Penokohan :
Habib = Dacun
Dino = Ihin
Tegar = Kuyud
Siti = Kepsek
Temi = Ibu Rini
Aini = Ibu Ihin
Nurul = Ibu Dacun
Rahmat = Oyon dan Tn. Kuyud
Diceritakan ada 3 sekawan bernama Dacun, Ihin, dan Kuyud. mereka berada di kelas pembuangan, yaitu kelas orang-orang yang tidak minat belajar.
Pada suatu hari, akan dilaksanakan ulangan matematika.
Dacun adalah satu-satunya dari mereka bertiga yang pintar, Ihin hanya pintar dalam 1 bidang musik, sedangkan Kuyud adalah orang yang sangat patuh pada perkataan Ibu nya.
Selesai ulangan nilai mereka kecuali Dacun sangat buruk, Ihin mendapat 4,1 dan Kuyud mendapat 3,4.
Dacun : “kalian ini, aku yakin nanti malam kalian akan diceramahi”
Ihin : “aku sudah terbiasa, lebih baik main gitar , Ibuku juga nanti diam.”
Kuyud : “apapun yang Ibuku katakana, aku akan menurutinya”
Ihin :”kalau Ibumu menyuruhmu memakan kotoran nya apa kau mau?”
Kuyud :” asalkan Ibuku yang menyuruh, kotoran pun pasti terasa enak”
Dacun dan Ihin merasa merinding
Tidak lama kemudian datang Oyon murid kelas unggulan
Oyon : “hah 71 ?, kau 4,3. Ini lagi 3,4 ? nilai 7,1 itu paling kecil dikelasku, lihat ini 97.”
Ihin :” apa pedulimu ?hah ! “
Oyon : “cuih dasar orang-orang sampah !”
Dacun : “hey, apa maksudmu meludahinya ?”
Ihin : “kurang ajar, rasakan ini!”
Ihin lalu memukul Oyon, dan lalu orang-orang disekitar melapornya ke ruang kepala sekolah
Kepsek : “Ihin apa benar kau memukulnya ?”
Oyon : “ dia memukulku disini ! (sambil menunjuk pipinya yang bonyok”
Ihin : “dia meludahiku duluan bu”
Dacun :”aku saksinya , oyon meludahinya, dan Ihin terpancing emosi”
Kepsek :”setidaknya kau butuh dua saksi untuk mengelak”
Dacun & Ihin :”KUYUD ! “
Lalu Kuyud datang sambil menangis
Kuyud :”aku tidak melihat apa-apa”
Dacun & Ihin : “ACIIIIN !
Kuyud :”Ibuku bilang aku tidak boleh ikut campur”
Kepsek :”Baiklah Ihin, Ibu akan laporkan kau pada Ibumu”
Ihin :”yasudah terserah kau sajalah”
Kepsek :”apa kau bilang ?”
Dacun :”dia tak bilang apa-apa bu”
Kepsek :”baiklah, sekarang kalian boleh keluar”
Dirumah Ihin.....
Ibu Ihin :”apa yang Ibu dengar ini benar?”
Ihin :”apa?”
Ibu Ihin :”kau memukul Oyon kan ? Nilai ulangan matematika ku juga jeblok!”
Ihin :”benar, dia meludahiku bu ! masalah ulangan, aku memang tidak berbakat..hhe”
Ibu Ihin :”kau ini, kau harus belajar, kelas mu ini kelas pembuangan, kau masih saja bermalas-malasan, kali ini Ibu akan mengajarimu”
Ihin: “baiklah bu”
Ibu Ihin :”mana yang tidak kau mengerti?”
Ihin :”semuanya ...hihi”
Ibu Ihin :”baiklah, kita mulai dari yang ini, rumusnya ini di kalikan ini, lalu kau bagi dengan ini. Hasilnya kau kurangi dengan ini, kau mengerti ?”
Ihin hanya menggelengkan kepalanya.
