Pencarian

Sunday, September 24, 2017

MAKALAH KONSEP MANUSIA.



KATA PENGANTAR


Puji syukur penulis penjatkan kehadirat Alloh SWT, yang atas rahmat-Nya maka penulis dapat menyelesaikan penyusunan makalah yang berjudul  KONSEP MANUSIA.
Dalam penulisan makalah ini penulis merasa masih banyak kekurangan-kekurangan baik pada teknis penulisan maupun materi, mengingat akan kemampuan yang dimiliki penulis. Untuk itu kritik dan saran dari semua pihak sangat penulis harapkan demi penyempurnaan pembuatan makalah ini, dan tak lupa, pada kesempatan kali ini, penulis mengucapkan banyak tertima kasih kepada semua pihak yang telah membantu dalam penyelesaian makalah ini.
Akhirnya penulis berharap semoga Allah memberikan imbalan yang setimpal pada mereka yang telah memberikan bantuan, dan dapat menjadikan semua bantuan ini sebagai ibadah, Amiin Yaa Robbal ‘Alamiin.


Ciamis, 24 September 2017


Penulis



DAFTAR ISI


KATA PENGANTAR....................................................................................... i
DAFTAR ISI...................................................................................................... ii
BAB I PENDAHULUAN................................................................................. 1
1.1  Latar Belakang........................................................................................ 1
1.2  Rumusan Masalah................................................................................... 1
BAB II PEMBAHASAN................................................................................... 2
2.1  Konsep Manusia...................................................................................... 2
2.1.1        Konsep sehat, sakit, dan penyakit............................................... 2
2.1.2        Konsep Stres dan Adaptasi......................................................... 6
2.2  Prinsip Dasar Kebutuhan Manusia.......................................................... 12
2.2.1        Homeostasis ............................................................................... 12
2.2.2        Homeodinamik............................................................................ 12
2.2.3        Konsep Kebutuhan Dasar Pada Manusia.................................... 13
BAB III PENUTUP........................................................................................... 16
3.1  Kesimpulan............................................................................................. 16
3.2  Saran....................................................................................................... 16
DAFTAR PUSTAKA........................................................................................ 17




BAB I
PENDAHULUAN

1.1  Latar Belakang
Manusia adalah satu dari sekian banyak mahluk ciptaan tuhan yang diberikan banyak kelebihan dari mahluk yang lain. Manusia adalah mahluk yang utuh dan unik. Sebagai mahluk yang utuh manusia terdiri dari bio,psiko,sosio dan spiritual. Manusia adalah terdiri dari satu kesatuan yang merupakan karakteristik dan berakal, memiliki sifat-sifat yang unik yang ditimbulkan oleh berbagai macam-macam kebudayaan. Dikatakan unik karena manusia memiliki beragai macam perbedaan dengan setiap manusia lain, mempunyai cara yang berbeda dalam upaya memenuhi kebutuhannya.
Manusia sebagai mahluk individu, dimana manusia perbedaan dengan manusia lain dalam salah satu atau beberapa segi meliputi bio- psiko sosio dan spiritual.

1.2  Rumusan Masalah
Agar makalah ini sesuai dengan apa yang akan dibahasa, maka penulis menyusunkan rumusan masalahnya sebagai berikut :
1.      Konsep sehat, sakit, dan penyakit ?
2.      Konsep stres dan depresi ?
3.      Prinsip dasar kebutuhan manusia ?
4.      Komeostatis dan hemodinamik ?




