebagai tempat berkumpulnya muslim di
Australia dan lebih pentingnya sebagai tempat beribadah dan pusat kegiatan
keagamaan yang biasa disebut dengan (central of activity).
Yang mana di benua Australia
tersebut islam berkembang dengan pesat hal ini dapat di buktikan dengan adanya
bagunan untuk pendidikan anak anak muslim di sana dan organisasi organisasi
yang mempersatukan umat muslim Australia.
Dan terlihat pula dengan adanya
data kependudukan atau sensus yang menunjukkan perkembangbiakan populasi dari
umat muslim di australia itu sendiri. Sampai hari ini jumlah umat muslim di
benua australia semakin bertambah dan dapat kita ketahui melalui dunia maya dan
bisa kita akses di internet.
B. Saran
Dalam penyelesaian makalah ini kami
mengalami beberapa hambatan karena terbatasnya sumber-sumber yang bisa
dijadikan untuk rujukan. Saran dan kritik yang membangun sangat dibutuhkan guna
perbaikan makalah ini dan semoga makalah
ini bermanfaat bagi semuanya.
DAFTAR PUSTAKA
1.
https://news.detik.com/internasional/3236833/sejarah-masuk-dan-berkembangnya-islam-di-australia
No comments:
Post a Comment