Hari itu sampai larut malam Ibu Ihin mengajarinya
Keesokan harinya Ibu Ihin, Ibu Dacun dan Ibu Kuyud bertemu di supermarket dan lalu berbincang
Ibu Dacun :”aduuuh sayang sekali padahal kalau anaku dapat nilai 7.5 dia bisa lepas dari kelas pembuangan.”
Ibu Kuyud:” anaku malah jauh nilainya, tapi aku tidak khawatir, asalkan dia bisa mengurus perusahaan kelak, masa depan nya masih ada harapan”
Ibu Ihin :”anaku, sepertinya dia memang tidak berbakat, sepulang sekolah dia hanya bermain gitar. Aku tidak tahu harus berbuat apa, setiap malam aku mengajarinya. Tapi dia tetap tidak mengerti”
Ibu Dacun : “Lebih baik, bila dia dapat nilai buruk atau tidak mengerti saat di ajari, kau rotani saja dia suapaya kapok!”
Ibu Kuyud : “kalau aku sih puji saja dia, supaya lebih semangat”
Ibu Dacun:” ada-ada saja kau”
Ibu Ihin :” apa ? merotani nya ? aku tidak tega”
Ibu Dacun :”benar, lama kelamaan dia akan mengerti”
Ibu Ihin :”baiklah, akan kucoba”
Akhirnya Ibu Ihin menerapkan sara dari Ibu Dacun
Disekolah .....
Guru baru :” anak-anak, Kenalkan nama Ibu Rini, Ibu menggantikan Ibu Janah mengajarkan matematika kepada kalian”
Kuyud :” Apa Ibu janah dipecat ?”
Murid-Murid :” ahahahhahaa, dasar si tukang patuh, apa Ibumu yang yang menyuruhmu mengatakan itu ?”
Kuyud :”aku hanya penasaran, tiba-tiba saja dia menghilang lalu digantikan”
Ibu Rini:”beliau sedang cuti, selama dia cuti Ibu yang menggantikanya”
Kuyud :”ooooh”
Ibu Rini :” Ibu belum mengetahui kemampuan kalian dalam matematika, besok akan Ibu akan mengadakan ulangan “
Ihin :”apa?ulangan ? “
Ibu Rini :”Iya, apa ada masalah?”
Dacun :”Ihin ssst , mmm. Tidak ada apa-apa bu.”
Sepulang sekolah
Ihin :”heh cun, kamu kan pinter MTK, nanti kasi aku contekan ya!”
Dacun :”boleh-boleh, buat kalian gratis deh “
Ihin dan Kuyud :”SIP !”
Dirumah Ihin
Ibu Ihin :”hiinn, kau sudah belajar ? main gitar terus kau ini “
Ihin :”aku nggak ngerti bu, ga ada yg ngajarin “
Ibu Ihin :”kali ini Ibu serius, kau harus belajar, kalau tidak...”
Ihin :”kalau tidak apa bu?”
Ibu Ihin :” dengan berat hati Ibu akan merotanmu”
Plak ! Rotan dipukul ke tangan Ihin karena Ihin tidak mengerti mengerti.
Ihin :”sakit buuu”
Ibu Ihin :”makanya kau harus bisa!”
PLAK PLAK PLAK PLAK PLAK
Setelah berhari-hari merotani Ihin, Ibu Ihin kelalahan dan sebenarnya dia tidak tega, dia pun jatuh sakit.
Keesokan harinya Ihin merasa tidak bersemangat sekolah, padahal hari itu akan ulangan.
Saat itu dikabarkan bahwa Ibu Ihin mendertia kanker darah, dan harus segera mendapat donor cangkok sumsum tulang belakang.
Ihin :”Ibu ku sakit parah, kalau dia tidak menerima cangkok sumsum secepatnya umurnya hanya tinggal 3 bulan”
Dacun :”apa sudah ada pendonor yang cocok untuknya ?”
Ihin menggelengkan kepalanya
Ke 3 nya :”haaaah”
Lalu menundukan kepala mereka. Tiba-tiba.....
Kuyud :”tapi ada bagusnya juga”
Dacun :”apa cin?