BAB II
PEMBAHASAN

2.1  KONSEP MANUSIA
2.1.1 Konsep sehat, sakit, dan penyakit
1.      Pengertian Sehat Sakit
Sehat / kesehatan adalah suatu keadaan sejahtera dari badan (jasmani), jiwa (rohani) dan sosial yang memungkinkan setiap orang hidup produktif secara sosial dan ekonomis. (UU N0. 23/1992 tentang kesehatan). Pengertian sakit sendiri adalah suatu proses di mana ada gangguan dan  tidak ada kestabilan antara badan dan mental yang normal. Yang merujuk pada keabnormalan pada kondisi tubuh yang bisa mengganggu  aktifitasnya sehari- hari seperti aktifitas jasmani, rohani maupun sosial.
a.       Pengertian Sehat
Beberapa pengertian sehat diantaranya yaitu :
1)      WHO, 1947
Sehat adalah suatu keadaan yang sempurna baik fisik, mental dan sosial tidak hanya bebas dari penyakit atau kelemahan.\
Mengandung tiga karakteristik :
-          Merefleksikan perhatian pada individu sebagai manusia.
-          Memandang sehat dalam konteks lingkungan internal ataupun eksternal.
-          Sehat diartikan sebai hidup yang kreatif dan produktif.
Sehat bukan merupakan suatu kondisi tetapai merupakan penyesesuaian, bukan merupakan suatu keadaan tapi merupakan proses. Proses disini adalah adaptasi individu yang tidak hanya terhadap fisik mereka tetapi terhadap lingkungan sosialnya.
2)      UU N0. 23/1992 tentang kesehatan
Sehat/kesehatan adalah suatu keadaan sejahtera dari badan (jasmani), jiwa (rohani) dan sosial yang memungkinkan setiap orang hidup produktif secara sosial dan ekonomis.(UU N0. 23/1992 tentang kesehatan).
3)      Pender (1982)
Sehat adalah perwujudan individu yang diperoleh melalui kepuasan dalam berhubungan dengan orang lain (aktualisasi). Perilaku yang sesuai dengan tujuan, perawatan diri yang kompeten sedangkan penyesuaian diperlukan untuk mempertahankan stabilitas dan integritas struktural.
4)      Pepkin's
Suatu keadaan keseimbangan yang dinamis antara bentuk dan fungsi tubuh yang dapat mengadakan penyesuaian sehingga tubuh dapat mengatasi gangguan dari luar.
5)      Zaidin Ali
Kondisi keseimbangan antara status kesehatan biologis, psikologis, sosial dan spiritual yang memungkinkan orang tersebut hidup secara mandiri dan produktif
6)      President’s Communision On Health Need Of Nation Stated
Sehat  Þ bukan merupakan suatu kondisi, tetapi merupakan penyesuaian, bukan merupakan suatu keadaan tapi merupakan suatu proses. Proses adaptasi individu yang tidak hanya terhadap fisik mereka, tetapi terhadap lingkungan sosialnya.
7)      Payne ( 1983 )
Sehat Þ fungsi efektif  dari sumber-sumber perawatan diri ( Self Care Resources ) yang menjamin tindakan untuk perawatan diri ( Self Care Action ) secara adekuat.
-          Self Care Resources Þ mencakup pengetahuan,ketrampilan dan sikap
-          Self Care Action Þ perilaku yang sesuai dengan tujuan diperlakukan untuk    memperoleh, mempertahankan dan meningkatkan fungsi, psikososial dan spiritual.


8)      Sehat Menurut Dunn (1959).
Sehat adalah sesuatu kejadian dimana tidak adanya tanda-tanda dan gejala dari penyakit.
b.      Pengertian Sakit
Ada beberapa pengertian sakit, yakni sebagai berikut :
1)      Pepkin's
Suatu kedaan yang tidak menyenangkan yang menimpa seseorang sehingga menimbulkan gangguan dalam aktivitas sehari-hari baik aktivitas jasmani, maupun rohani maupun sosial
2)      Kleinman
Gangguan fungsi atau adaptasi dari proses biologi dan psikofisiologis pada seseorang
3)      Parson
Ketidakseimbangan fungsi normal tubuh manusia termasuk sejumlah sistem biologis dan kondisi penyesuaian
4)      Parsors ( 1972 )
Sakit Þ Gangguan dalam fungsi normal individu sebagai totalitas, termasuk keadaan organisme sebagai sistem biologis dan penyesuaian sosialnya
5)      Baursams ( 1965 )
Seseorang menggunakan tiga criteria untuk menentukan apakah mereka sakit:
o   Adanya gejala : naiknya temperatur, nyeri
o   Persepsi tentang bagaimana mereka mersakan baik, buruk, sakit
o   Kemampuan untuk melaksanakan aktivitas sehari-hari, bekerja atupun sekolah
6)      Oxford English Dictionary
Sakit sebagai suatu keadaan dari badan atau sebagian dari organ badan dimana fungsinya terganggu atau menyimpang.


7)      Zaidin Ali
Keadaan yang mengganggu keseimbangan status kesehatan biologis, psikologis, sosial dan spiritual yang mengakibatkan gangguan fungsi tubuh, produktivitas dan kemandirian indivisu baik secara keseluruhan maupun sebagian.
2.      Pengertian Penyakit
Istilah medis yang digambarkan sebgai gangguan dalam fungsi tubuh yang menghasilkan berkurangnya   kapasitas
Hubungan antara sehat, sakit dan penyakit
Pada dasarnya merupakan keadaan sehat dan sakit
a.       Hasil intraksi sesorang dengan lingkungan.
b.      Sebagai manifestasi keberhasilan/kegagalan dalam berdaptasi dengan lingkungan.
c.       Gangguan kesehatan : ketidakseimbangan antara factor : Host-Agent-Environment.
3.      Hubungan Antara Sehat, Sakit Dan Penyakit
Hubungan antara konsep sehat sakit dan penyakit pada dasarnya merupakan keadaan sehat sakit, yaitu :
a.       Hasil interaksi seseorang dengan lingkungan.
b.      Sebagai manifetasi keberhasilan / kegagalan dalam beradaptasi dengan lingkungan.
c.       Gangguan Kesehatan.
Faktor-faktor yang mempengaruhi tingkah laku sehat. Sehat sakit berada pada sesuatu dimana setiap orang bergerak sepanjang kehidupannya.
a.       Suatu skala ukur secara relatif dalam mengukur ke dalam sehat / kesehatan seseorang.
b.       Kedudukannya : dinamis, dan bersifat individual.
c.       Jarak dalam skala ukur : keadaan sehat secara optimal pada satu titik dan kemauan pada titik yang lain.


2.1.2  Konsep Stres dan Adaptasi
STRES
1.      Definisi Stress
Stres adalah segala situasi dimana tuntutan non sppesifik mengharuskan seseorang individu untuk berespons atau melakukaan tindakan (selye, 1976). Respon atau tindakan ini termasuk respons fisiologis dan psikologis. Stress dapat menyebabkan perasaan negatif atau yang berlawanan dengan apa yang diinginkan atau mengancam kesejahteraan emosional.

2.      Sumber – Sumber Stress
a.       Stres Internal : berasal dari dalam diri seseorang (misalnya: Demam, kondisi seperti kehamilan atau menopouse, atau suatu keadaan emosi seperti rasa bersalah)
b.      Stres Eksternal : berasal dari luar diri seseorang (misalnya: perubahan dalam suhu lingkungan, perubahan dalam peran keluarga atau sosial, atau tekanan dari pasangan)

3.      Bentuk – Bentuk Stress
Model stres digunakan untuk mengidentifikasi stres bagi inndividu tertentu dan memprediksi respon individu tersebut terhadap stres.
a.       Model Stres Berdasarkan Respons
Model berdasar respons berkaitan dengan mengkhususkan respon atau pola respon tertentu yang mungkin menunjukkan stres. Model stres dari selye (1976) adalah model berdasarkan respons ynag mendifinisikan stres sebagai respon non spesifik dari tubuh terhadap setiap tuntutan yang ditimpakan padanya. Stres ditunjukkan oleh reaksi fisiologis spesifik, GAS.
b.      Model Adaptasi
Model adaptasi menujukkan bahwa 4 faktor menentukan apakah suatu situasi adalah menegangkan (mechanic, 1962). Kemampuan untuk menghadapi stres faktor pertama, biasanya bergantung pada pengalaman seseorang dengan stres, sistem dukungan dan presepsi keseluruhan terhadap. Faktor kedua berkenaan dengan praktek dan norma kelompok sebaya idividu. Faktor ketiga adalah dampak dari lingkungan sosial dalam membantu seseorang individu untuk beradaptasi terhadap stres. Faktor terakhir mencakup sumber yang dapat digunakan untuk mengatasi stressor.
c.       Modal Berdasarkan Stimulus
Model berdasar stimulus berfokus pada karakteristik yang mengganggu atau disruptif di dalam lingkungan. Model berdasarkan stimulus memfokuskan pada asumsi berikut (McNett, 1989) :
-          Peristiwa perubahan dalam kehidupan adalah normal, dan perubahan membuuhkan tipe dan durasi penyesuaian yang sama.
-          Individu adalah resipien pasif dari stres, dan presepsi mereka terhadap peristiwa adalah tidak relevan.
-          Semua orang mempunyai ambang stimulus yang sama, dan penyakit dapat terjadi pada setiap titik setelah ambang tersebut.
-          Model Berdasarkan Transaksi Model berdasarkan transaksi memandang individu dan lingkungan dalam hubungan yang dinamis, resiprokal, dan interaktif (lazarus dan folkman,1984)