Kuyud :” biarkan saja Ibumu mati hin, kalau dia mati kan kau tidak akan dirotaninya lagi”
Ihin :”apa ? apa yang kau katakan?!”
PLAK !
Ihin lalu memukul Kuyud.. tiba-tiba bu kepsek datang, dia melihat lalu menggelengkan kepalanya sambil melihat Ihin yang sedang memukuli Kuyud..
Kepsek :” ikut Ibu ke kantor,”
Ihin lalu diseret ke kantor ke kantor kepsek
Kepsek :”ulangan jelek, memukul Oyon, memukul temanmu sendiri, kau ini siswa atau preman ?”
Ihin :”aku..aku hanyaa....”
Kepsek:”apa? Kau mau cari alasa, akan kulaporkan pada Ibumu agar dia merotanmu lagi”
Bu Rini :”bu kepsek, jangan kasar padanya. Aku yakin dia punya alasan tersendiri untuk itu”
Kepsek :”kau membelanya lagi ?”
Bu Rini :” aa...aku hanya”
Ihin :” aku hanya berharap Ibuku bisa sembuh, dan merotaniku lagi, andai saja “
Lalu Ihin pergi
Selain itu nilai ulangan Ihin kali ini hanya 5.5 nilai Dacun 9.1, dan Kuyud 4.2
Dacun :”aku mengerti keadaanmu Hin, kau bawa saja kertas ulangan ku , lalu ganti dengan nama mu”
Ihin :” entahlah, aku tidak yakin”
Kuyud :”atau kau ganti saja kertas ku dengan nama mu”
Ihin :” nilai mu lebih jelek dariku, bodoh”
Kuyud :”o iya hehe”
Ihin:” aku..pulag duluan ya”
Lalu Ihin pergi ke RS untuk menjenguk ibunya.
Ihin :” maaf bu, aku sudah berusaha, tapi Cuma ini yang kubisa”
Ibu Ihin lalu mengambil kertas ulangan dan mengenggamnya erat
Tiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiit tiba-tiba ibu ihin terdiam membisu
Saat itu Ibu Rini datang..
Ibu Rini :”permisi , Hin.”
Ihin :”ibuku sudah”
Ibu Rini lalu memeriksa Ibu ihin dan..
Ibu Rini:”dia masih hidup, panggil dokter!”
Ibu Ihin lalu dipindahkan ke ruang Intesif...
Ibu Rini :” aku akan mencarikan donor sumsum itu segera, bersabarlah Ihin”
Ihin:”terimakasih ya bu, ibu sudah banyak membantuku”
3 hari kemudian tiba-tiba RS dipenuhi orang yang berniat mendonorkan sumsum mereka.
Tiba-tiba terdaftar Tn. Kuyud
Ihin :”apa ayah mu mendaftarkan ?”
Ayah kuyud :” benar, aki hanya ingin membantu ayahmu”
Suster :” Tn. Kuyud silahkan ....”
Tn. Kuyud : “iya baiklah sus.
Suster :”apa benar ini nomer registrasi anda ?”
Tn.Kuyud :” biar ku lihat....mmm sepertinya ini bukan miliku “
Tn. Kuyud : “apa ada Tn. Kuyud yang lain”
Kuyud:”ada ayah, itu aku”
Ihin :”apa ? apa kau yakin ?”
Kuyud :”Sebagai tanda maafku Hin”
Tiba-tiba Ibu Kuyud datang
Ibu Kuyud :” Kuyuuuud, kan mama sudah bilang, jangan pernah ikut campur urusa orang”
Kuyud :” berapa kali aku menuruti perintah mu bu ?! biarkan kali ini aku memilih jalan ku sendiri”
Tn. Kuyud :”sudah , biarkan dia mengambil jalan nya “
Ibu Kuyud :”baiklah, jaga dirimu”
Akhirnya Kuyud di bawa ke ruangan agar di cangkokan sumsumnya.
Kuyud :”ini tidak sakit , ini tidak sakiit .... aaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaa!”
Dacun :” itu pasti suara teriakanya “
Ihin :”kau benar, terimakasih Kuyud !”
THE END
No comments:
Post a Comment