4.      Reaksi Fisiologis Terhadap Stres
a.       LAS
Las adalah respons dari jaringan, organ, atau bagian tubuh terhadap stres karena trauma, penyakit, atau perubahan fisiologis lainnya. Contoh rrespons LAS :
1)      Respons Refleksi Nyeri
Respons ini adalah respons adaptif dan melindungi jaringan dari kerusakan lebih lanjut
-          Menghindarkan tangan dari permukaan yang panas
-          Keram otot


2)      Respons Inflamasi
Respons inflamasi dapat menghasilkan nyeri setempat, pembengkakan, panas, kemerahan, dan perubahan fungsi. Ada 3 fase:
-          Fase pertama
Mencakup perubahan dalam sel-sel dan sistem sirkulasi. Pada awalnya penyempitan pembuluh darah terjadi pada tempat cedera untuk mengendalikan pendarahan. Kemudian dilepaskan histamin pada tempat cedera, meningkatakan aliran darah pada tempat cedera dan meningkatakan jumlah sel darah putih untuk melawan infeksi. Hampir secara bersamaan dilepaskan kinin untuk meningkatkan permeabilitas kapiler sehingga memungkinkan masuknya protein, caira, dan leukosit ke tempat yang mengalami cedera. Pada titik ini aliran darah setempat menurun, menjaga leukosit di tempat cedera untuk melawan infeksi.
-          Fase kedua
Ditandai oleh pelepasan eksudat dari luka. Eksudat adalah kombinasi cairan, sel-sel, dan bahan lainnya yang dihasilkan di tempat cedera. Tipe dan jumlah eksudat beragam dari satu cedera ke jenis cedera lain dan dari satu orang ke orang lainya. Eksudat biasanya dilepaskan di tempat cedera, yang mungkin luka terpotong, lecet, atau insisi bedah.
-          Fase terakhir
Perbaikan jaringan oleh regenerasi atau pembentukan jaringan parut. Regenerasi menggatikan sel-sel yang rusak dengan sel-sel identis atau sel-sel serupa. Pembentukan jaringan parut mewaspadakan perawat bahwa tubuh mengadaptasi cedera setempat. Selama adaptasi, respons inflamasi melindungi tubuh dari infeksi dan meningkatkan penyembuhan.

b.      GAS
Gas adalah respons fisiologis dari keseluruhan tubuh terhadap stres.
1)      Reaksi Alarm (reaksi peringatan)
Reaksi alarm melibatkan pengerahan mekanisme pertahanan dari tubuh dan pikiran untuk menghadapi stressor. Kadar hormon meningkat untuk meningkatkan volume darah dan dengan demikian menyiapkan individu untuk bereaksi. Hormon lainnya dilepaskan untuk meningkatkan kadar glukosa darah untuk menyiapkan energi untuk keperluan adaptasi. Meningkatkan kadar hormon lain seperti epinefrin dan norepinefrin mengakibatkan peningkatan frekuensi jantung, meningkatkan aliran drah ke otot, meningkatkan ambilan oksigen , dan memperbesar kewaspadaan mental. Aktivitas hormonal yang luas ini menyiapkan individu untuk melakukan respons melawan atau menghindar.
2)      Tahap Resisten
Dalam tahap resisten, tubuh kembali menjadi stabil, kadar hormon, frekuensi jantung, tekanan darah, dn curah jantung kembali ketingkat normal. Individu berupaya untuk mengadaptasi terhadap stressor. Jika stres dapat diatasi, tubuh akan memperbaiki kerusakan yang telah terjadi. Namun demikian jika stressor tetap terus menetap, seperti pada kehilangan darah terus menerus, penyakit yang melumpuhkan, penyakit mental parah jangka panjang, dan ketidakberhasilan mengadaptasi.
3)      Tahap Kehabisan Tenaga
Tahap kehabisan tenaga terjadi ketika tubuh tidak dapat lagi melawan stres dan ketika energi yang diperlukan untuk mempertahankan adaptasi sudah menipis. Respons fisiologis menghebat, tetapi tingkat energi individu terganggu dan adaptasi terhadap stressor hilang. Tubuh tidak mampu untuk mempertahankan dirinya terhadap dampak stressor, regulasi fisiologis menghilang, dan jika stres berlanjut, dapat terjadian kematian.

5.      Adaptasi Dan Mekanismenya
Adaptasi fisiologis terhadap stres adalah kemampuan tubuh untuk mempertahankan keadaan relatif seimbang. Kemampuan adaptif ini adalah bentuk dinamik dari equilibrium linngkungan internal tubuh. Lingkungan internal secara konstan berubah, dan mekanisme adaptif tubuh secara kontinyu berfungsi untuk menyesuaikan diri terhadap perubahan ini dan untuk mempertahankan equilibrium / homeostatis.
Homeostatis dipertahankan oleh mekanisme fisiologis yang mengontrol fungsi tubuh dan memantau organ tubuh. Untuk sebagian besar mekanisme ini dikontrol oleh sistem saraf dan endoktrin dan tidak mencakup perilaku sadar. Tubuhh membuat peyesuaian dalam frekuensi jantung, frekensi pernapasan, tekanan darah, suhu tubuh, keseimbangan cairan dan elektrolit, sekresi hormon, dan tingkat kesadaran yang semuanya ditujukan untuuk mempertahankan adaptasi.

6.      Mekanisme adaptasi fisiologis
Ketika seseorang menyadari tentang kebutuhhan fisiologis yang tidak terpenuhi, seperti makanan atau kehangatan, tindakan yang akan dilakukan adalah untuk memenuhi kebutuhan tersebut. Meknisme fisiologis adaptasi berfungsi melalui umpan balik negtif, yaitu suatu proses dimana mekanisme kontrol merasakan suatu keadaan abnormal, seperti penurunan suhu, dan membuat suatu respons adaptif, seperti mulai menggigil untuk membangkitkan panas tubuh. Ketiga dari mekanisme utama yang digunakan dalam mengadaptasi stres dikontrol oleh medulla oblongata, formasi retikular dan kelenjar hipofisis.
a.       Medulla Oblongata mengontrol fungsi vital yang diperlakukan untuk bertahan. Fungsi ini termasuk frekuensi jatung, tekanan darah dan pernapasan. Impuls yang menjalar ke dan dari Medulla Oblongata dapat meningkatkan atau menurunkan fungsi vital ini. Misalnya, pengaturan denyut jantung adalah sebagai hasil dari impuls sistem saraf simpatis dan parasimpatis yang menjalar dari medulaa oblongata ke jantung. Frekuensi jantung meningkat dalam berespons terhadap denyut dari serabut saraf simpatis dan menurun akibat impuls dari serabut parasimpatis.
b.       Formasi retikular kelompok kecil neoron dalam batang otak dan medula spinalis.klopok ini juga mengontrol fungsi fital dan secara kontinu memantau status fisiologi tubuh melalui sambungan degan traktus sensoris dan motoris. Misalnya, sel sel tertentu dalam formasi retikular dapat menyebabkan orang yang sedang tidur terbangun atau meningkatkan kesadaranya ketika timbul kebutuhan
c.       Kelenjar hipofisis adalah kelenjar kecil yang melekat pada hipotalamus, menyuplai hormon yang mengontrol fungsi vital. Kelenjar hiposifif menghasilkan hormon yang di oerlukan untuk beradaptasi terhadap stres.selain itu, kelnjar hipofisis mengatur skresi dari hormon hormon tiroid, gonad, dan paratiroid.skresi hormon ,seperti mekanisme homeostatasis lainya,normalnya di atur mekanisme umpan balik yang secara kontinu memantau kadar hormon dalam darah.ketika kadar hormon menurun kelenjar hipofisis menerima pesan untuk meningkatkan skresi hormon. Ketika hormon meningkat , kelenjar hipofisis menurunkan produksi hormon.


2.2  Prinsip Dasar Kebutuhan Manusia
2.2.1 Homeostasis
1.      Homeostasis
Homeostasis  adalah suatu prosos yang terjadi secara terus menerus untuk memelihara stabilitas dan beradaptasi terhadap kondisi lingkungan sekitarnya. Homeostasis terdiri atas 2 macam yaitu homeostasis fisiologis dan psikologis. homeostasis fisiologis terjadi melalui 4 cara sebagai berikut:
a.       pengaturan diri secara otomatis cara ini akan terjadi pada orang yang sehat.
b.      Kompensasi tubuh akan cenderung akan bereaksi terhadap ketidaknormalan dalam tubuh
c.       Umpan balik negatif, cara ini merupakan penyimpangan dari keaadaan normal, cara ini merupakan penyimpangan dari keadaan normal. dalam keadaan abnormal tubuh akan secara otomatis akan melakukan mekanisme umpan ballik negatif untuk menyeimbangkan penyimpangan yang terjadi.
d.      Umpan balik positif untuk mengkoreksi ketidakseimbangan fisiologis . homoestasis psikologis bberfokus kepada keseimbangan emosional dan kesejahteraan mental. proses ini di dapat dari pengalaman hidup dan interaksi dengan orang lain serta di pengaruhi oleh norma dan kultur masyarakat.

2.2.2        Homeodinamik
Homeodinamik merupakan pertukaran energi antar manusia dan lingkungan sekitarnya secara terus menerus. pada proses ini manusia tidak hanya melakukan penyesuaian diri, melainkan bberinteraksi dengan lingkungan agar mampu mempertahankan hidupnya. dalam proses homeodinamik, terdapat beberapa prinsip menurut teori Rogers sebagai berikut :
1.      Prinsip Integral yaitu prinsip utama dalam hubugan yang tidak dapat di pisahkan antara manusia dengan lingkungan.selalu ada interaksi terus menerus antara manusia dengan llingkungan.
2.      Prinsip Resonansi yaitu prinsip bahwa proses kehidupan manusia selalu berirama dan frekuensinya selalu bervariasi karenna manusia memiliki pengalaman beradaptasi dengan lingkungannya.
3.      Prinsip Helicy, yaitu prinsip bahwa setiap perubahan dalam proses kehidupan manusia berlangsung perlahan-lahan dan terdapat hubungan antara manusia dan lingkungan.

2.2.3        Konsep Kebutuhan Dasar Pada Manusia
Kebutuhan dasar manusia merupakan unsur-unsur yang dibutuhkan oleh manusia dalam menjaga keseimbangan baik secara fisiologis maupun secara psikologis.

Kebutuhan Dasar Manusia Menurut Abraham Maslow
Abraham Maslow mengungkapkan teori Hierarki kebutuhan yang menyataakan bahwa setiap manusia memiliki 5 kebutuhan dasar yaitu :
1.      Kebutuhan fisiologis, merupakan kebutuhan yang paling utama yang di miliki oleh setiap manusia seperti makan, minum, mmenghirup oksigen, beraktifitas, istirahat dan tidur.
2.      Kebutuhan rasa aman da perlindungan, di bagi menjadi 2 yaitu perlindungan fisik dan mental.
a.       Perlinndungan fisik meliputi perlindungan atas kekerasan fisik, penyakit, kecelakaan, bahaya dari lingkungan
b.      Perlindungan psikologis yaitu perlindungan atas ancaman, kekhawatiran trauma, dll.
3.      Kebutuhan rasa cinta, yaitu kebutuhan untuk memiliki dan di miliki, membberi dan menerima kasih sayang, kehangatan dan persahabatan. mempunyai keluarga dll.
4.      Kebutuhan harga diri, maupun persaan ingin di hargai oleeh orang lain, untuk meningkatkan percaya diri juga status sosial dirinya.
5.      Kebutuhan aktualisasi diri.merupakan kebutuhan paling tertinggi di piramida hierarki maslow, berupa kebutuhan untuk berkontribusi kepada orang lain /lingkungan serta mencapai potensi diri sepenuhnya.

Ciri Kebutuhan Dasar pada Manusia
Manusia melikiki kebutuhan dasar yang heteerogen, pada daarnya, setiap orang memiliki kebutuhan yang samatetapi karena faktor perbedaan budaya, maka kebutuhan tersebutpun ikut berbbeda. dalam memenhi kebutuhannya, manusia mennyesuaikan diri dengan prioritas yang ada, dan jika gagal, manusia akan berusaha lebh keras untuk memenuhi kebutuhannya.

Faktor yang Mempengaruhi Pemenuhan Kebutuhan Dasar pana Manusia
1.      Penyakit, adanya penyakit di dalam tubuh akn menyebabkan perbedaan kebutuhan baik secara fisiologis maupun psiikologis, karena beberapa organ tubuh akan memerlukan perlakuan yang berbeda, tidak seperti biasanya.
2.      Hubungan keluarga, hubungan keluarga yang baik akaan meningkatkan kebutuhan dassar karena adanya saling percaya, merasakan kesenangan hidup, tidak ada rasa curiga, dll.
3.      Konsep diri, konsep diri manusia berpengaruh besar  dalam pemenuhan kebutuhan dasar, konsep diri yang positif akan menghasilkan pribadi yang sehat, perasaan positif untuk dirinya, konsep diri negatif akan menghasilkan pribadi yang mudah berubah dan tidak konsisten.

Tahap perkembangan.
1.      Sejalan dengan meningkatnya usia, usia mempengaruhi kebutuhan dasar yang di perlukan.
2.      Berbagai fungsi organ tubuh mengalami proses kematangandengan aktifitas yang berbeda pada setiap tahap perkembangannya.
3.      Setiap tahap tersebut memiliki pemenuhan kebutuhan yang berbeda, baik kebutuhan biologis, psikologis, sosial, maupun spiritual.



BAB III
PENUTUP

3.1  Kesimpulan
Pada dasarnya manusia memiliki kebutuhan yang sama tetapi adakalanya suatu kebutuhan lebih penting bagi seseorang dari pada kebutuhan lainnya begitu pula dengan bagaimana cara memenuhinya. Artinya betapapun arif dan bijaksanannya ataupun bagaimana kerasnya usaha bidan ia tidak mungkin pernah bisa menyelami atau memenuhi segala sesuatu yang diperlukan oleh klien dalam memenuhi kebutuhan hidupnya. Hal ini disebabkan pengetahuan manusia untuk mengetahui kebutuhan orang lain sangat terbatas, namun demikian bidan dapat melakukan beberapa hal untuk dapat mengetahui kebutuhan klien.
Konsep manusia sebagai system tertutup kurang dapat diterima/kurang memuaskan, karena system tertutup memandang manusia adalah mahluk yang statis, tidak dapat berkembang dalam menjalankan aktifitas kehidupannya serta dalam upaya memenuhi kebutuhan dasar.

3.2  Saran
Konsep atau pemahaman tentang manusia perlu di tanamkan kepada para bidan karena pada saat menjalankan tugas dan tanggung jawabnya bidan akan berhadapan dengan manusia yang utuh dan unik sebagai individu. Bidan harus menggunakan pendekatan yang komprehensif dalam mengidentifikasi kebutuhan pasien atau dalam upaya mengembangkan potensi pasien serta menolongnnya dalam rangka memenuhi kebutuhan dasar.



DAFTAR PUSTAKA















No comments:

Pencarian isi Blog